Hepatitis B, apa saja gejala, penyebab dan pengobatannya

 

Hepatitis B dalam pencegahannya yang paling efektif adalah dengan suntikan vaksin untuk hepatitis b (hepatitis b vaccine) dan mengindari media penularan virus hepatitis B ini

Kenali apa itu hepatitis B secara lebih baik

Agar Anda dapat terhindar dari penyakit hepatitis B kronis maka Anda sebaiknya mengetahui apa saja gejala, penyebab, pengobatan dan apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus hepatitis B ini, jika tidak ditangani dengan benar.

Dahulu, orang awam akan menyebut penyakit hepatitis B ini dengan sebutan penyakit kuning atau penyakit liver, karena penderitanya akan mengalami kondisi mata dan kulit terlihat kuning, badan terasa lemas dan perut terasa mual. 

Kondisi penyakit seperti ini pernah dialami oleh saudara saya dan pada waktu itu, ada yang menyarankan untuk mengkonsumsi pisang emas karena pisang emas memiliki sumber nutrisi antara lain potasium yang bermanfaat bagi kesehatan.

Namun demikian, untuk mengatasi hepatitis B ini sebaiknya memperbaiki pola makan yang sebelumnya pola makannya tidak baik harus beralih ke pola makan sehat.

Infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini, dapat menyebabkan infeksi dalam kondisi akut (jangka pendek dan berat) maupun kondisi kronis (jangka panjang). Oleh sebab itu, penting sekali Anda untuk melakukan pencegahannya agar terhindar dari infeksi akut maupun kronis yang cukup berbahaya.

Apa itu hepatitis B

Hepatitis B merupakan suatu kondisi telah terjadi peradangan pada organ hati atau infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. 

Bagaimana hepatitis B dapat menular? Penularan virus ini dapat terjadi dengan melalui berbagi macam jarum suntik yang digunakan atau melalui hubungan seksual.

Namun demikian, infeksi hepatitis B biasanya tidak akan bertahan lama di dalam tubuh penderitanya dan biasanya penderitanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa diobati. Keadaan infeksi seperti ini dinamakan dengan infeksi hepatitis akut atau hepatitis B akut.

Pada kondisi tertentu, hepatitis B juga bisa menetap dan mampu bertahan didalam tubuh seseorang atau akan berlanjut hingga menjadi kronis.

Hal ini, karena infeksi hepatitis B kronis dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya antara lain dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati.

Oleh sebab itu, seseorang yang menderita hepatitis kronis ini harus melakukan kontrol secara teratur ke dokter ahlinya agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Dengan demikian akan dapat segera diketahui sejak dini apabila terjadi komplikasi.

Penyakit infeksi hepatitis B di Indonesia masih banyak terjadi kasusnya dan jumlah penderitanya masih cukup tinggi. Tetapi jangan kuatir karena penyakit infeksi hepatitis B ini dapat dicegah dengan menggunakan vaksinasi hepatitis B.

Baca juga : Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan sehat ?

Hepatitis B di usia Balita

Jika ditemukan anak balita terinfeksi hepatitis B maka akan sangat berbahaya. Hal ini, karena anak balita tersebut sangat rentan berisiko menjadi hepatitis B kronis atau hepatitis B seumur hidup.

Biasanya anak balita akan tertular virus ini dari ibunya, ketika terjadi proses melahirkan atau proses persalinan, ketika menyusui, atau masih dalam proses kehamilan.

Namun demikian, transmisi tertinggi ditularkan oleh sang ibu ke anaknya pada saat melahirkan. Hal ini, karena proses ini melibatkan paparan darah dan cairan ketuban secara langsung kepada anak.

Oleh sebab itu, sangat penting diberikan imunisasi pada anak balita karena imunisasi ini sangat berperan penting bagi anak balita tersebut.

Apa gejala hepatitis B dan apa penyebabnya

Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui hubungan seksual yang tanpa menggunakan kondom atau karena seseorang telah berbagi jarum suntik dengan penderita hepatitis B.

Mengapa penularannya terjadi seperti itu? Hal ini, karena virus hepatitis B tersebut terdapat didalam darah dan cairan tubuh manusia seperti sperma atau cairan vagina.

Virus hepatitis B bisa menjadi berbahaya. Hal ini, karena hepatitis B kadangkala tidak muncul gejala sama sekali pada penderitanya sehingga membuat penderitanya tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi oleh virus ini.

Namun demikian, gejala tersebut dapat muncul dalam waktu 1 sampai 5 bulan setelah seseorang terinfeksi virus ini. Gejala hepatitis B yang muncul antara lain penderitanya akan merasakan demam, sakit kepala, mual, muntah, lemas serta penyakit kuning.

Berikut apa gejala hepatitis B yang dapat muncul :

- Demam

- Nyeri otot dan sendi

- Sakit kepala

- Mual dan muntah

- Lemas

- Hilang nafsu makan

- Perut kembung

- Diare

- Kulit dan bagian putih mata (sklera) berwarna kuning

- Urine berwarna gelap

Bagaimana pengobatan hepatitis B

Dalam pengobatan hepatitis B akut memang tidak ada metode khusus untuk mengatasinya, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, penanganan yang dilakukan hanya untuk meredakan gejala gejala yang muncul saja.

