Pengobatan alzeimer , gejala dan penyebab alzeimer

 

Alzeimer test diperlukan bagi penderita yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis untuk mendiagnosis kasus penyakit alzeimer 

Masyarakat alzeimer  membutuhkan alzeimer’s association dan seluk beluk alzeimer

Alzeimer merupakan salah satu penyebab secara umum dari demensia karena alzheimer demensia adalah gangguan otak yang secara pelan pelan akan menghancurkan memori dan kemampuan berfikir serta kemampuan melakukan tugas yang paling sederhana seseorang.

Jika ditemukan 2 dari 10 gejala penyakit alzeimer maka lakukan alzeimer test dengan berkunjung ke dokter spesialis syaraf (neurolog), dokter ahli jiwa (psikiater) atau dokter geriatri karena ketiga dokter tersebut sudah biasa mendiagnosis kasus penyakit alzeimer.

Selama mengalami penyakit alzeimer ini maka zat kimia dan struktur otak akan berubah sehingga akan menyebabkan kematian terhadap sel sel otak.

Sedangkan demensia menunjukkan serentetan gejala yang meliputi kehilangan memori, perubahan suasana hati serta terjadi masalah dengan komunikasi dan penalaran serta mengganggu kehidupan serta aktifitas sehari hari seseorang.

Demensia alzheimer, keduanya sama sama menyebabkan penurunan daya ingat. Namun demikian, perbedaan antara alzeimer dan demensia, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Demensia akan membuat seseorang menjadi pikun dan mengubah cara berfikir, sedangkan alzheimer akan menyebabkan penurunan daya ingat yang disertai dengan penurunan kemampuan berbicara, berkomunikasi serta perubahan perilaku.

Di Amerika Serikat, para ahli mengatakan bahwa dari 6 juta orang Amerika dan kebanyakan dari mereka yang berusia 65 tahun atau lebih, telah menderita demensia yang disebabkan oleh alzeimer.

Penyakit alzeimer ini menduduki urutan ke 7 yang menyebabkan kematian di Amerika Serikat. Hal ini, merupakan penyebab paling umum dari demensia.

Tingkat keparahan demensia dari yang paling ringan, akan terlihat ketika baru mulai mempengaruhi fungsi seseorang.

Hingga terdapat kondisi demensia paling parah, dimana dalam kondisi ini akan dapat mengakibatkan seseorang akan sepenuhnya tergantung pada orang lain untuk dibantu dalam melakukan aktifitas sehari harinya.

Bagaimana alzeimer mempengaruhi otak

Penyebab demensia memang ada berbagai macam, hal ini tergantung dari jenis perubahan otak yang mungkin terjadi. Diantaranya termasuk demensia tubuh lewy, gangguan frontotemporal serta demensia vaskular.

Baca juga : Cardiovascular desease, gangguan jantung seperti apakah

Pada umumnya, seseorang akan menderita demensia campuran dari dua atau lebih demensia. Contohnya, ada beberapa orang yang akan menderita alzeimer dan demensia vaskular.

Penyakit alzeimer ini, pada awalnya diberi nama oleh seorang dokter yang bernama Dr. Alois Alzeimer. Ketika pada tahun 1906, Dr. Alois Alzeimer ini melihat adanya perubahan jaringan otak pada seorang wanita yang meninggal dunia karena disebabkan oleh penyakit mental yang tidak biasa.

Gejala yang dialami oleh wanita ini, diantaranya adalah kehilangan ingatan, masalah bahasa serta perilaku yang tidak terduga.

Setelah wanita ini meninggal dunia, maka Dr Alzeimer memeriksa otaknya dan ditemukan banyak terdapat gumpalan yang abnormal dan serat kusut.

Gumpalan yang tidak normal ini dinamakan plak amiloid sedangkan serat kusut ini disebut dengan neurofibrillary.

Nah, plak dan serat kusut yang terdapat di otak ini masih dianggap sebagai beberapa ciri utama dari penyakit alzeimer.

Tanda alzeimer ini adalah hilangnya koneksi antar neutron di otak, dimana neutron ini berfungsi untuk mengirimkan pesan berbagai macam ke bagian otak dan dari otak ke otot dan organ dalam tubuh lainnya.

