Gangguan autisme spektrum, apa tanda dan gejalanya

 

Gangguan spektrum autisme merupakan gangguan sistem syaraf yang tingkat keparahan gejalanya bervariasi 

Penting mengenali ciri ciri anak autis sejak dini

Apakah yang dimaksud dengan autisme atau spectrum disorder ? Autisme ini adalah gangguan pada perkembangan anak yang menyebabkan terganggunya kemampuan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain.

Sekarang ini, untuk semua subtipe autisme dimasukkan kedalam istilah yang sama yaitu spectrum disorder (ASD). Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang penyebab autisme, gejala dan ciri ciri anak autisme sebagai pengetahuan buat para orang tua ya.

Perlu Anda ketahui bahwa autisme ini berbeda ya dengan down syndrome, karena autisme merupakan gangguan perkembangan yang tidak dipengaruhi oleh kromosom.

Sedangkan down syndrome merupakan gangguan intelektual yang dipengaruhi oleh kelainan jumlah kromosom.

Apa saja penyebab autisme

Meskipun sampai dengan sekarang ini, penyebab autisme belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa keadaan ini memang ada hubungannya dengan faktor genetik maupun faktor lingkungan.

Seorang autisme yang menjalani tes pencitraan terdapat perkembangan yang berbeda pada beberapa area otaknya. Oleh sebab itu, gangguan perkembangan otak ini akan menyebabkan masalah pada kinerja sel otak yang satu dengan yang lainnya.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami autisme, antara lain :

- Mutasi gen yaitu sindrom Rett atau fragile X syndrome

- Jenis kelamin pria

- Faktor lingkungan antara lain komplikasi ketika hamil, polusi udara maupun pemakaian obat obatan. -

- Faktor genetik yaitu seseorang yang mempunyai anak autisme maka akan lebih berisiko tinggi untuk mengandung lagi anak dengan autisme

- Bayi lahir prematur

- Mempunyai anak pada usia tua

Namun demikian, ada juga mitos yang beredar dimasyarakat tentang penyebab autisme sehingga perlu Anda ketahui bahwa penyebab autisme dibawah ini bukanlah hal hal berikut ya, antara lain :

Diet, infeksi yang menular, bad parenting (perlakuan buruk dari orang tua) atau karena vaksinasi seperti vaksin MMR (vaksin campak, rubella, gondong).

Namun demikian, apa yang menjadi penyebab dari autisme ini, sampai sekarang memang belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Mengenai gejala autisme, antara anak yang satu dengan anak lainnya tidaklah sama. Namun demikian, secara umum anak autisme memiliki ciri ciri yang terbagi kedalam 3 karakteristik utama.

Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui ciri ciri anak autisme sejak dini, agar supaya orang tua dapat segera membawa anaknya untuk berkonsultasi kepada dokter, sehingga anak tersebut dapat segera mendapatkan terapi yang tepat.

Mengenali ciri ciri anak autisme sejak dini sangat penting ya, yaitu :

- Mengalami kesulitan berkomunikasi

Biasanya anak anak autisme sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi diantaranya sulit berbicara, sulit menulis, sulit membaca serta sulit memahami bahasa isyarat seperti menunjuk maupun melambai.

Oleh sebab itu, anak autisme sulit untuk memulai percakapan dan sulit untuk memahami perkataan maupun instruksi yang diberikan oleh orang lain kepadanya.

Banyak sekali anak autisme yang mengucapkan satu kata berulang ulang setelah mendengar kata tersebut dalam waktu dekat.

Kemudian mengucapkan kata tersebut dengan intonasi tertentu yang mirip dengan bersenandung, selain itu anak autisme ini sering mengalami tantrum.

Gangguan autisme ini dapat meningkat jika ada faktor genetik maupun faktor lingkungan yang mempengaruhi.

Faktor genetik maupun faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi penyebab autisme antara lain karena terdapat paparan racun, asap rokok, infeksi, efek samping obat obatan maupun gaya hidup yang tidak sehat ketika ibu sedang hamil.

Baca juga : Ikan salmon untuk ibu hamil, dan untuk kesehatan bagus

- Jarang melakukan kontak mata

Salah satu ciri autisme yang ini memang sudah tampak ketika anak autisme masih bayi karena bayi akan terlihat jarang mau melakukan kontak mata, tidak responsif atau tidak tanggap ketika dipanggil namanya pada usia bayi 9 bulan.

Akan tetapi gejala autisme secara umum akan mulai tampak jelas ketika anak berusia antara 2 tahun sampai dengan 4 tahun.

