Penyakit lyme berbahayakah bagi manusia

 

Gejala ruam lyme (lyme rash) yang disebabkan oleh gigitan jenis kutu penyebar infeksi bakteri penyebar penyakit lyme

Jangan anggap remeh gigitan kutu penyebar penyakit lyme

Infeksi bakteri yang disebarkan melalui gigitan jenis kutu tertentu ternyata akan dapat menyebabkan penyakit lyme atau dalam bahasa Inggrisnya lyme disease. Akibat dari gigitan kutu ini, gejala yang paling sering terjadi adalah berupa ruam atau biasa disebut dengan ruam lyme (lyme rash).

Pada dasarnya, semua penyakit jika dari awal stadium tidak segera ditangani dengan benar maka akan dapat berkembang menjadi berbahaya dan bahkan akan menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan bagi tubuh manusia.

Demikian juga dengan penyakit lyme, jika dalam stadium awal tidak langsung ditangani dengan benar maka kondisinya akan menjadi parah dan dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sebelum membahas apa saja komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit lyme, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa penyebab, gejala penyakit lyme, pengobatan penyakit lyme maupun pencegahannya.

Baca juga : Pedikulosis humanus capitis, parasit penghisap darah manusia

Penyebab penyakit lyme

Bakteri yang menyebabkan penyakit lyme ini adalah bakteri borrelia burgdorferi dan borrelia mayonii yaitu bakteri yang menginfeksi hewan seperti rusa, burung maupun tikus.

Sedangkan jenis kutu ixodes scapularis dan ixodes pacificus yang sudah terinfeksi oleh bakteri, jika menggigit manusia maka akan dapat menyebabkan  manusia terkena penyakit lyme ini. Kutu jenis ini banyak ditemukan di negara Amerika Serikat.

Kutu ini dapat menempel di seluruh area kulit manusia, namun biasanya kutu tersebut senang menempel di area kulit yang tersembunyi seperti di kulit kepala, ketiak dan selangkangan.

Dalam kebanyakkan kasus yang terjadi, kutu ini dapat meyebarkan penyakit lyme apabila menempel di tubuh manusia selama satu setengah sampai dengan 2 hari lamanya.

Nah, siapapun tanpa kecuali dapat saja terkena penyakit lyme ini. Namun demikian, penting untuk diperhatikan ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lyme ini.

Baca juga :  Kenalitanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit lyme, antara lain :

- Seseorang yang sering melakukan aktivitas diluar rumah seperti senang berburu hewan, berkemah maupun mendaki gunung.

- Sering mengenakan pakaian terbuka sehingga mudah dihinggapi kutu penyebab penyakit lyme (lyme disease).

- Tidak membersihkan tubuh secara benar untuk dapat menghilangkan kutu yang menempel di kulit.

- Suka memelihara hewan yang bisa saja membawa kutu tersebut kedalam rumah.

Apa saja gejala penyakit lyme

Pada umumnya penyakit lyme ini akan muncul gejala berupa nyeri sendi, leher kaku serta jantung berdebar debar. Nah, apabila gejala gejala ini tidak segera ditangani dengan tepat maka dapat menyebabkan kondisinya akan berkembang menjadi semakin parah.

Jika terjadi kondisi yang semakin parah maka akan dapat menyerang syaraf maupun organ jantung. Oleh sebab itu, perlu segera melakukan tindakan pengobatan untuk menangani penyakit lyme ini apabila muncul gejala gejala seperti yang disebutkan tadi.

Jika seseorang terinfeksi oleh bakteri dari kutu ini maka gejala awal penyakit lyme akan muncul setelah 3 hingga 30 hari. Gejala awal penyakit lyme ini pada umumnya berupa ruam kulit yang dinamakan erythema mugrans.

Ciri ciri ruam kulit ini cukup khas, antara lain :

- Kondisi ruam pada kulit tersebut akan muncul di bagian gigitan kutu tetapi bisa saja muncul ruam di bagian tubuh lainnya seiring dengan berkembangnya penyakit lyme ini.

- Kondisi ruam akan berwarna kemerahan atau keunguan dan hampir mirip dengan memar.

- Kondisi ruam ini akan menjadi bertambah besar secara bertahap dalam beberapa hari bahkan bisa mencapai hingga 30 cm.

- Jika disentuh akan terasa hangat, namun jarang menimbulkan rasa nyeri atau gatal.

- Kondisi ruam akan berbentuk lingkaran dan ada juga yang terdapat titik merah dibagian tengahnya.

