Gejala mono pada orang dewasa diatas 40 tahun, bahayakah ?

 

Waspadai penyakit virus menular mononukleosis dapat menyebar melalui ciuman

Apa itu mono (infectious mononucleosis) dan apa saja gejala dan penyebabnya

Banyak orang belum mengerti apa itu gejala mono (infectious mononucleosis)? Mono merupakan infeksi menular yang dapat menimbulkan gejala khas seperti demam, kelelahan, sakit tenggorokan dan pembesaran getah bening.

Namun demikian, untuk gejala mono pada orang dewasa diatas 40 tahun kemungkinan besar tidak akan mengalami gejala mono yang khas seperti yang sudah disebutkan tadi.

Infeksi merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, jamur atau parasit, ini menurut WHO. (sumber wikipedia)

Gejala mono khas yang dialami pada seluruh tubuh seseorang yang terinfeksi seperti nyeri atau tenggorokan sakit ketika menelan, demam, kelelahan, malaise, panas dingin atau badan terasa sakit.

Selain itu, terdapat juga gejala mono yang umum atau biasa terjadi seperti pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan tonsil atau amandel, sakit tenggorokan, mual atau sakit kepala.

Gejala mono ini biasa disebut dengan penyakit berciuman dan mono ini sering menyerang remaja serta seorang dewasa muda tetapi memang jarang sekali yang menyerang pada orang dewasa diatas usia 40 tahun.

Oleh sebab itu, gejala mono orang dewasa ini akan timbul secara pelan pelan dan akan berkembang selama 4 sampai dengan 8 minggu setelah orang dewasa tersebut terinfeksi.

Untuk itu, gejala mononukleosis menular yang terjadi pada orang dewasa yang lebih tua sering salah dalam mengartikan kondisi ini, karena dianggap sebagai limfoma, leukimia atau obstruksi bilier atau dianggap sebagai demam yang tidak diketahui asalnya.

Berikut gejala mono pada orang dewasa diatas 40 tahun secara umum :

- Demam tinggi hingga lebih dari 38° Celsius

- Hati bengkak

- Badan terasa pegal pegal

Gejala mono yang lain, selain dari 3 gejala yang sudah disebutkan diatas adalah :

- Merasa sangat lelah dan kondisi ini terjadi lebih dari satu bulan lamanya

- Tenggorokan sakit

- Sakit kepala

- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan di ketiak

- Terdapat ruam pada kulit

- Terjadi pembesaran limpa

Baca juga : Termometer digital yang bagus, sesuaikan kegunaannya

Pada orang dewasa yang berusia diatas 40 tahun pada umumnya tidak mempunyai gejala yang mirip dengan gejala mono pada remaja,  pada anak anak maupun pada orang dewasa yang usianya dibawah 40 tahun.

Gejala mono tersebut antara lain adalah pembengkakan getah bening, sakit tenggorokan, pembesaran limpa maupun peningkatan sel darah putih.

Apa saja penyebab mono orang dewasa

Penyebab mono (mononucleosis menular) yang terjadi pada anak anak maupun orang dewasa yang paling sering terjadi adalah disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV).

EBV biasanya akan berbentuk cairan tubuh, khususnya air liur sehingga EBV ini dapat menular melalui ciuman atau sering dinamakan dengan penyakit ciuman.

Selain itu, dapat juga ditularkan melalui peralatan makan seperti piring, gelas, sendok bekas dari seseorang yang terinfeksi virus ini.

Cairan tubuh manusia terinfeksi yang dapat menularkan mono ini yaitu dapat ditularkan melalui darah serta air mani selama terjadi kontak seksual atau dapat juga melalui transfusi darah maupun transplatansi organ.

Baca juga : 5 Warna urine, ungkap kesehatan tubuh Anda

Serangan EBV ini pada umumnya muncul ketika masa kanak kanak meskipun banyak orang yang tidak menyadari hal ini karena anak yang terpapar EBV ini tidak menunjukan gejala atau hanya berbentuk gejala ringan saja.

Meskipun EBV ini menjadi penyebab mono yang paling sering terjadi. Namun demikian, ada beberapa infeksi lainnya yang dapat menyebabkan mono, antara lain :

- Sitomegalovirus (CMV)

- Toksoplasmosis

- Virus imunodefisiensi manusia (HIV)

- Rubella

- Hepatitis A, hepatitis B atau hepatitis C

- Adenovirus

Bagaimana cara mono pada orang dewasa didiagnosis ?

Untuk mendiagnosis mono (mononukleosis menular) pada orang dewasa dapat dilakukan dengan mengetahui riwayat penderitanya serta pemeriksaan fisik. Pada umumnya diagnosis mono atas dasar gejala yang dialami sehingga tes labolatorium tidak diperlukan.

Baca juga : Virus difteri berbahaya, ini gejala dan cara mencegahnya

Tes darah tersebut antara lain bermanfaat untuk :

- Tes darah Monospot

Tes darah monospot ini memang untuk memastikan diagnosis tetapi tes monospot ini sering memberikan hasil negatif palsu di awal penyakit ini. Hal ini, menyebabkan tes ini tidak selalu dapat diandalkan.

- Tes darah lainnya

Kadangkala tes darah tambahan dapat dipakai untuk mengidentifikasikan penyebab penyakit lainnya pada seseorang yang tidak mempunyai kasus infeksi mononukleosis yang khas.

Bagaimana perawatan mono pada orang dewasa

Mono (mononukleosis menular) memang tidak dianggap suatu penyakit serius pada orang dewasa. Hal ini, karena orang dewasa akan sembuh total dalam jangka waktu 1 minggu sampai dengan 4 minggu tanpa komplikasi yang muncul.

Namun demikian, ada juga sebagian orang dewasa yang akan merasa lelah secara terus menerus sampai beberapa minggu dan akan sangat jarang sekali gejala mono yang akan terjadi selama 6 bulan atau lebih.

Karena mono ini disebabkan oleh virus maka antibiotik memang tidak dapat dipakai untuk mengobatinya. Hal ini, karena memang tidak ada obat antivirus yang efektif untuk mengobati atau menyembuhkan virus Epstein-Barr ini.

Oleh sebab itu, tujuan pengobatan mono ini memang hanya untuk menghilangkan gejalanya saja.

Beberapa pengobatan dirumah yang dapat untuk meredakan gejala mono pada orang dewasa ini, antara lain adalah :

- Melakukan istirahat yang cukup.

- Minumair yang cukup.

- Obat over the counter (OTC) untuk nyeri dan demam seperti Asetaminofen (Tylenol), Ibuprofen (Advil, Motrin).

- Hindari olahraga yang dapat menimbulkan kontak fisik dengan orang lain sampai kondisi pulih.

- Hindari aktivitas berat karena mono dapat menyebabkan limpa membesar sehingga aktivitas berat seperti olahraga dapat menimbulkan limpa menjadi pecah.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang belum pernah mengetahui apa gejala mono,  gejala mono pada remaja, gejala mono dewasa, penyebab dan pengobatannya. Setelah Anda membaca artikel ini sampai selesai, diharapkan Anda menjadi lebih memahami mono ini ya.

Sumber : emedicinehealth

0 komentar