Hal ini, karena anak autisme akan mengalami gangguan seperti gangguan pendengaran, depresi pada anak, gangguan cemas, sindrom Asperger dan reaksi trauma karena kekerasan.

Apabila ditemukan ciri ciri anak seperti ini maka anak dicurigai menderita autisme sehingga anak perlu diperiksakan ke dokter anak.

Untuk mendiagnosis anak autisme, biasanya dokter akan mengevaluasi tentang pertumbuhan anak, antara lain kemampuan dalam berbicara, berperilaku, belajar sampai dengan pergerakan sang anak.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan atau tes lainnya seperti tes pendengaran, tes genetik serta konsultasi psikologi dari anak tersebut.

Apakah autisme bisa disembuhkan? sampai dengan sekarang memang belum ada pengobatan yang dapat menyembuhan autisme ini.

Namun demikian, terdapat beberapa macam metode terapi yang dapat dilakukan untuk dapat membantu meningkatkan kemampuan anak autisme dalam berkomunikasi, berinteraksi serta belajar.

Untuk jenis terapi yang tepat akan ditentukan oleh dokter untuk disesuaikan dengan keadaan kesehatan dari anak autisme tersebut secara keseluruhan.

Baca juga : Waspada dampak psikologis anak bermain game, terus menerus

- Gangguan perilaku

Anak anak penderita autisme ini, biasanya mempunyai perilaku yang khas antara lain :

- Sering marah

- Menangis dan tertawa tanpa ada alasan yang jelas

- Hanya menyukai atau mengkonsumsi makanan tertentu

- Melakukan gerakan yang berulang ulang antara lain mengayunkan tangan atau memutar mutarkan badan

- Hanya menyukai object atau topik tertentu

- Melakukan aktivitas yang dapat membahayakan diri sendiri, antara lain menggigit tangan keras keras atau membenturkan kepalanya ke dinding

- Gerakan dan bahasa tubuhnya cenderung kaku

- Susah tidur

Namun demikian, tidak semua anak autisme ini buruk karena ada beberapa anak autisme yang memiliki bakat dibidang tertentu, antara lain pada anak autisme yang tertarik pada seni musik, seni lukis dan ada yang mampu mengingat secara rinci untuk waktu yang lama.

Oleh sebab itu, jika memiliki anak autisme maka jangan ragu mengajak anak tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter ahlinya.

Apa saja tanda dan gejala gangguan Spektrum Autisme

Gangguan spektrum autisme atau disingkat dengan ASD merupakan kecacatan perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan yang ada di otak.

Seseorang yang menderita ASD akan mengalami masalah terhadap komunikasi, interaksi sosial serta memiliki perilaku atau minat yang terbatas atau berulang.

Selain itu, seorang dengan ASD akan mempunyai cara belajar, bergerak atau memperhatikan yang berbeda dengan seorang yang normal.

Namun demikian, ada juga beberapa orang tanpa ASD juga memiliki beberapa gejala yang sama dengan orang ASD, tetapi bagi orang ASD karakteristik ini akan membuat hidup mereka menjadi sangat menantang.

3 karakteristik seorang ASD yaitu :

- Karakteristik keterampilan komunikasi dan interaksi sosial

Bagi orang ASD maka keterampilan komunikasi dan interaksi sosial akan menjadi suatu tantangan bagi mereka.

Beberapa contoh karakteristik komunikasi sosial dan interaksi sosial yang terkait dengan ASD, antara lain :

- Menghindari kontak mata

- Tidak respon ketika dipanggil namanya pada usia 9 bulan

-Tidak memperlihatkan ekspresi wajah seperti senang, sedih, marah maupun terkejut pada usia 9 bulan

- Tidak bermain interaktif sederhana seperti pat-a-cake pada usia 1 tahun

- Tidak menggunakan gerakan atau sedikit menggunakan gerakan pada usia 1 tahun, seperti melambaikan tangan

- Tidak berbagi kesukaannya dengan orang lain pada usia 15 bulan, seperti menunjukkan kepada orang lain objek yang disukai

- Tidak memperlihatkan sesuatu yang menarik pada usia 18 bulan

- Tidak memperhatikan ketika orang lain terluka atau kesal pada usia 2 tahun

- Tidak memperhatikan anak anak lain dan tidak ikut bermain dengan mereka pada usia 3 tahun

- Tidak berpura pura menjadi orang lain seperti pahlawan super atau guru ketika bermain sampai usia 4 tahun

- Tidak menyanyi, menari atau berakting pada usia 5 tahun

Karakteristik perilaku atau minat yang terbatas atau berulang

Seseorang dengan ASD akan memiliki perilaku atau minat yang terbatas dan berulang atau memiliki minat yang tidak biasa. Oleh sebab itu, perilaku dan minat ini membedakan ASD dari keadaan yang ditentukan oleh masalah komunikasi dan interaksi sosial.

