Waspada dampak psikologis anak bermain game, terus menerus

Dampak buruk, psikologis anak karena bermain game online

Penting diketahui orang tua bahaya psikologis anak

Mulai hari ini, sebaiknya orang tua mengetahui apa saja bahaya psikologis anak yang ditimbulkan dalam bermain game. Hal ini, supaya Anda dapat mencegah anak Anda jangan sampai kecanduan game online. 
 
Dijaman sekarang, yang serba modern, serba komputer, dimana bermain game online bukan merupakan hal yang sulit didapatkan oleh anak anak yang dapat dilakukan melalui handphone atau smart phone. 

Mereka dapat memperolehnya hanya dengan melakukan download saja secara online, setelah itu game online siap digunakan oleh anak Anda untuk bermain. 
 
Bermain game online dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh anak Anda, baik melalui HP Android, HP tablet ataupun laptop yang bisa digunakan oleh anak Anda.

Pada dasarnya bermain game online ini merupakan hiburan yang sangat digemari oleh banyak orang, baik oleh anak anak, remaja maupun orang dewasa, baik pria maupun wanita untuk mengisi waktu luangnya. 

Mereka dapat bermain game online dengan menggunakan laptop, komputer maupun handphone, sehingga sangat mudah sekali didapatkan. 
 
Dimana tidak sedikit dari mereka yang sampai kecanduan dalam bermain game online tersebut, sehingga tidak mau berhenti kalau sudah bermain game tersebut, selalu ingin bermain dan bermain terus.

Bagi orang tua sebaiknya mewaspadai adanya pengaruh bahaya psikologis anak yang ditimbulkan dari bermain game yang terlalu sering. 
 
Apabila melihat sikap anak Anda menjadi susah diatur, hal ini bisa jadi karena memang pengaruh psikologis dan pendidikan yang ditimbulkan oleh game online. Pengaruh psikologis ini tidak akan disadari oleh anak anak Anda. 

Mereka yang sudah kecanduan dalam bermain game online maka akan terus menerus bermain game dan akan menghabiskan waktunya dengan bermain game dari pada melakukan kegiatan positip lainnya seperti belajar maupun bermain dan bersosialisasi dengan teman teman sebayanya.

Yuk kita bahas satu persatu, apa sih bahaya yang di akibatkan oleh bermain game, baik game offline maupun game online. Akhir akhir ini permainan game, telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan ada banyak sekali macamnya. 

Sehingga kitapun menyadari bahwa yang menyukai permainan game ini, ternyata bukan anak anak saja tetapi termasuk juga remaja maupun orang dewasa, baik di kota besar maupun di kota kecil serta di pedesaanpun tidak mau ketinggalan untuk mengikuti perkembangan game online tersebut.

Baca juga : Trik Kontrol Orangtua, Supaya Anak Aman Bermain Internet

Apabila ada orang tua yang mempunyai pandangan bahwa anaknya genius karena pandai bermain game online maupun offline dengan kesulitan level tertinggi.

Kemudian memberi alasan bahwa anaknya tidak apa apa bermain game dari pada terjerat narkoba, ataupun alasan lainnya, yaitu lebih baik menyediakan fasilitas buat anaknya untuk bermain game dirumah dari pada anaknya pergi ke warnet. 

Sebaiknya pandangan pandangan dari orang tua yang seperti disebutkan tadi dapat segera dipertimbangkan lagi yaitu dengan cara lebih mengawasi, mendisiplinkan dan membatasi waktu sang anak dalam bermain game.
 
Hal ini, perlu sekali dilakukan karena mengingat pengaruh dari bermain game yang ternyata mempunyai bahaya psikologis anak yang cukup buruk. 

Beberapa Bahaya Psikologis Anak Yang Ditimbulkan :


Salah satu dampak, psikologis anak menjadi sulit bersosialisai

1.  Apa Dampak Negatifnya?

Pada awal bermain game memang tidak akan mengganggu kegiatan dari anak Anda, tetapi apa jadinya kalau game tersebut sampai membuat anak Anda menjadi kecanduan untuk memainkan game tersebut sehingga sampai lupa segala galanya. 

Nah, disinilah pengaruh dari kecanduan bermain game tersebut akhirnya dapat menganggu tumbuh kembangnya seorang anak. 

Menurut catatan dari RS Soeharto Heerdjan sampai dengan januari 2013, terdapat 11 pasien anak dan remaja yang kecanduan game, dan 5 orang diantaranya sudah dirawat secara intensif karena kelima orang tadi mengalami gangguan kejiwaan yang sangat serius. 

Kecanduan game ini ternyata beda tipis dengan kecanduan obat terlarang ataupun kecanduan berjudi, karena permainan game yang semula hanya untuk mengisi waktu luang saja tetapi akhirnya bisa menjadi berkembang dan sebagai ajang kompetisi yang tentu saja menjadi sebuah persaingan. 
 
Kondisi ini membuat mereka akan merasakan kegembiraan dan kepuasan tersendiri saat mereka bisa menang. Situasi inilah yang membuat si anak atau orang yang suka bermain game menjadi selalu ingin mengulang, mengulang dan mengulang permainan gamenya tersebut. 

