Yuk cari tahu, apa saja perbedaan kram vs kesemutan

Kaki kesemutan dapat terjadi pada semua orang, ini dapat terjadi jika kaki berada dalam posisi yang sama dan dalam waktu lama, seperti dalam posisi bersila atau duduk.

Kram vs kesemutan berbeda sensasinya

Kondisi kesemutan merupakan suatu kondisi yang wajar dialami oleh seseorang sehingga tidak perlu diwaspadai. Waspada boleh dilakukan jika kesemutaan tersebut disebabkan oleh suatu penyakit penyerta.

Apakah Anda sudah pernah merasakan kesemutan maupun kram, dan apa saja perbedaan keduanya. Apa saja serta sensasi kesemutan dengan kram seperti apa yang dapat Anda rasakan? 

Kami juga akan membahas cara menangani kram dan kesemutan di artikel ini sehingga Anda tidak perlu terlalu kuatir dengan kondisi kran dan kesemutan yang wajar terjadi ini.

Kebas dan kesemutan agak mirip karena keduanya akan merasakan sensasi nggedibel atau tidak terasa kalau disentuh, tetapi untuk kram akan merasakan sensasi yang berbeda atau tidak sama dengan kesemutan.

Tidak dipungkiri bahwa kesemutan (parestesia) maupun kram memang berbeda dan untuk memudahkan penyebutannya maka kita singkat saja menjadi 2 K. Dalam aktivitas Anda sehari hari, pasti salah satu atau kedua kondisi 2 K (kram dan kesemutan) ini pernah Anda alami sensasinya.

Demikian pula dengan saya, saya juga sudah pernah mengalami kondisi kram maupun kesemutan dan yang saya rasakan bahwa kram maupun kesemutan tidak berlangsung lama karena yang saya alami kedua K ini bukan yang disebabkan oleh dampak dari suatu penyakit.

Oleh sebab itu, jangan panik jika Anda mengalami kondisi 2 K ini dan hanya berlangsung sebentar saja. Namun demikian, jangan juga dianggap sepele jika terjadi kondisi kesemutan dan kram yang Anda alami ini berlangsung secara berkepanjangan dan terus menerus. 

Jika 2 K ini dialami hanya sebentar saja, maka kondisi ini bukan disebabkan karena suatu penyakit. Kondisi ini sering dialami oleh wanita yang senang memakai sepatu hak tinggi. 

Oleh sebab itu, bisa saja terjadi kram maupun kesemutan di area kakinya, hal ini karena jari kakinya akan menahan beban berat tubuhnya, baik ketika berjalan maupun ketika dalam kondisi berdiri.

Namun demikian, 2 K ini bisa juga terjadi karena akibat dari suatu penyakit yang menyertai antara lain syaraf kejepit, diabetes, kadar kolesterol tinggi dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk penjelasan secara lengkapnya silahkan Anda membaca artikel ini hingga selesai.

Saya sendiri juga pernah mengalami kram maupun kesemutan dengan gejala dan sensasi yang saya rasakan memang berbeda. Kesemutan terjadi karena kondisi aliran darah yang tidak lancar sedangkan kram terjadi karena terjadi kondisi kontraksi secara tiba tiba pada bagian otot.

Kejadian kram kaki, yang pernah saya alami adalah ketika sedang tidur di malam hari, tiba tiba bagian otot ibujari kaki kaku seperti ketarik atau kram. 

Sensasi yang saya rasakan pada saat itu, otot ibujari kaki seperti ketarik, terasa sakit sekali dan tidak bisa bergerak. Kondisi ini bisa terjadi karena otot saya mengalami kontraksi.

Selain itu, kondisi kram juga pernah saya alami ketika saya sedang bertanding tenis lapangan dan pada saat itu dalam kondisi cuaca memang cukup panas sekali, karena jam menunjukan pukul 11 siang dan ketika itu saya juga merasa kelelahan.

Nah, kondisi seperti inilah yang telah membuat bagian otot disekitar telapak kaki tiba tiba mengalami kontraksi seperti tertarik dan sangat sakit, tidak bisa bergerak, sehingga harus tetap dalam posisi yang sama supaya tidak sakit. Nah, kondisi seperti inilah yang dinamakan dengan kram. 

Baca juga : Cardioworkouts, apa manfaatnya bagi tubuh Anda

Sensasi kesemutan yang saya rasakan sendiri memang berbeda antara kesemutan dengan kram. Kondisi kesemutan juga pernah saya alami, ketika saya duduk dengan posisi bersila atau jongkok dalam waktu yang cukup lama tanpa berganti posisi sedikitpun.

