Jenis hipertensi, perlu diketahui bagi pemilik riwayat hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah terhadap dinding arteri yang terlalu tinggi

Tentang hipertensi, pola makan yang disarankan untuk hipertensi

Kebanyakan orang yang mempunyai tekanan darah tinggi (hipertensi) tetapi tidak mengetahui termasuk kedalam jenis hipertensi yang mana. Lalu apa yang dimaksud dengan hipertensi itu? Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.

Oleh sebab itu bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi, mulai sekarang Anda perlu mengetahui jenis hipertensi yang telah Anda alami tersebut ya. Selain itu, Anda harus secara teratur melakukan cek tekanan darah (cek tensi).

Hal ini, agar dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko komplikasi hipertensi yang cukup berbahaya bagi Anda.

Untuk mencegah lonjakan tekanan darah tinggi atau hipertensi ini maka penderita hipertensi disarankan dapat mengkonsumsi makanan rendah garam, berolahraga teratur, minum obat tensi dan menghindari stres.

Selain itu, juga dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tertentu antara lain kalium, kalsium dan magnesium, karena makanan makanan tadi efektif untuk menurunkan tekanan darah.

Dengan mengatur pola makan rendah garam serta tetap mengandung nutrisi yang seimbang maka selain mampu mencegah hipertensi juga dapat mengurangi risiko komplikasi penyakit lainnya seperti stroke, jantung, diabetes, osteoporosis, batu ginjal serta kanker.

Ada beberapa jenis hipertensi, berikut penjelasannya :

Ada beberapa jenis hipertensi yang perlu Anda ketahui agar Anda dapat mengetahui termasuk kedalam jenis hipertensi yang manakah hipertensi yang Anda alami tersebut.

- Hipertensi Primer atau Esensial

Hipertensi jenis ini akan terjadi secara bertahap selama bertahun tahun. Hal ini, disebabkan karena faktor genetik atau bisa juga karena gaya hidup yang tidak sehat.

Penderita hipertensi jenis ini, biasanya tidak menampakkan gejala apapun bahkan gejalanya akan sama dengan kondisi medis lainnya.

- Hipertensi Sekunder

Hipertensi jenis hipertensi sekunder ini adalah salah satu jenis tekanan darah tinggi yang timbul karena kondisi medis yang dialami penderitanya. Keadaan ini akan muncul secara tiba tiba yang menyebabkan tekanan darah naik.

Ada beberapa kondisi yang akan mendorong terjadinya hipertensi primer, antara lain :

- Gangguan kelenjar adrenal antara lain sindrom Cushing,  hiperaldosteronisme serta  pheochromocytoma

- Penyakit ginjal antara lain ginjal polikistik, tumor ginjal, gagal ginjal atau penyumbatan arteri utama

- Akibat mengkonsumsi obat obatan tertentu

- Menderita sleep apnea yaitu seseorang yang mengalami henti nafas sesaat ketika sedang tidur

- Mengalami cacat penyempitan aorta sejak lahir yang dikenal dengan koarktasio aorta

- Menderita masalah tiroid dan paratiroid

- Menderita preeklamsia yaitu gangguan kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan kadar protein yang tinggi dalam urine

- Prehipertensi

Prehipertensi ini adalah keadaan kesehatan yang timbul pada saat tekanan darah lebih tinggi dari biasanya. Apabila Anda mengalami keadaan seperti ini maka Anda akan berisiko menderita hipertensi.

Prehipertensi ini adalah keadaan ketika tekanan darah Anda dalam range antara 120/80 mmHg dan 140/90 mmHg.

Tekanan darah normal seseorang akan berada dibawah angka 120/80 sedangkan seseorang dinyatakan hipertensi jika tekanan darahnya mencapai 140/90 atau lebih. Pada umumnya, jenis hipertensi ini tidak memperlihatkan gejala apapun.

- Krisis Hipertensi

Jenis hipertensi ini termasuk golongan hipertensi pada tingkat parah yaitu ditandai dengan tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih.

Perlu diwaspadai, karena tekanan darah yang terlalu tinggi akan dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan dapat menimbulkan pendarahan dalam. Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya diantaranya menyebabkan stroke.

