Osteoporosis cara mengatasinya, pengertian, penyebab

 

Contoh osteoporosis, kondisi normal bone dan osteoporosis

Osteoporosis kekurangan apa, hingga tulang jadi keropos dan mudah patah

Ada banyak pertanyaan tentang osteoporosis diantaranya adalah mengapa seseorang bisa terkena osteoporosis, osteoporosis biasanya menyerang orang yang berusia berapa tahun, apa saja akibat osteoporosis dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang lainnya.

Semua pertanyaan tentang osteoporosis ini, sebisa mungkin akan kami ulas didalam artikel ini. Oleh sebab itu, pastikan Anda dapat membacanya sampai artikel ini selesai mengupasnya hingga tuntas ya.

Ternyata osteoporosis bisa terjadi untuk semua usia, baik orang dewasa maupun anak anak semuanya dapat mengalami osteoporosis ini. Namun demikian, secara umum osteoporosis ini banyak dialami oleh wanita wanita yang sudah mengalami menopause.

Kondisi osteoporosis banyak dialami oleh kaum wanita yang sudah mengalami menopause, memang telah terbukti dialami oleh tetangga saya. Dalam satu keluarga yang terdiri dari 3 orang wanita dan 3 orang laki laki.

Dan ke 3 orang wanita yang berusia 58, 61 dan 75 tahun  telah mengalami pengeroposan tulang karena kondisi tubuhnya tidak dapat berdiri dengan tegak atau bungkuk. Namun demikian, untuk yang berjenis kelamin pria di keluarga tersebut, semuanya kondisinya normal atau tidak bungkuk.

Baca juga : Merk susu untuk tulang sendi, jaga kesehatan tulang sendi

Hal ini, bisa terjadi karena seorang wanita yang sudah memasuki masa menaupose kadar hormon estrogennya akan berkurang. Dalam hal ini, hormon estrogen sangat berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.

Apa yang dimaksud dengan osteoporosis

Osteoposrosisi adalah kelainan tulang berupa kondisi kepadatan tulang yang berkurang sehingga menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.

Osteoporosis ini memang jarang menimbulkan gejala sehingga baru dapat diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cidera yang menyebabkan patah tulang.

Faktor penyebab osteoporosis dan ciri osteoporosis

Faktor penyebab osteoporosis ini, salah satunya dapat terjadi karena merosotnya kemampuan tubuh dalam melakukan regenerasi tulang sehingga membuat kepadatan tulang menjadi berkurang.

Menurunnya kemampuan tubuh dalam melakukan regenerasi tulang ini, biasanya akan terjadi pada seseorang yang memasuki usia 35 tahun.

Selain itu, faktor lain yang dapat menjadi penyebab meningkatkan risiko osteoporosis antara lain adalah kekurangan asupan vitamin D, gangguan hormon, kurang berolahraga, meminum obat obatan tertentu dan kebiasaan merokok.

Baca juga : 10 Manfaat jalan pagi rutin,  cara menjaga kesehatan

Berikut faktor penyebab osteoporosis

Tulang merupakan salah satu organ tubuh manusia yang terus mengalami pertumbuhan dan beberapa sel sel tulang larut akan tumbuh kembali melalui proses remodeling.

Dalam kasus penderita osteoporosis, proses pengeroposan tulang lebih cepat dari pada proses remodelingnya.

Berikut penjelasan dari faktor penyebab osteoporosis :

- Penyebab osteoporosis pada jenis kelamin wanita

Pada kaum wanita penyebab osteoporosis secara umum adalah karena kekurangan kadar estrogen. Seorang ahli endokrinologi di Virginia Mason Medical Center yang bernama Paul mystkowski, MD mengemukakan tentang hal ini.

Pengeroposan tulang akan berlangsung lebih cepat setelah menopause, karena pada kondisi ini seorang wanita telah kehilangan banyak estrogen.

Selanjutnya, akan berlanjut dengan risiko osteoporosis dan patah tulang semakin meningkat. Hal ini, karena proses pengeroposan tulang akan lebih cepat dari pada proses remodelingnya.

Untuk kondisi seorang wanita yang sudah menjalani operasi pengangkatan ovarium juga dapat mengalami osteoporosisi dan kondisi kepadatan tulang yang kurang.

- Penyebab osteoporosis pada jenis kelamin pria

Beda halnya dengan wanita, untuk pria membutuhkan 2 hormon yaitu hormon testoteron dan estrogen yang mencukupi agar dapat menjaga kepadatan tulangnya. Pada tubuh kaum pria akan mengubah testoteron menjadi estrogen yang berfungsi untuk memberi makan tulang.

Untuk seorang pria yang mempunyai kadar hormon testoteron rendah maka akan berisiko tinggi mengalami osteoporosis juga. 

Selain itu, pra pria yang gaya hidup yang tidak bagus juga akan menjadi penyebab osteoporosis pada seorang pria. Diantaranya minum minuman beralkohol, pola makan yang tidak sehat, kurang berolahraga serta kurang mendapatkan asupan sinar matahari.

- Kekurangan asupan kalsium

Kalsium dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk membangun kembali sel sel tulang baru selama proses remodeling tulang. Tulang terdiri dari kumpulan dari 2 mineral yaitu kalsium dan fosfor.

Kadar kalsium yang stabil dalam darah dibutuhkan oleh organ tubuh terutama jantung, otot dan syaraf, organ tubuh ini sangat tergantung pada kalsium.

Sewaktu organ tubuh ini membutuhkan kalsium maka mereka akan mengambil dari tempat penympanan mineral di dalam tulang. Oleh sebab itu, semakin lama tulang akan menjadi rapuh karena persediaan kalsium di dalam tulang semakin menipis.