Tetapi untuk hepatitis B yang kronis, dokter dalam pengobatannya akan memberikan obat antivirus, antara lain tenofovir.

Penderita hepatitis B kronis diperlukan untuk melakukan kontrol ke dokter secara rutin supaya pengobatan dan perkembangan penyakitnya dapat terpantau dengan baik. Hal ini, karena hepatitis B kronis dapat menyebabkan kerusakan organ hati.

Apabila sampai terjadi kerusakan organ hati yang parah maka dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan prosedur transplantasi hati.

Namun demikian, apabila penderita hepatitis B kronis mendapatkan penanganan yang tepat dan mulai melakukan penerapan gaya hidup sehat maka penderita penyakit tersebut dapat hidup normal kembali.

Vaksinasi hepatitis B

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis B ini adalah dengan menggunakan vaksin hepatitis B.

Vaksin jenis ini memang wajib diberikan kepada anak anak, tetapi vaksin ini tidak dapat bertahan seumur hidup sehingga vaksin ini harus diberikan ulang setelah anak dewasa.

Selain melakukan vaksin hepatitis B untuk mencegah penularan virus ini maka harus melakukan hubungan seksual secara aman serta menghindari penyalahgunaan NPZA.

Penyebab hepatitis B

Penyebab dari hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV), virus ini berada di dalam darah maupun cairan tubuh penderitanya diantaranya berada di sperma dan cairan vagina.

Oleh sebab itu, virus ini penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, baik hubungan seksual secara vaginal, anal maupun oral.

Selain itu, resiko tertular dapat juga melalui berbagi alat cukur, sikat gigi maupun melalui jarum suntik yang sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B ini.

Resiko tertular hepatitis B juga dapat melalui kontak langsung dengan darah atau luka yang terbuka lebar dari penderita hepatitis B, atau alat yang dipakai untuk tindakan ketika membuat tato tidak steril.

Virus hepatitis B ini tidak dapat menular melalui ciuman, percikan air liur ketika batuk atau bersin, berbagi alat makan atau dari ibu yang menyusui anak.

Jika melihat dari cara penularannya maka beberapa kelompok orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B ini adalah :

- Dokter dan perawat

- Pengguna narkoba suntik

- Seseorang yang sering gonta ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan pengaman atau kondom ketika berhubungan seks

- Seseorang yang memiliki kekebalan tubuh lemah, diantaranya lansia, penderita diabetes, ginjal atau HIV/ AIDS

Kapan seseorang harus ke dokter

Meskipun hepatitis B tidak menimbulkan gejala tetapi apabila penderitanya mengalami gejala maka segeralah periksakan ke dokter.

Pada dasarnya hepatitis B adalah penyakit liver yang bisa menjadi kronis atau berkepanjangan.

Jika Anda pernah didiagnosis hepatitis B maka wajib melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter gastroenterologi dan hepatologi. Hal ini, karena hepatitis B kronis dapat berisiko menyebabkan sirosis atau kanker hati.

Bagi orang orang yang berisiko tertular hepatitis B, diantaranya pekerja medis atau pekerja seks komersial maka perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kekebalan tubuhnya terhadap virus hepatitis B.

Biasanya dokter akan memberikan vaksin hepatitis B lanjutan apabila terdeteksi kekebalan tubuhnya terhadap hepatitis B sudah rendah.

Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan skrining hepatitis B agar supaya dapat mencegah penularan virus hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan. Tindakan ini diperlukan, jika ibu hamil tersebut dinyatakan positif menderita hepatitis B tersebut.

Baca juga : Kenali tanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Bagaimana diagnosis hepatitis B

Oleh dokter diagnosis hepatitis B dimulai dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan gejalanya. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan tanda terjadi kerusakan hati, diantaranya kulit dan mata berwarna kuning atau nyeri perut.

Selanjutnya, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis tersebut yaitu dengan cara melakukan tes darah.

Tes darah ini berguna untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis B, memeriksa fungsi hati serta menentukan jenis hepatitis B dari pendertita dalam kondisi akut atau kronis.

Untuk mendeteksi kerusakan di organ hati dapat dilakukan dengan melakukan USG perut. Namun dalam kondisi tertentu dokter akan melakukan biopsi hati yaitu dengan cara mengambil dan memeriksa sampel jaringan hati.

Pengobatan hepatitis B

Untuk melakukan pengobatan hepatitis B akan tergantung dari jenis infeksi hepatitis B yang diderita oleh penderitanya, apakah termasuk kedalam jenis hepatitis B akut atau hepatitis B kronis.

Pengobatan hepatitis B akut

Untuk jenis hepatitis B akut tidak ada metode penanganan khusus. Hal ini, karena gejala yang timbul akan hilang sendiri setelah 2 sampai 3 minggu lamanya tanpa harus diobati.

