Toxic shock syndrome ini merupakan racun yang masuk ketubuh manusia dan racun ini berasal dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi langka yang dapat mengancam jiwa penderitanya |
Toxic shock syndrome, jenis racun dari bakteri yang berbahaya
Apa itu toxic shock syndrom, ini merupakan komplikasi langka yang dapat mengancam jiwa seseorang dari beberapa jenis infeksi bakteri. Toxic shock syndrome ini muncul karena toksin yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (staph).
Selain itu, keadaan ini dapat juga ditimbulkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri grup A (strep). Kondisi toxic shock syndrome ini dapat menyerang semua orang, baik seorang pria, anak anak maupun wanita yang mengalami pasca menopause.
Selain itu, juga untuk seseorang yang dalam kondisi kulit mengalami luka, menjalani prosedur pembedahan, menggunakan tampon maupun perangkat lainnya maka kondisi inilah yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya toxic shock syndrome ini.
Apa penyebab toxic shock syndrome
Toxic syndrome shock atau disingkat dengan TSS disebabkan oleh keracunan karena salah satu dari beberapa macam exotoxins staphylococcus aureus.
Racun inilah yang paling sering yang menjadi penyebabnya, termasuk juga TSS toksin tie-1 (TSST-1) dan Staphylococcal enterotoxin B.
Apa saja faktor risiko toxic shock syndrome
Meskipun toxic shock syndrome ini dapat menyerang pada semua orang, tetapi sebagian besar kasus ini berhubungan dengan bakteri stafilokokus yang terdapat pada wanita usia menstruasi.
Selebihnya toxic shock syndrome ini terjadi pada wanita pasca menopause, pria serta anak anak. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat juga terjadi pada semua golongan usia.
Berikut
ini faktor risiko yang dapat memunculkan toxic shock syndrome :
- Terdapat luka atau luka bakar pada kulit
- Baru saja menjalani operasi
- Memakai tampon superabsorben atau menstrual cup
- Masih mempunyai infeksi virus seperti flu atau cacar air
Apa saja gejala toxic shock syndrome
Karena toxic shock syndrome ini merupakan salah satu penyakit langka dan sekaligus dapat mengancam jiwa penderitanya maka kasus ini harus ditangani dengan cepat.
Gejala yang ditimbulkan oleh TSS ini biasanya muncul secara mendadak dan dapat langsung membuat keadaan tubuh menjadi tidak bagus atau tidak sehat.
Gejala toxic shock syndrome antara lain adalah :
- Demam yang cukup tinggi hingga 39 derajat Celsius
- Sakit kepala, meriang, sakit tenggorokan dan batuk (gejalanya hampir sama dengan flu)
- Kebingungan
- Otot terasa kaku
- Diare
- Tekanan darah rendah
- Mual dan muntah
- Mata, bibir dan lidah terlihat berwarna merah cerah
- Kejang kejang
- Ruam dikulit mirip sengatan matahari, biasanya terjadi di telapak tangan atau telapak kaki kemudian akan menyebar seperti luka bakar.
Bagaimana diagnosis toxic shock syndrome
Biasanya dokter akan memeriksa diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik serta gejala gejala yang dialami oleh penderita TSS ini.
Selain itu, diagnosis dapat dilakukan dengan melalui :
- Tes darah atau tes urine untuk memeriksa bakteri.
- Tes darah untuk memeriksa fungsi hati dan ginjal.
- Tes CBC (hitung darah lengap) untuk mengetahui jumlah sel darah putih atau penurunan trombosit.
- Mengambil swap sel dari serviks, vigina dan tenggorokan.
- Menganalisis sampel untuk bakteri yang menyebabkannya.
- Studi koagulasi untuk mengevaluasi kemampuan pembekuan darahnya.
Diagnosis seperti diatas seperti CT scan, pungsi lumbal maupun rontgen dada memang diperlukan karena toxic shock syndrome ini dapat mempengaruhi organ tubuh penderitanya.
Bagaimana pengobatan toxic shock syndrome
Seseorang yang terserang toxic shock syndrome ini merupakan kondisi darurat medis karena kondisi yang terjadi pada beberapa orang, mereka harus menjalani rawat inap di unit perawatan intensif dalam beberapa hari.
