Parkinson bisakah disembuhkan, gejala parkinson seperti apa

 

Penyakit Parkinson (parkinson's disease) merupakan penyakit system syaraf pusat yang bersifat menahun dan progresif

Tentang penyakit parkinson dan apa yang dialami penderitanya

Penyakit parkinson ini merupakan suatu penyakit gangguan gerak karena rusaknya sel syaraf otak yang berfungsi untuk mengontrol gerakan tubuh.

Sehingga bagi seseorang pasien parkinson maka akan mengalami kondisi tremor parkinson atau tangan bergetar ketika istirahat, kemudian berlanjut tubuhnya menjadi kaku hingga gerakannya lambat.

Gejala awalnya berupa getaran yang hampir tidak terlihat di satu tangan saja, selanjutnya tremor parkinson ini akan sering terjadi sehingga gangguan ini juga dapat menyebabkan kekakuan atau gerakan melambat.

Ditahap awal parkinson ini, wajah penderitanya menunjukan tanpa ekspresi, pada saat berjalan lengan tidak berayun, pada saat pidato suara menjadi pelan dan cadel.

Dan gejala parkinson ini akan memburuk seiring dengan perkembangan kondisi penderitanya dari waktu kewaktu.

Berikut contoh gambar tahapan parkinson (parkinson stages) ya, Anda bisa memperhatikan dati tahapan pertama hingga tahapan 5, dari seseorang yang masih bisa berdiri  tegak dan berjalan hingga akhirnya harus duduk di kursi roda.

Parkinson stages

 

Apa itu penyakit parkinson?

Sebelum kita membahas tentang lain lain dari penyakit parkinson maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu penyakit parkinson?

Penyakit parkinson merupakan suatu penyakit pada sistem syaraf yang dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan serta keseimbangan penderitanya.

Apakah penyakit parkinson bisa sembuh?

Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang yang mempunyai anggota keluarga sebagai pasien penyakit parkinson. Apakah penyakit parkinson ini bisa sembuh?

Sepertinya penyakit parkinson ini tidak dapat disembuhkan ya, karena obat parkinson yang diberikan oleh dokter kepada penderita parkinson hanya dapat membantu mengontrol gejala parkinsonnya saja. Jadi penyakit parkinson ini, sampai sekarang tidak dapat disembuhkan.

Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi obat maka pasien penyakit parkinson harus melakukan kegiatan olahraga, fisioterapi atau melakukan operasi stimulasi otak dalam (Deep Brain Stimulation/ DBS) yang dapat membantu mengurangi gejapa parkinson.

Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif yang progresif yang artinya parkinson adalah suatu kondisi seumur hidup yang akan mempengaruhi otak dan gejalanya akan semakin memburuk dengan berjalannya waktu.

Baca juga : Pengobatan alzeimer, gejala dan penyebab alzeimer

Tanda parkinson sering diawali dengan parkinson tremor di satu tangan dan selanjutnya akan muncul gejala lainnya seperti gerakan lambat, kekakuan dan hilangnya keseimbangan bagi penderitanya.

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit parkinson ini, tetapi penderitanya dianjurkan untuk berolahraga, diberikan asupan nutrisi yang bagus, menerapkan gaya hidup sehat.

Hal ini, agar pasien parkinson dapat menjaga kesehatannya secara keseluruhan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Kapan penyakit parkinson bisa terjadi? Penyakit parkinson bisa terjadi ketika sel sel di otak yang memproduksi dopamin berhenti bekerja atau mati.

Dopamin ini merupakan neurotransmitter yaitu zat kimia yang berfungsi untuk mengirimkan pesan antar sel syaraf atau antar sel syaraf dengan sel otot yang membantu fungsi tubuh. Selain itu, dopamin berperan untuk mempengaruhi fungsi fisik dan mental seseorang.

Gejala kardinal parkinson

Tanda tanda parkinson dapat berupa gejala kardinal parkinson diantaranya tremor saat beristirahat, kekakuan, kelambatan gerakan, merasa goyah dan mengalami kesulitan keseimbangan.

Semua gejala ini terkait dengan gerakan sehingga sering disebut dengan gejala motorik, oleh sebab itu parkinson sering dimasukkan sebagai gangguan gerakan.

Namun demikian, parkinson juga menyebabkan gejala non motor seperti sembelit, masalah buang air kecil, perubahan suasana hati, gangguan tidur, masalah seksual, keringat berlebih, masalah penglihatan, defisit memori dan pemikiran (kognitif), kehilangan bau atau rasa.

Baca juga : Cara  meningkatkan kualitas tidur,  supaya tidur malam nyenyak

Biasanya gejala non motor ini, kemungkinan muncul bertahun tahun sebelum akhirnya gejala motorik ini muncul yang akhirnya mengarah pada diagnosis. Namun demikian, setiap orang akan memiliki gejala parkinson yang unik.