Baca juga : Cardio workouts, apa manfaatnya bagi tubuh Anda

Para ilmuwan telah terus berusaha untuk mengungkap tentang perubahan otak kompleks yang terjadi pada penyakit alzeimer ini. Perubahan di dalam otak ini mungkin sudah terjadi dalam 1 dekade atau lebih sebelum gejala alzeimer ini muncul.

Untuk tahap alzeimer awal, perubahan toksik akan terjadi di otak termasuk juga terjadi penumpukan protein yang tidak normal yang akan membentuk plak amiloid dan serat kusut.

Lalu disusul dengan neuron yang semula sehat akan menjadi tidak berfungsi lagi, dan juga kehilangan koneksi dengan neuron lainnya, sampai akhirnya mati total.

Pada perkembangan alzeimer atau perjalanan alzeimer (alzeimer walk) ini, telah terjadi banyak perubahan otak kompleks lainnya yang dianggap sangat berperan dalam terjadinya penyakit alzeimer ini.

Kerusakan awal terjadi pada bagian otak yang cukup penting dalam membentuk ingatan yaitu dibagian hipokampus dan korteks entorhinal. Dengan semakin banyaknya neuron yang mati maka bagian otak lainnya akan terpengaruh juga dan akan mulai menyusut.

Tanda alzeimer dan gejala alzeimer

Pertama kali tanda alzeimer ini adalah terjadi masalah memori yang merupakan salah satu tanda pertama dari gangguan kognitif yang berhubungan dengan alzeimer.

Namun demikian, untuk beberapa orang yang mengalami masalah memori ini disebut dengan gangguan kognitif ringan (MCI).

Seseorang dengan gangguan kognitif ringan ini, meskipun memiliki masalah memori pada usia mereka apabila terjadi childhood alzeimer (alzeimer masa anak anak), tetapi gejalanya tidak mengganggu kehidupan sehari harinya.

Selain itu, masalah MCI ini dapat juga mengalami kesulitan bergerak dan masalah dengan indera penciumannya.

Pada sebagian orang yang lebih tua, masalah MCI ini merupakan resiko yang lebih besar untuk dapat mengembangkan penyakit alzeimer, tetapi ada juga yang bisa kembali lagi ke kognisi normal.

Gejala pertama dari alzeimer ini memang cukup bervariasi dan masing masing orang tidaklah sama. Sebagian orang memiliki gejala penurunan aspek kognisif non memori, diantaranya masalah pencarian kata, masalah penglihatan/ spasial, gangguan penalaran atau penilaian.

Tanda atau gejala gejala ini dapat menandakan tahap awal dari penyakit alzeimer ini.

Baca juga : Kenali tanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Para ahli sedang melakukan penelitian untuk mempelajari biomaker yaitu tanda tanda biologis penyakit yang akan ditemukan pada gambar otak, cairan serebrospinal serta darah.

Hal ini, untuk melakukan deteksi perubahan awal pada otak seseorang yang bermasalah dengan MCI dan pada seseorang yang normal secara kognitif, kemungkinan memiliki resiko lebih besar terkena alzeimer ini.

Tujuan dari penelitianoleh para ahli ini, agar supaya dapat diperoleh teknik yang dapat dipakai secara luas untuk mendiagnosis penyakit alzeimer diseluruh tempat tempat layanan kesehatan.

Tahap tahap alzheimer, ada 3 macam :

- Alzeimer ringan

Ketika alzeimer memburuk maka seseorang akan mengalami kehilangan ingatan yang lebih besar serta kesulitan kognitif lainnya.

Masalah kesulitan yang dialami, diantaranya adalah berkeliaran dan tersesat, kesulitan mengangani uang dan membayar tagihan, mengulangi pertanyaan, memerlukan waktu lebih lama dalam menyelesaikan tugas normal sehari hari serta perubahan kepribadian dan perilaku.

- Alzeimer sedang

Pada alzeimer sedang ini, kerusakan terjadi di wilayah otak yang mengontrol bahasa, penalaran, pikiran sadar serta pemrosesan sensorik diantaranya dalam kemampuan mendeteksi suara dan bau dengan benar.

Kehilangan ingatan dan kebingungan bertambah parah dan mulai kesulitan mengenali keluarga maupun teman temannya.

Selain itu, sudah tidak dapat mempelajari sesuatu yang baru maupun melakukan tugas tugas bertingkat, seperti memakai pakaian atau mengatasi situasi baru.

