Negara asal virus zika, bagaimana komplikasi dan penyebarannya

 

Negara negara virus zika pertama kali ditemukan kasus yang terinfeksi adalah di benua Afrika tepatnya di Afrika Selatan.

Virus zika (zika fever) beresiko tinggi pada ibu hamil

Virus zika ini dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk dan pada sebagian orang tidak akan mengalami gejala apapun. Namun demikian, dibeberapa kasus virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan yang paling berisiko tinggi adalah untuk wanita hamil dapat menyebabkan cacat lahir di waktu selanjutnya.

Sebagian orang yang digigit nyamuk yang sebelumnya sudah menggigit seseorang yang terdapat virus zika ini, maka orang tersebut akan mengalami gejala ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi serta mata merah.

Virus ini belum ada vaksin atau penanganan khusus, tetapi difokuskan untuk menghilangkan gejalanya saja. Untuk selanjutnya, agar supaya penderitanya beristirahat yang cukup, rehidrasi dan meminum obat asetaminofen untuk mengatasi demam dan nyeri.

Disarankan untuk tidak menggunakan atau menghindari obat obatan seperti aspirin dan obat nonsteroid antiradang seperti ibuprofen.

Pertama kali ditemukannya virus zika ini pada seekor monyet di hutan Zika di negara Uganda pada tahun 1947. Untuk selanjutnya, telah ditemukan pada manusia yang terinfeksi virus zika untuk pertama kalinya pada tahun 1952 di negara Uganda dan Republik Tanzania.

Kemudian infeksi virus Zika ini menyebar dan telah terjadi kasus virus zika di Afrika, Amerika dan Asia Pasifik. Menurut WHO pada tahun 2007 telah terjadi di Island of Yap dan pada tahun 2013 telah terjadi di French Polynesia serta negara Pasifik Barat. 

Baca juga : Kenali tanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Selanjutnya pada tahun 2015-2016 terjadi di negara Brazil sehingga masalah infeksi virus zika ini berpengaruh cukup besar terhadap masyarakat dunia dan membutuhkan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah ini.

Di Indonesia, angka kasus virus zika ini belum ada data secara lengkap. Hal ini, kemungkinan karena sebagian besar kasus infeksi virus zika ini tidak bergejala atau bisa saja karena salah diagnosis dan didiagnosis sebagai demam berdarah.

Nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk aedes albopictus merupakan jenis nyamuk yang menularkan virus zika ini dan di Indonesia juga banyak terdapat jenis nyamuk ini. Oleh sebab itu, harus diwaspadai kemungkinan terjadinya penyebaran virus ini.

Penyebab virus zika

2 jenis spesies nyamuk Aedes aegypti yang menularkan demam berdarah dan nyamuk Aedes albopictus yang menularkan chikungunya ini juga sebagai media yang dapat menularkan virus zika.

Nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus ini, biasanya menyerang di siang hari. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kedua jenis nyamuk ini dapat juga menggigit manusia di malam hari.

Yang perlu menjadi perhatian bahwa jenis spesies nyamuk ini berkembang biak di tempat tempat yang ada genangan airnya, sehingga sebisa mungkin membersihkan tempat tempat yang dapat menimbulkan genangan air, agar supaya nyamuk tersebut tidak dapat berkembang biak.

Proses penularan virus zika ini dapat terjadi pada saat nyamuk ini menghisap darah orang yang terinfeksi, kemudian akan menularkannya ke orang lain melalui gigitannya. Selain itu, penularannya dapat terjadi melalui transfusi darah serta melalui hubungan seksual.

Virus ini, jika tertular ke ibu hamil maka akan dapat menular ke janinnya. Pada ibu yang sedang menyusui, virus ini ditemukan dalam ASI tetapi belum ada terkait penularan virus zika ini melalui proses menyusui.

Oleh sebab itu, ibu yang sedang menyusui dan sudah terinfeksi virus zika atau tinggal dan bepergian ketempat yang rawan penularan virus ini agar tetap menyusui bayinya seperti biasa.