- Kekurangan asupan vitamin D

Penyebab pengeroposan tulang yang lainnya adalah kekurangan asupan vitamin D. Kalsitriol merupakan vitamin D aktif yang hampir sama dengan hormon dari pada vitamin, salah satu manfaat dari vitamin D ini adalah untuk membantu menyerap dan menggunakan kalsium.

Meskipun osteoporosis baru dapat diketahui setelah penderitanya mengalami cidera patah tulang. Namun demikian, seiring dengan semakin berkurangnya kepadatan tulang maka penderita osteoporosis dapat mengalami ciri osteoporosis.

Ciri osteoporosis, antara lain adalah :

Akibat osteoporosis, penderitanya akan mudah mengalami patah tulang meskipun hanya terkena benturan ringan

- Postur tubuhnya membungkuk

- Merasakan nyeri punggung yang disebabkan karena patah tulang belakang

- Tinggi badannya semakin berkurang seiring dengan bertambahnya waktu atau usia

- Sesak nafas

- Fraktur sendi

- Fraktur tulang dan nyeri leher karena fraktur

Bagaimana pengobatan osteoporosis (osteoporosis treatment)

Bagi penderita osteoporosis maka pengobatan osteoporosis (osteoporosis treatment) bertujuan untuk mencegah supaya tidak terjadi patah tulang ataupun tulang retak.

Oleh sebab itu biasanya dokter akan memberikan obat obatan untuk meningkatkan kepadatan tulangnya. 

Obat untuk osteoporosis tersebut, antara lain :

- Bifosfonat

- Antibodi monoklonal

- Terapi hormon

Namun demikian, dokter dapat memberikan obat untuk meningkatkan pembentukan tulang pada penderita osteoporosis antara lain teriparatide dan abaloparatide.

Selain itu, penderita osteoporosis dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan terjatuh dan cidera yang akan menyebabkan patah tulang.

Dalam beberapa kondisi, osteoporosis memang sulit dicegah. Namun demikian, seseorang dapat mengurangi risiko terkena penyakit osteoporosis dapat dicegah dengan melakukan aktivitas, seperti :

- Berhenti merokok.

- Melakukan pemeriksaan tulang secara berkala jika sudah mengalami masa menopause

- Berolahraga secara teratur

- Agar tidak terserang osteoporosis kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan kalsium sesuai dengan arahan dari dokter ahlinya

- Senam osteoporosis, agar supaya membantu memperkuat otot otot punggung, kaki bagian atas dan dapat meningkatkan kepadatan tulang

Seiring dengan bertambahnya usia seseorang maka tulang lama tidak akan akan cepat tergantikan dengan tulang yang baru. Hal ini, karena tulang sudah tidak akan bertumbuh lagi.

Baca juga : Cardio workouts, apa manfaatnya bagi tubuh Anda

Oleh sebab itu, kondisi tulang secara pelan pelan akan menjadi rapuh seiring dengan berjalannya waktu. Semakin tua umur seseorang, maka kepadatan tulangnya akan semakin berkurang sehingga tulang menjadi lemah, keropos dan lebih berisiko retak.

Cara pencegahan osteoporosis dengan menghindari kebiasaan kebiasaan berikut :

Osteoporosis juga dapat disebabkan oleh kebiasaan sehari hari yang dilakukan seseorang, namun kebiasaan kebiasaan ini tanpa disadari dapat menyebabkan osteoporosis juga.

Kebiasaan kebiasaan tersebut antara lain adalah :

- Kurang melakukan aktivitas fisik

Dengan semakin berkurangnya tubuh seseorang untuk menggerakkan tulang maka kekuatan tulang juga akan semakin berkurang dan akan kehilangan masa tulang.

Oleh sebab itu, jangan terlalu banyak beristirahat tetapi seringlah melakukan aktivitas fisik untuk menggerakkan tulang supaya tulang akan semakin kuat.

Dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, diantaranya olahraga jalan kaki. Olahraga jalan kaki ini, merupakan salah satu aktivitas fisik terbaik untuk mencegah osteoporosis.

- Banyak mengkonsumsi daging

Mengkonsumsi daging memang bagus untuk pembentukan otot. Namun demikian, dengan melakukan diet tinggi protein justru akan menyebabkan ginjal mengeluarkan lebih banyak kalsium.

Hal ini, akan menyebabkan mineral yang ada di dalam tulang sehingga bisa menyebabkan osteoporosis.

- Banyak mengkonsumsi makanan asin

Salah satu kebiasaan yang dapat menyebabkan osteoporsis adalah terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin.

Hal ini, karena ginjal akan bekerja cukup keras untuk mengeluarkan natrium dan bersamaan juga kalsium akan ikut terbuang ketika kita mengkonsumsi banyak garam.

- Kurang terkena sinar matahari

Sumber vitamin D alami yang penting untuk membantu penyerapan kalsium adalah sinar matahari. Jika Anda sering menghindari terpapar cahaya matahari maka Anda akan kekurangan asupan vitamin D sehingga dapat menyebabkan pengeroposan tulang.

- Minum minuman beralkohol

Minuman beralkohol, jika terlalu banyak diminum maka akan menghambat penyerapan kalsium. Hal ini, karena alkohol dapat mempengaruhi kinerja pankereas dan hati yang akan mempengaruhi jumlah kalsium dan vitamin D yang terdapat di dalam tubuh.

Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang seseorang.

Lalu apakah osteoporosis dapat disembuhkan? Penyakit osteoporosis bukan merupakan sakit pada sendi tetapi terjadi pada tulang, sehingga penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan merupakan penyakit tanpa gejala yang akan timbul secara diam diam atau silent disease.

Demikianlah, sedikit ulasan osteoporosis tentang penyebab, tanda dan gejala serta pencegahannya. Semoga bermanfaat !!

0 komentar