Pada tahap azeimer sedang ini, penderita mungkin mengalami halusinasi dan paranoia serta berperilaku impulsif.

- Alzeimer parah

Untuk selanjutnya plak dan kusut akan menyebar keseluruh otak sehingga jaringan otak akan menyusut secara signifikan. Seseorang yang menderita alzeimer parah tidak akan dapat berkomunikasi dan akan tergantung sepenuhnya pada orang lain untuk perawatannya.

Orang tersebut kemungkinan akan berada ditempat tidur sepanjang waktu ketika tubuhnya mati.

Apa penyebab alzeimer?

Dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan telah membuat peningkatan yang bagus tentang pemahaman perkembangan alziemer. Meskipun, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami apa penyebab penyakit alzeimer ini bagi kebanyakan orang.

Pada sebagian orang yang telah mengalami alzeimer dini, mungkin disebabkan karena mutasi genetiknya. Dari terjadinya perubahan otak yang kompleks yang mungkin muncul selama beberapa periode akan lambat menyebabkan alzeimer onset.

Hal ini, bisa disebabkan karena kombinasi faktor genetik, lingkungan maupun gaya hidup. Oleh sebab itu, faktor faktor ini dapat meningkatkan atau mengurangi risiko perkembangan alzeimer ini dan perkembangannya akan tidak sama antara satu orang dengan orang yang lainnya.

Penelitian alzeimer oleh para ilmuwan

Penelitian alzeimer yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang plak, kusut dan fitur biologis lainnya dari penyakit alzeimer ini.

Perkembangan dalam tehnik pencitraan otak membuat peneliti dapat melihat perkembangan dan penyebaran protein amiloid sehingga memahami mana yang abnormal di otak yang hidup. Selain itu, juga terjadi perubahan struktur dan fungsi otaknya.

Disini, para ilmuwan telah mengeksplorasi langkah langkah paling awal dalam proses penyakit ini dengan mempelajari perubahan yang terjadi di dalam otak dan cairan tubuh yang dapat mendeteksi selama bertahun tahun sebelum gejala alzeimer ini muncul.

Temuan temuan para ilmuwan ini, akan dapat membantu dalam mengetahui penyebab dari alzeimer sehingga lebih mudah dalam membuat diagnosisnya. Penyakit alzeimer ini banyak diderita orang yang lebih tua dan ini merupakan suatu misteri.

Namun demikian, penelitian para ahli tentang penuaan otak normal ini sedang mengeksplorasi mengenai pertanyaan ini.

Selain itu, para ilmuwan juga mempelajari terkait usia di otak bisa membahayakan neuron serta mempengaruhi jenis sel otak lainnya. Hal inilah, yang berkontribusi terhadap alzeimer.

Dalam perubahan terkait bertambahnya usia, termasuk penyusutan bagian tertentu dari otak, peradangan, kerusakan pembuluh darah, produksi molekul yang tidak stabil serta disfungsi mitokondria (gangguan produksi energi di dalam sel).

Genetika penyakit alzeimer

Pada umumnya seseorang penderita alzeimer akan mempunyai bentuk penyakit alzeimer onset lambat dan gejalanya baru menjadi jelas terlihat ketika menginjak usia 60 tahun atau lebih.

Namun demikian, para ilmuwan belum menemukan gen spesifik secara langsung sebagai penyebab alzeimer onset lambat ini, tetapi mempunyai bentuk gen apolipoprotein E (APOE) akan meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit alzeimer.

Gen ini mempunyai beberapa bentuk, salah satunya adalah APOE4 merupakan early onset alzeimers (alzeimer onset dini) karena meningkatkan risiko seseorang terkena alzeimer yang dikaitkan dengan usia awal penyakit.

Namun demikian, tidak hanya gen APOE 4 saja yang dapat mengembangkan alzeimer karena beberapa orang tanpa gen APOE 4 ternyata juga dapat mengembangkan alzeimer.

Satu set lengkap DNA yang organisme atau daerah menarik dalam genom telah berhasil diidentifikasikan oleh para ilmuwan karena dapat meningkatkan atau menurunkan risiko seseorang terserang alzeimer onset lambat.

Alzeimer onset dini (early onset alzeimers) ini bisa muncul antara usia 30 tahun dan pertengahan 60 tahunan.