Nah, sensasi kesemutan yang saya rasakan di bagian telapak kaki sehingga kaki terasa tebal atau bahasa jawanya nggedibel. 

Selain itu, kondisi telapak kaki tidak dapat menapak ke lantai karena saya merasakan sensasi di area telapak kaki seperti ada duri duri atau benda runcing yang menusuk nusuk di bagian telapak kaki jika telapak kaki dipakai untuk menapak ke lantai. 

Untuk itu, kami akan membahas perbedaan dari kram dengan kesemutan secara rinci.  Oleh sebab itu, ikuti terus artikel ini sampai selesai ya, supaya Anda dapat mengetahui apa saja perbedaan 2 K tersebut.

Kram sering terjadi dibagian kaki terutama ketika kondisi cuaca panas, kelelahan dan mengalami dehidrasi (kurang minum air putih) atau bisa juga terjadi karena faktor usia dan kondisi pada ibu yang sedang hamil. 

Nah, kondisi kondisi seperti inilah yang dapat saja menjadi salah satu faktor risiko penyebab dari terjadinya kram.

Meskipun kram dan kesemutan tidak berbahaya jika hanya berlangsung sebentar saja, tetapi kram akan sangat menyakitkan jika kram telah terjadi pada area tubuh yang terjadi kram, sedangkan kesemutan akan membuat tidak nyaman saja. 

Kram maupun kesemutan, keduanya biasanya akan berlangsung tidak lama sehingga tidak perlu untuk dikuatirkan. 

Namun demikian, perlu diwaspadai apabila konsidi kesemutan dan kram terjadi secara berkepanjangan. Hal ini, dimungkinkan adanya suatu penyakit yang menyertai timbulnya kondisi ke 2 k ini.

Perbedaan yang kita rasakan dari kram vs kesemutan adalah kram biasanya terjadi pada otot, sedangkan kesemutan bukan terjadi pada otot. Untuk kesemutan tidak menyakitkan tetapi Anda akan merasakan ketidak nyamanan dibagian tubuh yang terjadi kesemutan, sedangkan kram akan terasa menyakitkan.

Berikut contoh gambar kram kaki

Kram kaki terjadi karena otot betis kaki mengalami kontraksi secara tiba tiba

Yuk kita cermati bersama, apa saja perbedaan kram dengan kesemutan

Kalau Anda mengalami kram, maka Anda akan merasakan sakit dibagian otot karena otot akan terasa seperti ketarik dengan sendirinya sehingga bagian yang kram tadi sulit untuk bisa digerakkan. Selain di area kaki, kram bisa juga terjadi pada bagian perut maupun tangan. 

Namun demikian, kram sering terjadi pada area perut yang dinamakan dengan kram perut. Seseorang bisa mengalami kram perut sebelah kanan maupun kram perut sebelah kiri. 

Sedangkan kram yang  terjadi pada bagian kaki yang sering disebut dengan kram kaki, disesuaikan dengan bagian mana yang terjadi kram.

Kesemutan biasanya terjadi ditelapak kaki maupun tangan, dimana Anda akan merasakan pada bagian yang kesemutan seperti ditusuk tusuk benda runcing pada sekitar telapak kaki maupun telapak tangan. Sensasi yang dirasakan adalah merasakan cengkring cengkring seperti ada jarum yang menusuk nusuk. 

Selain itu, telapak kaki atau tangan, akan terasa tebal (terasa tebal dalam bahasa jawanya dinamakan nggedibel) dan diikuti dengan rasa cengkring-cengkring seperti ada benda runcing yang menusuk nusuk ditelapak kaki maupun telapak tangan jika telapak tangan maupun kaki menapak disuatu benda. 

Kesemutan bisa saja terjadi pada bagian kesemutan  tangan kiri, kesemutan tangan kanan, maupun bisa terjadi kesemutan di seluruh badan. Kalau kesemutan terjadi diseluruh bagian badan maka Anda wajib waspada ya, jangan jangan ada suatu penyakit yang bersarang di tubuh Anda tersebut.

Oleh sebab itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ahlinya supaya penyakit tersebut dapat diketahui sejak dini dan tidak terlambat untuk pengobatannya. Kram dan kesemutan juga merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang mengalami masalah atau tubuh sedang dalam kondisi tidak fit.

