Bipolar, gejala penyakit bipolar seperti apa, apa penyebabnya

 

Gejala gangguan bipolar terjadi ketika seseorang mengalami perubahan mood secara tiba tiba tanpa adanya penyebab apapun

Gangguan bipolar, penting kenali gejala penyakit ini

Secara medis gangguan bipolar adalah penyakit gangguan kesehatan mental yang diikuti dengan munculnya perubahan suasana hati, konsentrasi, tingkat aktivitas maupun kemampuan fisiknya secara dratis tanpa ada penyebabnya.

Pada umumnya gangguan bipolar ini, dapat dialami oleh penderitanya selama seumur hidupnya sehingga kondisi ini tentu saja akan sangat mempengaruhi dan mengganggu aktivitas dari penderitanya.

Oleh sebab itu, dibutuhkan obat obatan dan psikoterapi tertentu untuk dapat membantu penderita gangguan bipolar, agar supaya dapat melakukan aktivitas sehari harinya dengan baik.

Apakah gangguan bipolar sama dengan odgj atau orang dalam gangguan jiwa? ternyata bipolar disorder tidak dapat disamakan dengan odgj.

Hal ini, karena bipolar disorder merupakan hasil diagnosis secara medis sedangkan odgj bukan merupakan istilah medis dan hanya merupakan istilah awam saja yang tidak ada batasan batasan tertentunya.

Baca juga : 10 Manfaat jalan pagi rutin,  cara menjaga kesehatan

Gangguan bipolar ini akan bertambah parah dan sangat berbahaya apabila penderitanya mengalami depresi bipolar ini dalam jangka waktu lama.

Hal ini, karena penderita gangguan bipolar akan mengalami depresi, merasa sedih atau putus asa dan juga kehilangan gairah atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas yang dilakukannya.

Apa penyebab dan gejala gangguan bipolar

Penyebab gangguan bipolar

Meskipun penyebab dari gangguan bipolar ini belum diketahui dengan pasti tetapi gangguan mental ini bisa saja muncul karena terpicu oleh adanya faktor genetik, faktor lingkungan yang ada disekitarnya serta faktor gaya hidup.

Faktor lain yang menjadi penyebab gangguan bipolar antara lain adalah :

- Stres berat akibat kehilangan orang yang dicintainya

- Mengalami pengalaman traumatis seperti pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual

- Kecanduan minuman beralkohol atau obat obatan terlarang

- Menderita penyakit tertentu yang tidak kunjung sembuh

- Mengalami gangguan tidur

- Mengalami masalah pekerjaan atau keuangan

- Memiliki riwayat gangguan bipolar dalam keluarga

Baca juga : Cardioworkouts, apa manfaatnya bagi tubuh Anda

Gejala gangguan bipolar

Namun demikian, gejala bipolar yang paling utama adalah munculnya perubahan suasana hati atau mood yang cukup dratis tanpa ada penyebabnya.

Apabila mood terjadi karena perubahan suasana hati atau perubahan emosi karena ada penyebabnya maka mood ini bukan merupakan gangguan gejala bipolar ya. Hal ini, karena ini hanya merupakan mood swing biasa.

Perubahan mood pada seseorang yang mengalami gangguan bipolar dapat terjadi dalam skala jam, hari maupun bulan. Untuk gejala ini, dimulai dari fase mania atau fase sangat senang yang akan berlanjut menjadi fase depresi berat (fase sangat terpuruk).

Pada gangguan bipolar tahap awal, penderitanya akan mengalami fase mania yang lebih ringan atau disebut dengan hipomania.

Dalam fase mania, penderita gangguan bipolar akan mengalami :

- Perasaan gembira atau antusias

- Merasa semangat yang berlebihan

- Isomnia atau susah tidur

- Jarang merasa lapar

- Bicara lebih sering dan sangat cepat sehingga bicaranya tidak seperti dalam kondisi normal

- Sering membuat keputusan yang tidak realistis

Baca juga : Cara  meningkatkan kualitas tidur,  supaya tidur malam nyenyak

Semua gejala dalam fase mania ini, biasanya penderita akan mengalami perubahan mood yang akan berlangsung selama satu minggu.

Dalam fase depresi berat, penderita gangguan bipolar akan mengalami :

- Turunnya minat atau gairah terhadap pekerjaan atau beraktivitas

- Merasa bersalah secara berlebihan

- Merasa terlalu sedih dan putus asa

- Merasa gelisah

- Merasa cepat lelah

- Susah untuk berkonsentrasi

- Nafsu makan hilang atau justru sebaliknya

- Merasa pesimis terhadap semua masalah

- Mengalami gangguan susah tidur

- Timbul keinginan untuk bunuh diri

Dalam kedua fase ini, biasanya penderita gangguan bipolar akan mengalami fase normal atau euthymia sehingga penderita akan tampak tidak mengalami masalah dan tampak baik baik saja dan mempunyai emosi yang stabil serta dapat melakukan aktifitas seperti biasanya.

Namun demikian, dalam kondisi fase normal ini sebenarnya tidak menandakan penderitanya sudah sembuh karena dalam fase ini akan berjalan selama beberapa tahun saja dan akhirnya gejala gangguan bipolar akan kambuh lagi.

Kadangkala penderita gangguan bipolar juga dapat mengalami 2 fase secara bersamaan antara fase mania dan fase depresi.

Misalnya, penderita akan mengalami perasaan sangat bersemangat tetapi tiba tiba berubah menjadi merasa sangat sedih. Keadaan seperti ini disebut dengan gejala campuran atau mixed state.

Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan gangguan bipolar

Dalam memberikan pengobatan kepada penderita gangguan bipolar, memang hanya dapat untuk mengurangi frekuensi timbulnya gejala tersebut.

Ha ini, agar supaya dapat membantu penderitanya untuk dapat melakukan aktivitas lagi serta mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan lainnya.

Metode pengobatan yang diberikan kepada penderita gangguan bipolar adalah dengan :

- Memberikan obat obatan untuk penyeimbang suasana hati, obat antidepresan dan obat antipsikotik

- Psikoterapi antara lain berupa interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), cognitive behavioral therapy (CBT) serta psikoedukasi

Memang belum ada metode khusus untuk dapat mencegah munculnya gangguan bipolar ini, tetapi metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi kekambuhannya adalah :

- Mengonkumsi obat resep dokter secara rutin serta menjalani psikoterapi

- Berolahraga secara rutin

- Berhenti minum minuman beralkohol atau obat obatan terlarang

- Mengkonsumsi makanan bergizi

- Mengelola stres dengan baik

- Beristirahat dan tidur yang cukup

- Bersosialisasi dengan teman dan keluarga secara baik

- Melakukan meditasi dan tehnik mindfulness

Selain obat obatan untuk penderita gangguan bipolar dapat juga menjalani psikoterapi, antara lain :

- Interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT)

IPSRT ini merupakan terapi yang berguna untuk mengatur pola aktivitas pasien sehari hari, antara lain waktu tidur, bangun tidur serta makan. Aktivitas seperti ini jika dilakukan secara konsisten diyakini dapat mengendalikan gejala gangguan bipolar.

- Cognitive behavioral therapy (CBT)

CBT ini merupakan terapi agar dapat membantu penderita gangguan bipolar dalam mengidentifikasi serta mengatasi perilaku atau keadaan yang dapat memicu munculnya gejala gangguan bipolar ini.

- Psikoedukasi

Biasanya dokter akan memberitahukan kepada penderita gangguan bipolar atau keluarganya tentang keadaan yang dideritanya.

Hal ini, supaya penderita bipolar dapat mengidentifikasikan penyebab timbulnya gejala dan mencegahnya dengan tetap menjalani pengobatannya.

Kapan penderita gangguan bipolar harus ke dokter

Jika penderita bipolar mengalami gejala mania atau depresif bipolar khususnya jika penderita tersebut mulai mencoba melukai dirinya sendiri atau mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Diagnosis gangguan bipolar

Bagaimana seseorang dapat didiagnosis menderita gangguan bipolar ini? tentu saja berdasarkan tanya jawab yang diberikan oleh dokter tentang apa saja gejala yang dialaminya, riwayat penyakit dan keluarganya serta riwayat gangguan bipolarnya tersebut.

Selain itu, dokter akan meminta penderita untuk mengisi kuesioner dan menyarankan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk memastikan diagnosisnya tersebut.

Selanjutnya dokter akan membandingkan hasil pemeriksaan dengan gejala yang dialami penderitanya dengan memakai kriteria gangguan bipolar berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Baca juga : Nutrisi sehat pilihan makanan sehat untuk sehari hari

Beberapa kriteria yang memperlihatkan seseorang telah mengalami gangguan bipolar dapat dilihat dari 3 fase yaitu fase mania, fase hipomania dan fase depresif.

Dalam fase mania seseorang akan mengalami minimal 3 gejala dari keseluruhan gejala dibawah ini, dalam periode selama 1 minggu.

Berikut gejala gejala fase mania yaitu :

- Merasa sangat hebat

- Merasa tidak membutuhkan tidur

- Banyak berbicara atau bercerita

- Mempunyai ide yang kurang realitis

- Kesulitan konsentrasi atau fokus

- Lebih aktif secara seksual

- Terlalu bersemangat dalam melakukan pekerjaan ditempat kerja atau di rumah

- Melakukan aktivitas secara berlebihan tanpa memikirkan resikonya

Untuk fase hipomania, seseorang akan mengalami minimal 3 gejala dari keseluruhan gejala dibawah ini, dala periode selama 4 hari berturut turut.

Berikut gejala gejala fase hipomania yaitu :

- Merasakan dirinya lebih hebat

- Keinginan tidur berkurang

- Lebih sering berbicara

- Mempunyai kemauan yang besar tetapi tidak realistis

- Melakukan kegiatan yang berisiko membuat cidera

- Bekerja secara berlebihan

Dalam fase depresif, seseorang akan mengalami gejala minimal 5 gejala dari keseluruhan gejala dibawah ini, dalam periode selama 2 minggu.

Berikut gejala gejala fase depresif yaitu :

- Merasa tertekan

- Tidak mau melakukan kegiatan sehari hari atau kegiatan yang semula menjadi kesukaannya (anhedonia)

- Tidak nafsu makan

- Merasa lelah dan selalu ingin tidur meskipun tidurnya sudah cukup

- Malas berbicara atau menjawab pertanyaan orang lain

- Merasakan tubuh lemas

- Merasa bersalah atau tidak berharga

- Susah berkonsentrasi

- Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri

Nah, seseorang dapat didiagnosis menderita gangguan bipolar ini, apabila mengalami perubahan perubahan mood seperti yang telah diuraikan diatas, yang mana kondisi ini sudah mengganggu aktivitas sehari harinya.

Demikianlah artikel kami tentang gangguan bipolar, gejala penyakit bipolar serta diagnosisnya, dengan harapan artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

0 komentar