Kondisi darurat medis dari penderita toxic shock syndrome ini merupakan kondisi klinis pasien yang memerlukan tindakan medis sesegera mungkin untuk penyelamatan nyawa serta pencegahan kecacatan.
Hal ini, karena toxic shock syndrome ini memang cukup berbahaya bagi penderitanya apabila tidak segera dilakukan tindakan medis karena dapat mengancam jiwa penderitanya.
Untuk membantu melawan infeksi bakteri di tubuh penderitanya serta untuk mengatasi dehidrasi dan kerusakan organ, biasanya dokter akan memberikan hidrasi intravena (IV) air serta glukosa (kristaloid).
Setelah itu, dokter biasanya akan memberikan antibiotik disesuaikan dengan kasus yang spesifik atau mencari sumber infeksinya.
Selain itu, dokter juga akan memberikan perawatan seperti :
- Obat untuk menstabilkan tekanan darah.
- Suntikan gamma globulin untuk mengatasi peradangan serta meningkatkan kekebalan tubuh.
- Debridement bedah untuk pengangkatan jaringan dalam yang terinfeksi.
- Jika dimungkinkan, dalam kondisi parah maka operasi diperlukan terhadap penderita toxic shock syndrome ini karena untuk dapat mengangkat jaringan mati dibagian infeksinya atau untuk mengeringkan infeksinya.
- Memberikan oksigen untuk membantu pernapasan.
- Dalam beberapa kasus maka antibodi murni telah diambil dari darah yang disumbangkan. Hal ini lebih dikenal sebagai kumpulan imunoglobulin yang diberikan untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Apa saja komplikasi toxic shock syndrome
Karena penyakit ini termasuk kedalam kondisi medis yang mengancam jiwa penderitanya maka dalam beberapa kasus akan dapat mempengaruhi organ utama dari tubuh penderitanya.
Hal ini, karena toxic yang dihasilkan oleh bakteri staph atau strep serta hipotensi yang menyertainya akan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Toxic ini memang sangat berbahaya atas komplikasi yang ditimbulkannya terhadap organ organ vital seperti hati, jantung dan ginjal dari penderitanya.
Apabila terlambat diobati maka akan menimbulkan komplikasi seperti :
- Gagal hati
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
Koagulopati yaitu munculnya tanda tanda seperti memar, pendarahan berkepanjangan, kulit ruam, darah dalam urine atau tinja atau pendarahan melalui gusi.
Bagaimana cara pencegahan toxic shock syndrome
Infeksi yang disebabkan oleh toxic dari bakteri ini memang cukup berbahaya jika terlambat dalam menanganinya. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita dapat melakukan pencegahannya agar dapat terhidar dari toxic shock syndrome ini.
Ada beberapa hal yang dapat mencegah TSS ini antara lain :
- Mengganti tampon, pembalut atau menstrual cup setiap 4 atau 8 jam sekali.
- Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengganti tampon atau pembalut.
- Ketika mengalami infeksi kulit seperti bisul, luka bakar atau luka terbuka yang disebabkan oleh beda tajam maka segeralah diobati dan pastikan tidak mengalami infeksi. Jika kulit terdapat luka maka bakteri dapat masuk melalui luka tersebut.
- Mencuci tangan sesering mungkin untuk mengurangi bakteri yang ada di tangan.
Kapan harus periksa ke dokter
Apabila muncul gejala gejala seperti yang disebutkan diatas maka segeralah dibawa ke unit gawat darurat. Hal ini, supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sehingga dapat segera mendapatkan penanganan yang cepat.
Demikian pembahanan artikel ini, tentang apa itu toxic shock syndrome, gejala toxic syock syndrome, penyebab, pengobatan, pencegahan serta komplkasi yang ditimbulkan oleh penyakit Toxic shock syndrome ini.
Semoga bermanfaat !
Referensi dari :
Mayo Clinic (2022) tentang Toxic shock syndrome
Healthline (2022) tentang Understanding Toxic shock syndrome
0 komentar