Baca juga : Kenali tanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Kesemutan merupakan sensasi menggelitik yang bisa menyebabkan ngilu dan kesemutan biasanya terjadi di area telapak kaki atau tangan. Sensasi kesemutan ini sering terjadi dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. 

Namun demikian, kalau kesemutan karena neuropati biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasari. Setengah dari penderita diabetes mellitus akan mengalami kesemutan atau kebas bahkan sampai mati rasa yang disebut dengan neuropati diabetikum. 

Baca juga : Caramengatasi gejala kolesterol tinggi, pola makan, olah raga

Penyebab kesemutan adalah karena adanya hambatan aliran darah yang menuju ke syaraf tepi. Hal ini terjadi ketika Anda dalam posisi duduk bersila atau jongkok terlalu lama atau pada saat tidur dalam posisi tangan tertindih badan terlalu lama sehingga menyebabkan aliran darah menjadi terhambat. 

Dengan cara mengubah posisi dan melakukan gerakan antara lain melakukan gerakan berjalan jalan sebentar maka kesemutan biasanya akan hilang dengan sendirinya. 

Namun demikian, kesemutan pada kaki bisa saja disebabkan karena seseorang yang sedang melakukan diet, faktor lingkungan atau bisa juga disebabkan karena suatu penyakit yang menyertainya. 

Apa saja yang dapat memicu kram dan kesemutan :

1. Sirkulasi neuropati diabetes mellitus

Ini merupakan salah satu komplikasi diabetes mellitus dengan gejala kebas atau baal pada kaki atau tungkai yang menyebabkan kesemutan atau kram pada kaki. Keluhan ini bisa terjadi karena terdapat kerusakan pada sistem syaraf perifer karena kadar gula dalam darah yang tidak terkontrol dengan baik. 

Selain itu, penyakit dan infeksi yang menyebabkan peradangan pembuluh darah (vasculitis) dapat memicu pembetukan jaringan parut di pembuluh darah, sehingga akan mengganggu sirkulasi darah dan akan menyebabkan kesemutan dan kram pada otot otot ekstemitas bawah.

2. Rheumaotid arthritis menurut Merck Medical Library

Bahwa rheumaotid pergelangan kaki dapat menyebabkan tarsal tuneel syndrome sehingga tekanan yang dekat dengan pembengkakan akan memicu kesemutan di kaki. 

Oleh sebab itu, sebaiknya kaki tetap terangkat keatas untuk meringankan gejala dan dalam kasus ini biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi.

3. Cedera kesemutan dan kram akibat trauma kompresi syaraf

Hal ini bisa terjadi, karena seseorang yang telah mengalami kecelakaan tulang belakang atau patah kaki. 

Nah, bekas luka disekitar syaraf arthritis pada tulang belakang atau tulang kaki ini dapat menimbulkan sensasi abnormal dan kejang otot dalam periode setahun kemudian pasca cideranya tersebut.

4. Nutrisi kalsium

Nutrisi kalsium ini merupakan jenis mineral yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf, sehingga kondisi tubuh yang kekurangan kalsium akan dapat menyebabkan kram otot dan kesemutan. 

Namun demikian, pada kondisi terjadinya 2 k bisa juga menandakan gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar tiroid)

5. Gangguan hormon

Gangguan hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan angkle (pergelangan kaki), hal ini bisa memicu tekanan pada syaraf. 
 
Pembengkakan juga akan mengganggu aliran darah yang menuju ke otot dan kondisi inilah yang dapat menyebabkan kram yang berasal dari penumpukan asam laknat dan tidak bagusnya proses oksigenasinya.

Kali ini saya akan mengajak Anda untuk mulai menyimak, apa saja perbedaan antara kram dan kesemutan tersebut, baik jika Anda melihatnya dari gejala maupun penyebabnya, serta bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya.

Yuk, perhatikan apa saja perbedaan gejala, penyebab dan pencegahan dari kesemutan dan kram : 

1.  Gejala

Jika dilihat dari gejala yang muncul maka kita akan merasakan gejala yang tidak sama pada saat mengalami kram dan kesemutan. Berikut perbedaan yang dapat kita rasakan tersebut. 

- Kram : Gejala kram adalah kontraksi yang terjadi secara tiba tiba kemudian Anda akan merasakan sakit pada otot atau kumpulan otot.

- Kesemutan :  Gejala kesemutan adalah pada bagian yang kesemutan akan terasa seperti di tusuk tusuk benda runcing atau Anda akan merasakan seperti dikerumuni oleh ribuan semut.