Bahkan mereka akan berkonsentrasi penuh dalam memainkan gamenya sehingga mereka menjadi lupa waktu dan lupa kegiatan lainnya dan hanya sibuk dengan bermain game saja. 

Para pemain game ataupun gamer ternyata telah mendapat pengaruh negatif yang cukup serius karena dari hasil penelitian di Amerika Serikat bahwa 1 dari 10 orang gamer (85 %), di Cina (10,3 %), di Australia (8 %), di Jerman (11,9 %), di Taiwan (7,5 %), di Singapura (7,6 s/d 9,9 %).

Ternyata mereka mengalami gangguan kehidupan sosial, prestasi belajar serta gangguan pekerjaannya bagi orang dewasa yang sudah bekerja. 

Psikologis anak, menjadi lebih agresif

2.  Apa Pengaruhnya Bagi Anak

Bagi anak yang menderita kecanduan bermain game baik game online mapupun offline maka akan mempengaruhi tumbuh kembangnya sang anak, sehingga anak tersebut menjadi lebih agresif. 

Biasanya seorang anak laki-laki akan lebih menyukai game yang bertema kekerasan, sehingga akan berpengaruh buruk terhadap anak tersebut.

Pengaruh negatipnya, anak akan menjadi tidak mau belajar, tidak mau makan ataupun susah kalau diperintahkan untuk mandi ataupun tidur. 

Mereka lebih suka menyendiri bermain game di kamarnya ataupun senang berada di depan komputer ataupun televisi dari pada harus bergaul dengan saudara ataupun teman teman sebaya di lingkungannya. 

Pengaruh lainnya adalah akan mengganggu kesehatan anak kita seperti gangguan pencernaan, kram tangan dan lainnya, karena anak tersebut mengabaikan makan dan istirahat. 

Sehingga dampaknya terhadap anak, membuat anak menjadi mengalami masalah emosi seperti mudah marah kalau mendapat teguran, suka murung dan selalu merasa sendiri. 

Dengan bermain game, sang anak mengalami obsesi yaitu semacam perasaan tertekan ketika tidak bermain game sehingga anak tersebut selalu berpikir tentang game dan selalu ingin bermain dengan waktu yang cukup lama. 

Membuat anak menjadi tidak jujur karena waktu dan uang yang mereka peroleh dari orang tuanya, semuanya dihabiskan untuk bermain game, sehingga anak tersebut harus berbohong untuk melindungi kesukaannya dalam bermain game. 

Anak menjadi sulit dikendalikan dalam bermain gamenya, karena semula merencanakan bermain game selama 1 jam kemudian anak tersebut melakukannya selama 2 jam atau lebih bahkan ada juga yang sampai semalaman bermain game. 

Mereka melakukannya karena senang sehingga rasa untuk berhenti bermain menjadi hilang, sehingga proses ini seperti sebuah lingkaran setan yang telah banyak di alami oleh seorang pecandu rokok, obat terlarang dan berjudi. 

Bermain game secara terus menerus juga dapat mempengaruhi saraf otak, karena bermain game secara terus menerus akan menjadikan satu pengalaman baru seperti dalam proses belajar dan juga proses mengingat. 

Pengalaman baru yang menyenangkan tersebut akan memotivasi anak untuk terus melakukannya sampai akhirnya dapat menimbulkan dendrit sel-sel otak dari seorang anak. Oleh sebab itu, perubahan tersebut akan menimbulkan masalah pada anak dalam mengontrol kegiatan sehari harinya. 

Dalam pemeriksaan MRI (Magnetic Resonansi Imaging), tetang perubahan dari struktur otak bagi pecandu game maka mereka akan mengalami peningkatan metabolisme glukosa didalam gyrus orbitofrontal bagian kanan, nukleus caudatus bagian kiri serta insula kanan dari otak, jika dibandingkan dengan anak anak normal lainnya. 

Bisa mempengaruhi saraf otak. Permainan yang dimainkan secara terus-menerus dilakukan akan menjadi sebuah pengalaman baru, seperti halnya proses belajar dan mengingat. 

Pengalaman baru tersebut yang menyenangkan bisa memberikan motivasi bagi otak anak untuk terus melakukannya dan melakukannya secara terus menerus dan pada akhirnya bisa menimbulkan suatu perubahan pada struktur dendrit sel sel yang ada di otak. 

Perubahan tersebut dapat mengakibatkan suatu masalah pada anak dalam mengontrol perilaku kehidupan sehari harinya. Perubahan struktur otak akibat dari kecanduan game dapat dilihat melalui sebuah pemeriksaan MRI (Magnetic Resonansi Imaging). 

Para pecandu game akan mengalami suatu peningkatan metabolisme glukosa didalam gyrus orbitofrontal bagian kanan tengah, nukleus caudatus bagian kiri, dan juga insula kanan dari otak, dibanding anak normal.

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artkel tentang Waspada dampak psikologis anak bermain game, terus menerus, semoga bermanfaat. 
 
Silahkan bagikan artikel ini ke teman, kerabat atau siapa saja yang membutuhkan supaya gema TrusSehat bisa sampai ke semua orang, semua bangsa tanpa kecuali dan akhirnya kita semua bisa Sehat selalu.

0 komentar