Krisis hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal atau gagal jantung. Jika mengalami krisis hipertensi ini maka seseorang akan mengalami gejala seperti sakit kepala, mimisan atau rasa cemas yang berlebihan.

- Hipertensi Urgensi

Jenis hipertensi urgensi ini terjadi ketika kondisi tekanan darah sudah terlalu tinggi, namun diperkirakan belum terjadi kerusakan pada organ organ dalam tubuh. Hipertensi urgensi ini merupakan salah satu bagian dari krisis hipertensi.

Gejala dari jenis hipertensi urgensi ini antara lain akan mengalami sesak nafas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan atau kesulitan berbicara.

- Hipertensi Emergensi

Hipertensi emergensi ini adalah keadaan yang terjadi ketika tekanan darah sudah terlalu tinggi dan telah menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seseorang.

Gejala dari hipertensi emergensi ini antara lain ditandai dengan sesaknafas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, kesulitan berbicara atau kejang kejang.

Apabila gejala gejala tersebut dialami maka disarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit supaya dapat segera mendapatkan penanganan medis darurat. Hal ini, karena jenis hipertensi emergensi ini dapat menimbulkan kehilangan nyawa.

Oleh sebab itu, bagi yang memiliki riwayat hipertensi dapat selalu mewaspadai gejala gejala yang timbul, apapun jenis hipertensinya agar tidak membahayakan dan segerahlah periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Contoh menu sehari untuk penderita hipertensi

Bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi sebaiknya mengatur pola makan sehari hari dengan menu yang membatasi asupan asupan berikut ya, diantaranya :

- Gula

Batasi konsumsi gula, dalam 1 hari konsumsi gula kurang dari 4 sendok makan

- Garam

Batasi konsumsi garam, dalam 1 hari konsumsi garam kurang dari 1 sendok teh ketika memasak. Selain itu, batasi makanan olahan sepat saji.

- Protein dan lemak

Batasi makanan berlemak atau digoreng, dalam sehari mengkonsumsi kurang dari 5 sendok makan minyak. Selain itu, minimal mengkonsumsi ikan 3 kali dalam seminggu.

- Buah buahan

Mengkonsumsi buah buahan dan sayuran minimal 5 porsi (400 – 500 gram) dalam sehari atau sama dengan memakan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 3 sendok makan sayuran yang sudah dimasak.

Selain mengatur pola makan dengan menu mengurangi mengkonsumsi gula, garam, makanan berlemak atau digoreng serta mengkonsumsi buah buahan dan sayuran.

Seseorang yang mempunyai riwayat tekanan darah tinggi bisa juga melakukan pembatasan jumlah natrium dengan melakukan diet DASH supaya terhindar dari hipertensi.

Biasanya diet DASH ini membatasi konsumsi natrium kurang dari 2300 mg atau sama dengan 1 sendok teh garam.

Namun demikian, bagi penderita hipertensi pembatasan dalam mengkonsumsi natrium harus lebih ketat lagi yaitu kira kira 1500 mg natrium saja atau sama dengan 2/3 sendok teh per harinya.

Agar terbiasa dalam membatasi asupan natrium maka Anda dapat memulainya dengan cara sebagai berikut :

- Ketika masak tidak memberikan garam berlebihan

- Hindari makanan kemasan karena makanan dalam kemasan mengandung natrium lebih tinggi dibandingkan dengan makanan segar

- Batasi mengkonsumsi daging dengan takaran 6 ons perhari dan penyajiannya juga agar dikombinasikan dengan sayuran

- Menambahkan mngkonsumsi buah buahan ketika makan dan mengganti camilan kemasan dengan buah buahan segar, yoghurt atau kacang kacangan tanpa garam

- Memilih mengkonsumsi susu yang rendah lemak

Kapan perlu melakukan cek tekanan darah (cek tensi)

Kita semua tahu bahwa cek tekanan darah itu penting, apalagi bagi seseorang yang memiliki riwayat tekanan dara tinggi. Hal ini, karena tekanan darah tinggi dapat menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya.

Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan cek tekanan darah secara rutin milimal 6 bulan atau setahun sekali dengan cara menggunakan tensimeter di rumah atau dengan memeriksakan diri ke dokter.