Faktor risiko virus zika

Seseorang akan sangat memiliki faktor yang akan meningkatkan berisiko akan terinfeksi virus zika ini apabila :

- Mengunjungi daerah yang banyak terdapat kasus virus zika khususnya di negara negara yang berada di benua Amerika dan Afrika

- Berhubungan seksual dengan seorang yang terinfeksi virus zika jika tidak menggunakan pengaman (kondom)

Apa saja gejala virus zika

Meskipun sebagian besar dari kasus infeksi virus zika ini tidak ada gejala apapun sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Namun demikian, jika terdapat gejala, biasanya gejala ini baru muncul 3-12 hari setelah seseorang terinfeksi dan gejala yang muncul juga sifatnya ringan.

Berikut gejala orang yang terinfeksi virus zika :

- Badan cepat lelah

- Demam

- Sakit kepala

- Ruam kulit

- Nyeri otot/ nyeri sendi

- Peradangan pada kelopak mata

Gejala seseorang yang terinfeksi virus zika ini, biasanya akan terjadi selama beberapa hari dan mulai akan mereda setelah berjalan selama seminggu.

Kapan harus periksa ke dokter

Jika muncul gejala seperti yang disebutkan diatas maka Anda harus segera periksakan ke dokter, apalagi jika Anda sedang dalam kondisi hamil atau Anda baru saja berkunjung kedaerah yang banyak terjadi kasus infeksi virus zika.

Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus zika biasanya harus melakukan tes darah dan tes urine.

Namun demikian, berbeda dalam memastikan ibu hamil yang terifeksi virus zika dan biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan antara lain :

USG kehamilan, hal ini untuk mendeteksi kelainan lain pada janin atau untuk melihat ukuran kepala janin yang kecil.

Amniosentesis, untuk mendeteksi virus zika pada janin melalui sampel cairan ketuban.

Komplikasi virus zika

Meskipun infeksi virus zika ini tidak memerlukan pengobatan khusus hanya diperlukan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih untuk mengindari dehidrasi.

Namun demikian, jika virus zika ini menginfeksi ibu hamil maka akan dapat menyebabkan keguguran.

Selain itu, virus zika ini dapat menimbulkan koplikasi lainnya seperti :

- Ukuran kepala bayi akan lebih kecil dari ukuran normal

- Terjadi kerusakan pada sebagian tulang tengkorak

- Terjadi kerusakan otak dan penyusutan jaringan otak

- Terjadi kerusakan pada bagian belakang mata

- Kemampuan gerak menjadi terbatas karena terjadi gangguan sendi atau akibat terlalu banyak tonus otot.

- Meningitis

- Pada orang dewasa, infeksi virus zika dapat menyebabkan komplikasi berbentuk sindrom Guillain Barre

Pencegahan virus zika

Untuk mencegah terinfeksi virus zika sebaiknya jangan mengunjungi daerah atau negara yang banyak terjadi kasus infeksi virus zika khususnya bagi seseorang wanita yang sedang hamil.

Namun demikian, jika memang terpaksa harus datang kedaerah atau negara tersebut maka dapat melakukan sebagai berikut :

- Melakukan konsultasi ke dokter tentang kondisi kesehatan Anda minimal 4-6 minggu sebelum berangkat

- Mencari informasi mengenai informasi tempat fasilitas kesehatan yang tersedia disana supaya sewaktu waktu dibutuhkan Anda tidak kesulitan untuk mendapatkannya.

Baca juga : Termometer digital yang bagus, sesuaikan kegunaannya

Selain itu, supaya dapat mencegah gigitan nyamuk penyebab virus zika dapat melakukan beberapa pencegahan yaitu :

- Memakai baju lengan panjang, celana panjang dan kaos kaki apabila beraktivitas di luar rumah atau ditempat tempat yang banyak nyamuknya

- Memakai lotion anti nyamuk dengan kandungan DEET paling sedikit 10 %

- Memakai ruangan ber AC

- Jendela dan pintu dipasang kawat anti nyamuk

- Memakai kelambu di tempat tidur

- Membersihkan tempat penampungan air secara rutin dan juga menutup tempat air supaya nyamuk tidak bertelur

- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air untuk membunuh larva nyamuk

- Membuang atau memendam kedalam tanah barang barang yang sudah tidak terpakai yang dapat menampung air seperti ember, kaleng dan lain sebagainya. Hal ini, karena genangan air ini dapat untuk berkembang biak nyamuk.

Demikianlah pembahasan kami mengenai info virus zika, baik negara negara virus zika yang ditemukannya kasus virus zika, penyebab, gejala maupun komplikasi yang ditimbulkan oleh virus zika.

Semoga bermanfaat ya !!

0 komentar