Usia ini mewakili kurang dari 10 persen dari semua orang yang terkena alzeimer, dan terdapat beberapa kasus yang disebabkan oleh perubahan bawaan dalam 1 dari 3 gen. Dalam penelitian menunjukkan bahwa komponen genetik lain juga terlibat alzeimer ini.

Pada umunya orang yang memiliki sindrom down dapat mengembangkan alzeimer. Hal ini, karena seseorang yang memiliki sindrom down mempunyai salinan kromosom 21 yang mengandung gen yang menghasilkan amiloid berbahaya.

Faktor kesehatan, lingkungan dan gaya hidup

Selain faktor genetika, penelitian menunjukkan bahwa faktor kesehatan, lingkungan serta gaya hidup akan ikut berperan dalam perkembangan dan perjalanan penyakit alzeimer ini.

Diantaranya penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi dan penyakit metabolik seperti diabetes serta obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi pembuluh darah yang berhubungan langsung terhadap penurunan kognitif.

Oleh sebab itu, pada penelitian tersebut akan membantu dalam memahami bagaimana cara mengurangi faktor risiko supaya dapat mengurangi risiko alzeimer ini.

Dengan bertambahnya usia, disarankan sebaiknya melakukan diet bergizi, aktifitas fisik, keterlibatan sosial serta kegiatan yang dapat merangsang mental karena semuanya ini akan membantu mereka akan tetap sehat.

Faktor faktor ini kemungkinan akan dapat membantu mengurangi risiko kognitif dan alzeimer.

Gejala alzeimer, bagaimana cara mendiagnosis penyakit alzeimer

Dokter akan memakai beberapa metode dan alat untuk membantu menentukan apakah seseorang telah mengalami masalah ingatan menderita penyakit alzeimer ini atau tidak.

Alzeimer test yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnois alzeimer adalah sebagai berikut :

- Mengajukan pertanyaan kepada anggota keluarganya mengenai kesehatan secara keseluruhan, penggunaan obat resep dan obat bebas, diet maupun masalah medis penderita dimasa lalu

Selain itu juga mengenai kemampuan melakukan aktivitas sehari hari serta perubahan perilaku dan kepribadiannya.

- Melakukan test memori, pemecahan masalah, perhatian, menghitung dan bahasa.

- Melakukan test medis standar antara lain tes darah dan urin untuk mengidentifikasikan kemungkinan adanya penyebab masalah lainnya.

- Melakukan pemindaian otak seperti computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI) atau positron emissin Alzheimer. Hal ini, untuk mendukung diagnosis alzeimer atau untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala lainnya.

Tes ini bisa dilakukan ulang untuk memberikan informasi kepada dokter tentang bagaimana memori seseorang serta fungsi kognitif lainnya yang berubah dari waktu ke waktu.

Oleh sebab itu, jika seseorang mengalami masalah ingatan dan pemikiran maka dia harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah gejala tersebut disebabkan oleh penyakit alzeimer atau karena penyebab lainnya.

Penyebab lainnya antara lain karena stroke, tumor, penyakit parkinson, gangguan tidur, efek samping obat, infeksi maupun jenis dimensia lainnya. Kondisi ini kemungkinan dapat diobati dan mungkin reversible.

Apabila hasil diagnosisnya adalah alzeimer maka sebaiknya mulailah melakukan pengobatan sedini mungkin agar supaya untuk sementara waktu dapat membantu mempertahankan fungsi sehari hari.

Selain itu, dengan diketahui diagnosis ini maka keluarga dapat merencanakan masa depan dalam menangani masalah keuangan dan hukum, masalah keamanan potesial, belajar tentang pengaturan tempat tinggal serta mengembangkan jaringan dukungan.

Bagaimana pengobatan alzeimer (alzeimers treatment) ini?

Penyakit alzeimer ini memang kompleks karena tidak mungkin hanya dengan satu jenis obat alzeimer atau intervensi saja yang akan berhasil mengobati penderita penyakit alzeimer tersebut.

Para ilmuwan juga masih terus menjajaki berbagai macam cara untuk menunda atau mencegah serta mengobati gejala penyakit alzeimer ini.

Diantaranya sedang mempelajari terapi pengobatan alzeimer dengan obat yang digunakan untuk berbagai macam intervensi penyakit serta pendekatan non obat seperti aktivitas fisik, diet, pelatihan koqnitif serta kombinasi dari yang disebutkan tadi.