Oleh sebab itu, bagi penderita penyakit parkinson sebaiknya mengetahui dan mengenali bentuk gejalanya, sehingga dapat bekerjasama dengan dokter supaya dokter dapat menentukan rencana perawatan dan pengobatan parkinson yang paling baik.

Lalu, apa saja penyebab parkinson ?

Menurut para ahli bahwa penyakit parkinson ini dapat berkembang karena faktor genetik dan faktor lingkungan.

Namun demikian, menurut para peneliti telah mengidentifikasikan gen yang terkait dengan parkinson memiliki prosentase yang cukup rendah untuk kasus yang dapat dikaitkan dengan satu mutasi genetik.

Untuk faktor lingkungan antara lain adalah paparan pestisida yang juga dihubungkan dengan peningkatan risiko parkinson ini. Namun demikian, bukan berarti Anda dapat terkena penyakit parkinson karena faktor lingkungan seperti ini ya.

Bagaimana penyakit parkinson didiagnosis ?

Untuk sekarang ini memang tidak ada alat diagnostik yang dipakai untuk mendiagnosa penyakit parkinson secara definitif.

Biasanya, dokter akan mencari pentunjuk fisik dari gejala kardinal parkinson selama pemeriksaan neurologis. Minimal seseorang yang memiliki 2 gejala kardinal penyakit parkinson tersebut maka atas dasar ini, dokter dapat mendiagnosis parkinson.

Ada beberapa orang yang mempunyai tremor istirahat dominan ketika diagnosis. Namun demikian, beberapa orang lainnya justru tidak mengalami parkinson tremor ini.

Akan tetapi seseorang bisa mendapatkan diagnosis parkinson juga dengan berdasarkan pada gejala kelambatan, kekakuan serta masalah lainnya yang muncul dari gejala kardinal parkinson.

Ketidak stabilan postural bisa saja terjadi ketika diagnosis, namun demikian gejala ini biasanya berkaitan dengan stadium parkinson akhir.

Oleh dokter internis dapat membuat diagnosis parkinson awal, yang kemudian harus ditindak lanjuti dengan rujukan ke dokter spesialis syaraf atau spesialis gangguan gerak.

Spesialis gangguan gerak merupakan seorang ahli syaraf dengan pelatihan khusus untuk parkinson serta gangguan gerak yang lainnya.

Namun demikian, kadangkala muncul gejala yang mirip dengan parkinson dan ini bisa juga disebabkan karena seseorang telah mengkonsumsi obat obatan atau kelainan lainnya yang hampir sama dengan gejala parkinson.

Untuk memastikan diagnosis parkinson maka ahli syaraf atau spesialis gangguan gerak dapat melakukan tes DaTscan kepada pasiennya. Namun demikian, sebagian besar tidak memerlukan tes DaTscan ini untuk memastikan diagnosis parkinson.

Pengobatan untuk penyakit parkinson, bagaimana caranya ?

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit parkinson, tetapi dapat dilakukan dengan melakukan perawatan yang dapat membantu mengelola gejala serta meningkatkan kualitas hidup pada penderita penyakit parkinson.

Salah satu pengobatan untuk penyakit parkinson yang direkomendasikan selain mengkonsumsi obat parkinson juga sebaiknya melakukan olah raga. Hal ini, karena aktivitas fisik dapat membantu mengelola gejala serta memperlambat penurunan kognitif.

Olahraga diperlukan bagi penderita penyakit parkinson agar supaya dapat memperkuat tulang, memperbaiki keseimbangan tubuh serta mencegah kekakuan sendi. Olahraga yang disarankan adalah taichi, bersepeda, berenang, yoga serta jalan kaki.

Manfaat dari olahraga taichi untuk melatih keseimbangan, fleksibilitas dan relaksasi, manfaat bersepeda untuk koordinasi tubuh sedangkan olagraga berenang karena akan lebih ringan bagi sendi dan tidak memerlukan keseimbangan tubuh.

Baca juga : Merk susu untuk tulang sendi, jaga kesehatan tulang sendi

Untuk melakukan olahraga ini dapat dilakukan secara bertahap, pertama kalinya dapat dilakukan selama 10 menit setiap harinya. Kemudian besuk paginya dapat ditambahkan lagi hingga 30 menit setiap harinya.

Selain itu, diperlukan untuk melatih otot wajah, rahang serta suara dengan cara sering menyanyi, membaca sambil bersuara agar dapat memaksimalkan gerakan bibir.

Olahraga yang dianjurkan tadi dapat disesuaikan dengan kemampuan penderita penyakit parkinson, apabila merasa sakit agar olahraga tersebut dapat dihentikan.