Biasanya erythena migrans ini merupakan gejala khas dari penyakit lyme ini. Namun demikian, ada beberapa orang yang terkena penyakit lyme tetapi tidak mengalami gejala ruam ini.

Penyakit lyme ini terdapat 3 stadium untuk membedakan tingkat perkembangan dari penyakit ini.

Berikut ada 3 stadium dari penyakit lyme

- Stadium satu

Untuk penyakit lyme pada tingkat stadium 1, bakteri belum menyebar keseluruh tubuh penderitanya dan tahap ini mulai muncul antara 1 hingga 2 minggu setelah seseorang digigit oleh kutu penyebar penyakit lyme.

Gejala penyakit lyme stadium 1, penderitanya akan mengalami keluhan ruam pada kulit tubuh yang terinfeksi disertai dengan gejala lainnya, antara lain :

Badan mengalami demam, menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit kepala, badan merasa cepat lelah, terjadi pembengkakan getah bening.

- Stadium dua

Untuk penyakit lyme di tingkat stadium 2, telah terjadi penyebaran bakteri di dalam tubuh seseorang dalam tahap awal.

Penderitanya akan merasakan gejala setelah beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, setelah seseorang digigit oleh kutu. Awalnya akan muncul ruam pada kulit tubuh yang terkena gigitan kutu tersebut.

Apabila gejala ini tidak segera ditangani maka penderitanya akan mengalami gejala seperti :

- Terjadi gangguan irama jantung atau aritmia

- Leher terasa kaku

- Terjadi gangguan sistem syaraf antara lain tungkai mati rasa, satu sisi wajah terlihat turun, terjadi gangguan ingatan, radang otak, radang selaput otak atau meningitis dan radang syaraf tulang belakang.

- Stadium tiga

Penyakit lyme di tingkat stadium 3 ini, bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh penderitanya. Oleh sebab itu, di tahap ini akan dapat timbul infeksi apabila di stadium 1 dan stadium 2 tidak dilakukan pengobatan terhadap penyakit lyme ini.

Kondisi untuk mencapai stadium 3, akan terjadi dalam waktu hitungan bulan atau tahun setelah penderitanya digigit oleh kutu.

Gejala yang muncul pada kondisi stadium 3 antara lain :

- Terjadi kerusakan syaraf lebih parah antara lain terjadi mati rasa pada bagian tungkai dan lengan.

- Terjadi artritis di satu atau lebih pada bagian sendi besar seperti sendi lutut.

- Kerusakan otak atau ensefalopati ini dapat menyebabkan hilang ingatan jangka pendek, susah untuk konsentrasi dan sulit berkomunikasi serta terjadi gangguan tidur.

Jika gejala penyakit lyme muncul dan diduga akibat dari gigitan kutu maka segeralah periksakan ke dokter untuk dapat memperoleh pengobatan. Hal ini, agar supaya mendapatkan pengobatan lyme secara cepat sehingga komplikasi yang mungki terjadi dapat dicegah.

Meskipun gejala penyakit lyme sudah mereda, bukan berarti infeksinya sudah hilang 100 persen. Oleh sebab itu, penderitanya harus tetap rutin periksa ke dokter sampai infeksinya benar benar sembuh.

Bagaimana diagnosis penyakit lyme

Penyakit lyme agak sulit didiagnosis karena gejalanya hampir sama dengan penyakit lainnya dan kutu yang menyebarkan penyakit lyme ini dapat juga membawa dan menularkan penyakit lainnya.

Untuk memastikan diagnosis penyakit lyme ini, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes darah, antara lain :

- Tes darah untuk keperluan mengetahui keberadaan antibodi bakteri penyebab penyakit lyme yang dinamakan Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

- Tes darah untuk keperluan mengetahui keberadaan antibodi yang spesifik terhadap protein bakteri borelia serta memastikan diagnosis dari tes ELISA.

- Ketepatan hasil kedua tes ini akan tergantung dari kapan penderitanya mulai terinfeksi penyakit lyme. Jika seseorang baru terinfeksi dalam beberapa minggu pertama maka kemungkinan hasil tesnya akan negatif.

Kondisi ini, terjadi karena antibodi terhadap bakteri borellia b baru akan terbentuk beberapa minggu setelah penderita terinfeksi.

Pemeriksaan lainnya, untuk dapat mendeteksi penyebarab infeksi didalam tubuh maka dalam melakukan beberapa tes lainnya, antara lain :

- USG jantung (Ekokardiografi) yang berguna untuk melihat keadaan strukur dan katup jantung.