Beberapa contoh karakteristik perilaku atau minat terbatas atau berulang yang terkait dengan ASD, antara lain :

- Mensejajarkan mainan atau benda lainnya dan menjadi kesal ketika diganti

- Mengulangi kata atau frase secara berulang ulang, ini disebut dengan wcholalia

- Bermain dengan mainan dengan cara yang sama terus menerus

- Selalu fokus pada bagian objek tertentu, misal fokus pada roda

- Marah karena terjadi perubahan kecil

- Mempunyai minat obsesif

- Harus mengikuti rutinitas tertentu

- Mengepakkan tangan, mengayunkan tubuh atau memutar diri dalam lingkaran

- Mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara, bau, rasa, tampilan atau rasa benda

Karakteristik lainnya

Pada umumnya seorang dengan ASD akan mempunyai karakteristik lainnya yang terkait, antara lain :

- Keterampilan bahasa yang tertunda

- Keterampilan gerakan yang tertunda

- Keterampilan kognitif atau kemampuan belajar yang tertunda

- Memiliki perilaku yang hiperaktif, impulsif dan atau lalai

- Epilepsi atau gangguan kejang

- Kebiasaan ketika makan dan tidur berbeda

- Masalah gastrointestinal, antara lain sembelit

- Suasana hati dan emosional yang tidak pada umumnya

- Kecemasan, stres atau merasa khawatir yang berlebihan

- Kurangnya rasa takut atau bisa juga lebih banyak rasa takut

Namun demikian, untuk anak anak dengan ASD bisa saja tidak mempunyai semua atau salah satu dari karakter yang tercantum diatas.

Baca juga : Cara mengawasi hp anak, supaya orangtua bisa mengontrol

Ada 3 level ASD yang dilansir dari Medical News Today, antara lain :

- Level 1

Seseorang ASD dengan level 1 ini akan membutuhkan dukungan masalah komunikasi, antara lain tentang kesulitan untuk memulai interaksi sosial respon atipikal atau tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, juga penurunan minat dalam interaksi sonial dalam beberapa kejadian terdapat masalah dalam mempertahankan percakaan 2 arah dengan orang lain atau kesulitan berteman.

- Level 2

Seseorang ASD di level 2, akan membutuhkan dukungan substansial masalah komunikasi yang mungkin dihadapi, antara lain masalah dengan keterampilan komunikasi sosial verbal dan non verbal.

Oleh sebab itu, masalah sosial menjadi cukup terlihat meskipun diberi dukungan, terbatasnya inisiasi interaksi sosial.

Selain itu, berkurangnya respon terhadap interaksi sosial dari orang lain, interaksi terbatas pada kepentingan khusus yang sempit serta perbedaan yang lebih signifikan pada komunikasi non verbal.

- Level 3

Seorang ASD di level 3 ini, memerlukan dukungan yang sangat besar terhadap masalah komunikasi yang mungkin dihadapi.

Antara lain masalah yang parah dalam komunikasi sosial verbal dan non verbal sehingga sangat mengganggu fungsi inisiasi interaksi sosal yang sangat terbatas.

Respon sangat minimal dalam insteraksi sosial dengan orang lain sehingga memakai metode yang tidak biasa untuk memenuhi kebutuhan sosial dan hanya menanggapi pendekatan yang langsung.

Seseorang dengan autisme di level manapun akan membutuhkan bantuan dalam menjalankan fungsi dan dalam mengatur hidup mereka.

Oleh sebab itu, dengan memberikan dukungan yang tepat maka banyak orang autisme yang dapat tetap produktif dan tetap mandiri.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa rata rata IQ anak autisme ini 75 sampai 80 % mempunyai kemampuan IQ kurang dari 70 (low functioning autism). Sedangkan sisanya yang 20 sampai 25 % mempunyai IQ lebih dari 70 (high functioning autism).

Dalam hal ini, PBB telah menyetujui hari kesadaran Autisme Sedunia (autisme awareness day), yang ditetapkan pada setiap tanggal 2 April atas dasar Resolusi Majelis Umum PBB 2/139.

Hal ini, dilakukan agar supaya PBB dapat fokus dalam meningkatkan pemahaman, penerimaan orang dengan autisme serta memupuk dukungan di seluruh dunia.

Demikian, pembahasan kami tentang pentingnya mengetahui autisme anak sejak dini dan apa saja tanda dan gejala gangguan spektrum autisme ini.

Semoga bermanfaat !!

0 komentar