Selain itu, pasien penyakit parkinson harus menghindari makanan terlalu manis atau yang mengandung kadar gula tinggi, mengandung bahan pengawet, makanan siap saji, minuman bersoda dan minuman beralkohol.

Pengobatan parkinson lainnya yaitu dengan pembedahan yang dapat membantu mengelola gejala parkinson. Namun demikian, tidak ada pengobatan yang dapat memperlambat, menghentikan atau membalikkan penyakit yang mendasarinya.

Sebagian besar obat parkinson yang diberikan pasien penyakit parkinson yang mengalami gejala motorik, obat tersebut akan bekerja untuk meningkatkan atau mencontoh dopamin di otak.

Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi obat obatan pasien parkinson harus dikombinasikan dengan perawatan lainnya yang dapat membantu memperpanjang waktu kerja obat serta mengurangi efek samping dari obat obatan tersebut.

Perawatan bedah untuk parkinson yang dinamakan stimulasi otak dalam (DBS) akan dapat membantu mengendalikan beberapa gejala motorik dari parkinson.

Gejala non motorik parkinson, seperti halnya depresi juga dapat diatasi dengan melakukan konseling dan mengkonsumsi obat antidepresan.

Terapi lainnya untuk parkinson yang dapat membantu memperbaiki gejala fisik dan emosional, diantaranya adalah terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara dan terapi perilaku.

Harapan hidup penyakit parkinson

Untuk meningkatkan harapan hidup pasien penyakit parkinson maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup seseorang yang menderita parkinson.

Telah dibahas di awal bahwa tidak obat yang dapat menyembuhkan parkinson. Namun demikian, penelitian telah dilakukan oleh para ahli bawha olahraga, nutrisi serta gaya hidup sehat akan dapat membantu seseorang penderita parkinson hidup lebih baik.

Belajar hidup dengan parkinson

Bagi seorang pasien parkinson maka Anda dapat bertemu dengan sesama penderita parkinson. Hal ini, agar mereka dapat bertukar pengalaman uniknya sendiri mengenai gejala penyakitnya.

Setiap pasien parkinson akan berhubungan dengan gejala motorik dan non motorik. Dengan demikian, memang ada beberapa gejala yang terkait dengan gerakan dan ada beberapa gejala lainnya yang tidak terkait.

Selain itu, pasien parkinson harus dapat mengenali gejala yang terjadi pada dirinya sehingga mereka dapat menceritakan gejala tersebut kepada pihak penyedia layanan kesehatan.

Hal ini, agar penyedia layanan kesehatan dapat membantu penderita parkinson tersebut untuk membuat rencana perawatan yang paling pas mengenai pengalaman uniknya tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, gejala seorang penderita parkinson akan selalu berubah sehingga tim perawatan perlu memperbarui rencana perawatannya karena ini merupakan bagian penting dari perjalanan parkinson pasien parkinson tersebut.

Kumpul kumpul dan bertemu dengan sesama pasien parkinson merupakan cara bagus untuk belajar tentang parkinson.

Kelompok pendukung, kelas olahraga serta acara lain untuk penderita parkinson akan dapat membantu pasien parkinson terhubung ke dalam komunitas yang mengerti.

Hal ini, untuk dapat berbagi pengalaman dengan orang lain yang akan sangat membantu dalam perjalanan hidup bagi penderita parkinson.

Baca juga : Apa saja penyebabdimensia atau pikun pada lansia

Cara mengelola gejala parkinson dan meningkatkan kualitas hidup penderita parkinson

Latihan memang perlu dilakukan oleh penderita parkinson karena tidak ada terapi tunggal yang lebih baik untuk dapat mengelola gejala parkinson dan meningkatkan kualitas hidup.

Semua olangraga baik, pasien parkinson dapat menemukan aktivitas yang disukainya dan pertahankan itu.

Untuk mengelola gejala parkinson dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhannya maka pasien parkinson dapat juga melakukan diet sehat. Hal ini, supaya dapat mengatasi sembelit, gangguan tidur, kecemasan serta depresi yang merupakan gejala umum dari parkinson.

Selain itu, pola makanyang sehat juga akan dapat mendukung fungsi otak yang sehat. Kemudian, tetaplah terlibat secara sosial dan melakukan kegiatan kegiatan yang disukai dengan orang orang yang dicintai  supaya kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.

Diet sehat untuk parkinson seperti apa

Sebaiknya pola makan penderita parkinson berupa makanan non olahan dan nabati karena untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah penyakit serius. Dengan melakukan diet seperti ini dapat membantu beberapa gejala umum parkinson.