- EKG (Elektrokardiogram) yang berguna untuk mengukur aktivitas listrik jantung.

- MRI kepala yang berguna untuk melihat keadaan jaringan otak.

- Lumbal pungsi yang berguna untuk memeriksa cairan otak serta tulang belakang.

Pengobatan lyme

Langkah awal yang dapat dilakukan sendiri oleh seseorang yang mendapati kutu yang menempel dikulitnya ada beberapa tip.

Apabila menemukan kutu yang menempel dikulit dan menggigit kulit maka berikut tip yang dapat dilakukan sendiri, antara lain :

- Janganlah menepuk atau memencet kutu yang menempel di kulit tetapi angkatlah kutu dibagian kepalanya secara pelan pelan dengan menggunakan pinset.

- Oleskan antiseptik di area yang dihinggapi oleh kutu tersebut.

- Setelah melakukan tindakan pertolongan pertama sendiri maka sebaiknya langsung memeriksakan ke dokter akan dapat memperoleh pengobatan lyme secara tepat.

- Tujuan melakukan pengobatan lyme ini, agar supaya tidak terjadi penyebaran infeksi kedalam tubuh. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik dan jenis antibiotiknya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan serta usia pasien tersebut.

- Jika penyakit lyme masih dalam stadium awal, biasanya dokter dalam mengobati penyakit lyme ini dengan memberikan obat antibiotik untuk diminum selama 10 hingga 14 hari lamanya.

Namun demikian, bagi pasien penyakit lyme yang sudah dalam kondisi stadium 3 yang sudah disertai dengan arthritis maka dokter akan memberikan obat antibiotik minum selama 28 hari lamanya dan diikuti dengan tindakan lainnya.

Tindakan lainnya tersebut antara lain :

- Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid.

- Aspirasi sendi yang berfungsi untuk pembuangan cairan dari sendi yang terdampak.

- Tidakan operasi utnuk mengangkat bagian sendi yang mengalami peradangan.

Penyakit lyme ini untuk dapat dinyatakan sembuh sepenuhnya, memang membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa sampai berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun lamanya.

Apa saja dampak komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit lyme

Dalam kasus kasus tertentu, penderita penyakit lyme akan tetap mengalami keluhan keluhan, meskipun telah menjalani pengobatan. Keadaan ini dinamakan dengan post lyme disease syndrome (PTLDS) dan kondisi ini akan terjadi hingga 6 bulan lamanya.

Kondisi PTLDS ini adalah munculnya gejala gejala seperti :

Sakit kepala, Vertigo, susah tidur, nyeri otot atau nyeri sendi kronis, kesemutan atau parestesia, hilangnya pendengaran serta terjadi gangguan mood.

PTLDS ini muncul karena respon abnormal sistem kekebalan tubuh yang disebabkan bakteri yang ada didalam tubuh tersebut belum semuanya hilang.

Selama menjalani pengobatan dan pasca menjalani pengobatan lyme ini, penderitanya juga akan mengalami beberapa reaksi seperti alergi atau peradangan kulit, selaput lendir, sistem syaraf atau organ dalam. Kondisi ini dinamakan rekais Jarisch Herxheimer.

Penyakit lyme yang tidak ditangani dengan benar akan dapat menimbulan beberapa komplikasi, seperti :

- Gangguan sistem syaraf antara lain wajah terkulai dan neuropati

- Gangguan irama jantung

- Radang sendi kronis

- Gangguan kognitif seperti gangguan ingatan

Bagaimana cara pencegahan penyakit lyme

Sebaiknya menghindari berada di lokasi yang menjadi habitat dari kutu borrelia antara lain di area rerumputan dan semak belukar.

Selain itu, untuk mengurangi risiko digigit oleh kutu tersebut dapat melakukan upaya seperti :

- Menggunakan pakaian tertutup antara lain memakai baju lengan panjang, celana panjang, sarung tangan serta memakai sepatu ketika berada diluar rumah.

- Mengoleskan cream antiserangga yang sudah teruji aman yaitu yang mengandung DEET 20 persen atau lebih.

- Memotong rumput di halaman rumah yang sudah panjang.

- Memeriksa tubuh dengan teliti dan segeralah mandi serta mencuci tangn setelah beraktivitas di rerumputan.

- Memandikan hewan peliharaan secara rutin supaya bersih dan memberikan obat antikutu.

Demikianlah pembahasan kami tentang penyakit lyme, baik tentang gejala penyakit lyme, penyebabnya, pengobatan lyme, komplikasi yang ditimbulkan maupun pencegahannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

0 komentar