Hal ini, karena dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin maka akan memperoleh manfaat dapat mengurangi risiko terkena stroke, jantung hingga gagal ginjal.

Tekanan darah tinggi memang dapat menyebabkan komplikasi di otak sehingga seseorang bisa terkena stroke.

Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh dara dari Universitas Hasanudin yang bernama Antonia Anna Lukito memberi saran bagi pasien darah tinggi untuk melakukan cek tekanan darah tinggi pada sekitar jam 02.00 atau 03.00 pagi.

Hal ini, karena lonjakan tensi paling tinggi terjadi saat menjelang bangun tidur dan mereka yang tekanan darahnya tinggi saat pagi biasanya memiliki hasil pemeriksaan tekanan yang lebih rendah pada siang, sore atau malam hari.

Kondisi seperti ini, menurut Antonia merupakan hal yang wajar sehingga tidak perlu dikuatirkan. Apabila Morning surge supaya dibedakan dari hasil tensi pagi dan hasil tensi saat tidur tidak melonjak.

Menurut Antonia, hasil tensi yang dilihat adalah tensi 24 jam dan bukan tensi sesaat saja. Misalnya hasil tensi pagi tinggi sebesar 150/90 mmHg, namun tensi sisanya sampai malam bagus maka tensi seseorang masih dianggap baik baik saja.

Faktor seperti stres, aktivitas fisik maupun diet akan dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang.

Seseorang dikatakan tekanan darahnya normal jika hasil cek tensinya kurang dari 120/80 mmHg.

Seseorang dikatakan berisiko terkena hipertensi apabila hasil angka cek tensinya antara 120/80 mmHg sampai 139/89 mmHg dan jika cek tensinya menunjukkan angka lebih dari 140/90 mmHg maka menandakan hipertensi.

Biasanya tekanan darah akan naik turun sepanjang hari dan malam, tetapi ketika tidur maka tekanan darah akan turun sebesar 10 % sampai 30 %, selanjutnya tekanan darah akan meningkat sewaktu bangun tidur.

Namun demikian, ada beberapa orang yang mengalami peningkatan significan sehingga mengalami hipertensi pagi. Hal demikian, bagi seseorang yang mempunyai pola tekanan darah abnormal tadi akan berisiko mengalami komplikasi seperti stroke dan serangan jantung.

Hasil catatan di tahun 2010, menunjukkan bahwa kejadian stroke serta masalah jantung serius lainnya memuncak kejadiannya di 4 sampai 6 jam pertama setelah bangun tidur.

Oleh sebab itu, dengan melakukan cek tekanan darah di rumah secara teratur akan dapat membantu memahami fluktuasi tekanan darah dan secara langsung dapat memantau hipertensi pagi hari.

Cara memeriksa tekanan darah tinggi (tensi) yang benar

Sebelum melakukan cek tekanan darah sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu atau kosongkan kandung kemih terlebih dahulu, kemudian istirahat dengan nyaman dn tenang selama 5 menit, baru lakukan pengukuran tekanan darah.

Cek tensi sebaiknya di tangan kiri, karena tekanan darah adalah ukuran tekanan untuk melihat seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

Hal ini, karena organ jantung berada disebelah kiri sehingga tangan kiri lebih menggambarkan tekanan di organ jantung tersebut.

Ketika melakukan cek tensi sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk, hal ini direkomendasikan oleh The American Heart Association.

Cara menstabilkan tekanan darah selain meminum obat tensi, dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara teratur, hindari makanan pemicu hipertensi dan kolesterol, kurangi konsumsi garam, lemak jenuh, menjaga berat badan ideal, melakukan diet DASH.

Makanan makanan pilihan penurun darah tinggi diantaranya adalah ikan salmon, sayuran hijau, wortel, buah bit, buah citrus, susu rendah lemak dan yogurt.

Demikianlah pembahasan artikel ini tetang hipertensi seperti jenis jenis hipertensi, pola makan penderita hipertensi, kapan perlu melakukan cek tekanan darah dan yang lain lainnya yang berhubungan dengan hipertensi.

Semoga bermanfaat ya !!

0 komentar