Namun demikian, apabila gejala yang timbul cukup parah, biasanya dokter akan memberikan obat antivirus, seperti lamivudine.

Untuk dapat mempercepat penyembuhan maka penderita hepatitis B akut, sebaiknya banyak beristirahat, mengkonsumsi makanan bernutrisi dan mengkonsumsi banyak cairan. Biasanya hepatitis B akut bisa berlangsung hingga 6 bulan.

Namun demikian, pasien yang merasa sudah sehat belum tentu terbebas dari virus ini. Oleh sebab itu, dokter akan menyarankan agar pasien tetap melakukan pemeriksaan kesehatannya secara rutin supaya dapat memastikan sudah terbebas dari virus hepatitis B ini.

Pengobatan hepatitis B kronis

Apabila virus hepatitis B masih terdeteksi setelah berjalan selama 6 bulan maka penderitan dinyatakan menderita hepatitis kronis. Untuk metode pengobatan yang akan diberikan akan tergantung dari hasil pemeriksaan dokter.

Biasanya pasien hepatitis B kronis akan diberikan obat antivirus oleh dokter untuk dapat melawan virus dan menurunkan risiko terjadi kerusakan hati serta mencegah munculnya komplikasi.

Obat anti virus ini memang tidak dapat menghilangkan infeksi hepatitis B, namun hanya akan mencegah perkembangan virus tersebut.

Sehingga penderita hepatitis B kronis harus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gastroenterologi dan hepatologi agar perkembangan penyakitnya dapat terpantau dan daat terdeteksi dini jika terjadi komplikasi.

Apabila hepatitis B sudah menyebabkan kerusakan hati sampai fungi hati terganggu secara permanen. Biasanya dokter akan menyarankan prosedur transplantasi hati yaitu dengan mengganti organ hati pasien dengan organ hati yang diperoleh dari donor.

Apa saja komplikasi hepatitis B

Berbagai macam komplikasi penyakit hati yang serius bisa saja terjadi apabila seseorang menderita hepatitis B kronis.

Komplikasi penyakit hati tersebut antara lain :

- Sirosis

Infeksi hepatitis B bisa saja menimbulkan peradangan yang dapat memicu terbentuknya jaringan parut pada organ hati atau sirosis.

- Kanker hati

Apabila infeksi hepatitis B kronis tidak segera diobati maka akan dapat memicu timbulnya sel kanker yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kanker hati.

- Gagal hati

Apabila infeksi hepatitis B menyebabkan kerusakan pada organ  hati yang hebat maka akan terjadi gagal hati sehingga menyebabkan organ hati menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik.

Infeksi hepatitis B akut juga dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan hati yang cepat, meskipun kondisi seperti ini jarang sekali terjadi. Komplikasi ini akan muncul ketika infeksi hepatitis B akut dapat memicu sistem imun untuk menyerang organ hati.

Gangguan sistem imun inilah yang menjadi pemicu terjadinya kerusakan hati yang sangat membahayakan bagi nyawa penderitanya, keadaan seperti ini biasanya dikenal dengan hepatitis fulminan.

Hepatitis fulminan ini akan terjadi apabila infeksi hepatitis B terjadi bersamaan dengan hepatitis D.

Bagaimana cara pencegahan hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B merupakan salah satu cara penting untuk mencegah hepatitis B. Pada bayi, biasanya vaksinasi hepatitis B diberikan sebanyak 4 kali, dengan dosis awal diberikan minimal 12 jam setelah bayi lahir.

Setelah itu, dosis lanjutan diberikan secara berurutan ketika bayi menginjak usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Selain pada bayi, vaksin hepatitis B juga perlu diberikan kepada anak remaja yang berusia di bawah 19 tahun atau usia dewasa yang sebelumnya belum pernah memperoleh vaksin hepatitis ini.

Apabila seseorang akan bepergian kesuatu tempat yang banyak terjadi kasus hepatitis B nya maka vaksinasi hepatitis B perlu dilakukan.

Selain vaksinasi hepatitis B untuk mencegah terinfeksi hepatitis B ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Berikut penjelasannya :

- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara sering mencuci tangan khususnya sebelum makan atau setelah melakukan aktivitas di luar rumah.

- Hindari penyalahgunaan NAPZA berbagi dalam pemakaian jarum suntik, alat cukur, sikat gigi atau gunting kuku dengan orang lain.

- Untuk petugas medis, memang sebaiknya selalu menggunakan sarung tangan ketika menangani pasien hepatitis B serta menghindari kontak langsung dengan darah pasien.

- Apabila seseorang akan membuat tindikan atau mentato tubuhnya maka pastikan menggunakan jarum maupun peralatan yang sudah disterelisasi sebelumnya.

Dengan membaca tentang apa itu hepatitis B, cara penularannya, apa gejala hepatitis B dan akan menyebabkan komplikasi seperti apa jika terlambat dalam menanganinya. Paling tidak kita dapat lebih berhati hati dan dapat mencegah tertularnya virus ini.

Semoga bermanfaat !!

0 komentar