Seperti halnya penyakit penyakit lainnya seperti jantung, kanker maka penyakit alzeimer ini juga memerlukan banyak pilihan dalam pengobatan alzeimer ini.

Diantaranya obat presisi untuk memperoleh perawatan yang tepat dan pada waktu yang tepat juga, karena hal ini akan sangat berperan terhadap penderita alzeimer.

Untuk saat ini, pendekatan untuk mengobati alzeimer ini lebih fokus kepada membantu orang untuk mempertahankan fungsi mental, mengobati proses penyakit yang mendasari serta mengelola gejala perilaku.

Obat alzeimer untuk menjaga fungsi mental

Ada beberapa obat obatan yang sudah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration AS untuk mengobati gejala alzeimer, diantaranya adalah Donepezil, rivastigmine dan galantamine.

Obat obatan ini digunakan untuk mengobati gejala alzeimer untuk kondisi ringan sampai dengan sedang.

Untuk alzeimer dengan kondisi sedang hingga berat maka dokter akan memberikan obat seperti donepezil, memantine, patch rivastigmine serta kombinasi dari obat memantine dan donepezil.

Obat obatan ini berguna untuk mengatur neurotransmiter yaitu bahan kimia yang akan mengirimkan pesan antar neutron. Selain itu, dapat membantu mengurangi gejala dengan masalah perilaku tertentu.

Namun demikian, obat alzeimer ini tidak mampu mengubah proses penyakit yang mendasarinya dan hanya dapat membantu untuk waktu tertentu saja.

Obat obatan untuk mengobati proses penyakit alzeimer yang mendasari

Aducanumab merupakan terapi yang pertama disetujui oleh FDA untuk mengobati alzeimer. Hal ini, karena terapi ini dapat membantu mengurangi deposit amiloid di otak dan dapat membantu perkembangan alzeimer.

Walaupun terapi ini belum terbukti mempengaruhi hasil klinis seperti penurunan kognitif atau dimensia. Hasil uji klinis fase 4 untuk aducanumab ini akan tersedia di awal tahun 2030 mendatang.

Biasanya dokter spesialis akan melakukan tes pemindaian PET atau analisis cairan serebrospinal untuk mencari bukti plak amiloid serta membantu memutuskan perawatan yang tepat untuk pasien.

Mengelola perilaku penyakit alzeimer

Gejala perilaku alzeimer diantaranya adalah sulit tidur, mengembara, agitasi, kecemasan dan agresi. Para ilmuwan telah mempelajari gejala gejala ini dan mempelajari pengobatan baru berupa obat dan non obat untuk mengelola penyakit alzeimer ini.

Dengan mengobati gejala perilaku ini akan dapat membuat penderita alzeimer lebih nyaman sehingga memudahkan bagi pengasuhnya.

Alzeimer’s association untuk keluarga dan pengasuh penderita penyakit alzeimer

Merawat seorang penderita alzeimer memang tidak mudah karena membutuhkan biaya, fisik, emosional dan finansial yang cukup banyak.

Hal ini, karena tuntutan perawatan sehari hari, perubahan peran keluarga serta keputusan tentang penempatan di fasilitas perawatan bisa jadi menjadi sulit.

Oleh sebab itu, banyak organisasi yang mensponsori kelompok pendukung secara online untuk alzeimer ini.

Dimana para pengasuh dan keluarga penderita alzeimer ini dapat menemukan kelonggaran, mengungkapkan kekuatiran, berbagi pengalaman, memperoleh tips serta mendapatkan kenyamanan emosional.

Selain itu, juga dapat membantu pengasuh menangani stres dalam merawat orang yang dicintai yang menderita alzeimer dan bermanfaat juga bagi penderita alzeimer tahap awal dan keluarga mereka.

Alzeimer Association dibentuk pada tanggal 10 April 1980 oleh seseorang yang bernama Jerome H. Stone dengan bantuan beberapa keluarganya di Chicago, Illinois, sebagai Alzheimer’s Disease and Related Disorders Association, Inc.

Alzheimer’s Association ini merupakan organisasi kesehatan terkemuka dalam hal perawatan, dukungan serta penelitian tentang Alzeimer ini.

Demikian info seluk beluk tentang penyakit alzeimer.

Semoga bermanfaat !!

0 komentar