2.  Penyebab

Jika dilihat dari penyebabnya kram dan kesemutan juga berbeda ya. Lalu, mengapa kesemutan dan kram bisa terjadi di organ tubuh Anda? Berikut penjelasannya :

Kram : 
 
- Tubuh Anda mengalami kekurangan mineral seperti kalsium, kalium, potasium dan magnesium 
- Ada tekanan terhadap syaraf, hal ini biasanya terjadi pada saat Anda menjalani kegiatan olahraga terlalu berat
- Dehidrasi pada tubuh Anda

Kesemutan : 
 
- Adanya tekanan terhadap syaraf, pada saat Anda duduk bersila atau jongkok terlalu lama 
- Kekurangan vitamin E, B1, B5 dan B12 

- Gangguan pada syaraf antara lain karena multiple sclerosis (kelainan autoimun yang telah menyerang selimut pembungkus serabut syaraf), neuropati perifer (kerusakan syaraf tepi yang sering berhubungan dengan diabetes)

3.  Pencegahannya

Bagaimana cara pencegahannya dan apa saja yang dapat dilakukan supaya Anda tidak mengalami kram maupun kesemutan tersebut.

Kram : 
 
- Melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga.
 
- Minum lebih banyak, terutama minum air putih atau cairan yang mengandung elektrolit karena minuman yang mengandung elektrolit dapat cepat diserap oleh tubuh Anda.
 
Dengan Anda minum dalam jumlah banyak maka tidak akan menyebabkan tubuh Anda mengeluarkan banyak cairan, dan Anda tidak akan cepat buang air kecil.

- Mengkonsumsi makanan seperti susu, pisang dan sumber kalsium lainnya.

Kesemutan :
 
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, B1, B6 dan B12 seperti sayuran hijau.
- Mengurangi makanan berminyak.
- Usahakan posisi yang nyaman pada saat duduk atau ketika melakukan aktifitas lainnya.

4.  Penanganan

Bagaimanakah cara mengatasi kram dan kesemutan? Nah, jika Anda mengalami kram dan kesemutan maka lakukan hal berikut untuk mengatasinya.

Kram : 
 
- Pijat bagian otot yang menegang.
- Kompres dengan air hangat.
- Oleskan obat luar seperti muscle relaxant pada bagian otot yang kram.

Kesemutan : 
 
- Menggerakkan bagian yang kesemutan dan memposisikan tubuh Anda senyaman mungkin.
- Kompres dengan air panas.
- Apabila kesemutan diikuti dengan nyeri ringan maka dapat menggunakan obat anti inflamasi.

Kesemutan dan kram yang kami kutip dari National Institude of Health (NIH) telah mengatakan bahwa kesemutan dan kram kaki bisa jadi merupakan tanda adanya kondisi medis yang serius. 

Oleh sebab itu jika usaha untuk melakukan perubahan kebiasaan dan penurunan berat badan tidak membatu meredakan 2 k tersebut maka Anda perlu bertemu dengan dokter ahlinya untuk mencari penyebabnya.

Perbedaan penyakit yang menyertai munculnya kram otot dan kesemutan yang berkepanjangan antara lain :

- Kram otot berkepanjangan

Penyakit yang menyertai dan menyebabkan kram otot yang terjadi terus menerus antara lain penyakit diabetes, penyakit tiroid dan gagal ginjal.

- Kesemutan berkepanjangan

Penyakit yang menyertai dan menyebabkan kesemutan yang berlangsung terus menerus dan berkepanjangan antara lain penyakit diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, infeksi tulang belakang, reumatik, spasmofilia, cytomegalovirus.

Selain itu, penyakit lain yang dapat menyertai munculnya kesemutan yang berkepanjangan antara lain infeksi, HIV/ AIDS, herpes zoster, hepatitis B, hepatitis C dan penyakit Lyme.

Kesemutan yang berkepanjangan merupakan pertanda telah terjadi masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat menimbulkan kerusakan saraf jangka panjang yang akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artkel tentang Kram Dan Kesemutan Berbeda, Gejala, Penyebab, Pencegahan, Penanganannya, semoga bermanfaat. 
 
Silahkan bagikan artikel ini ke teman teman, kerabat atau siapa saja yang membutuhkan supaya gema TrusSehat bisa sampai ke semua orang, semua bangsa tanpa kecuali dan akhirnya kita semua bisa Sehat selalu.

0 komentar