Meskipun diet untuk parkinson seperti ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun demikian, studi telah menunjukan bahwa makanan pokok mediterania seperti buah buahan, sayuran, polong polongan, biji bijian, kacang kacangan, bumbu, rempah rempah, minyak zaitun serta beberapa ikan.

Makanan makanan seperti ini, dapat bermanfaat bagi penderita parkinson. Hal ini, karena makanan kaya nutrisi ini selain dapat membantu mengatasi gejala juga dapat membantu melindungi sel serta mempertahankan fungsinya.

Gaya hidup sehat untuk parkinson seperti apa

Gaya hidup sehat untuk penderita parkinson ini adalah bagaimana cara menjalani hidup mereka karena diet dan olahraga termasuk kedalam gaya hidup.

Penderita parkinson agar tetap menjalani gaya hidupnya seperti tetap melakukan olahraga,  tetap melakukan interaksi dan hubungan sosial, tetap mejalani hobi sehari hari, tetap melakukan pekerjaan dan keuangan.

Hal ini, karena seseorang yang menderita parkinson kemungkinan akan mengalami masalah fisik, mental dan emosional yang akan mempengaruhi gaya hidup. Nah, gaya hidup disini akan berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik, mental dan emisionalnya.

Oleh sebab itu, dengan mengadopsi perilaku sehat maka penderita parkinson akan dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan untuk dapat membantu mereka untuk terus menjalani kehidupan yang memuaskan.

Gaya hidup sehat ini antara lain :

- Tetap aktif

- Mengkonsumsi makanan yang sehat

- Mengembangkan dan memelihara hubungan sosial

- Berpartisipasi dalam hobi

- Mengatur pekerjaan dan keuangan

- Ikut terlibat dalam perawatan diri untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati

- Tidur yang cukup

- Menjalani kehidupan dengan penuh perhatian, terarah dan memuaskan

- Merasa baik mengenai diri sendiri

Setiap perubahan kecil dalam gaya hidup yang dilakukan akan dapat membuat perbedaan yang cukup besar terhadap kesehatan dan kualitas hidup bagi penderita parkinson.

Oleh sebab itu, mulailah melakukan secara pelan pelan saja dan Anda akan menikmati hasilnya tidak perduli sebera kecil kelihatannya.

Gejala gejala parkinson

Gejala parkinson ini, setiap orang tidaklah sama dan biasanya tanda tanda awal yang ringan seringkali tidak diperhatikan oleh penderita parkinson.

Pada umumnya, gejala sering dimulai di satu sisi tubuh dan selanjutnya akan tetap buruk kondisinya disisi tersebut, bahkan akhirnya gejala akan mulai mempengaruhi anggota badan di kedua sisinya.

Berikut gejala parkinson dan penjelasannya :

- Getaran

Getaran ini, biasanya dimulai pada anggota tubuh tangan atau jari, sehingga penderita parkinson dapat menggosok ibu jari dan telunjuk secara bolak balik.

Ini dikenal dengan tremor pil bergulir, karena tangan penderita parkinson akan bergetar saat instirahat dan getaran ini dapat berkurang ketika penderita parkinson sedang melakukan tugas.

- Gerakan melambat (bradikinesia)

Denagn berjalannya waktu maka penyakit parkinson ini dapat memperlambat gerakan penderitanya, sehingga untuk melakukan tugas tugas sederhana menjadi sulit dan memakan waktu.

Ketika berjalan maka langkah kaki akan menjadi lebih pendek atau akan menyeret kaki ketika mencoba untuk berjalan.

- Otot kaku

Akan terjadi kekakuan otot yang terjadi disemua bagian tubuh dan otot yang kaku ini bisa terasa nyeri dan akan membatasi rentang gerak penderita parkinson.

- Gangguan postur dan keseimbangan

Gangguan postur tubuh seperti misalnya tubuh menjadi bungkuk maka penderita parkinson juga akan mengalami masalah keseimbangan tubuh.

- Hilangnya gerakan otomatis

Penderita parkinson mungkin juga akan mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan gerakan tidak sadar seperti berkedip, tersenyum maupun mengayunkan tangan ketika berjalan.

- Perubahan berbicara

Pasien parkinson juga bisa mengalami berbicara lebih monoton daripada pola berbicara seperti biasanya, dimana sebelumnya dapat berbicara dengan lembut, cepat, cercaan atau ragu ragu sebelum berbicara.

- Perubahan tulisannya

Penderita parkinson bisa juga sulit untuk menulis dan tulisannya mungkin kelihatan kecil.

Demikianlah ulasan artikel kami yang membahas tentang penyakit parkinson (parkinson disease) yang meliputi tentang apa itu penyakit parkinson, bagaimana pengobatan penyakit parkinson, gejala parkinson dan yang lainnya. 

Semoga bermanfaat !!

0 komentar