Pemicu migrain apa saja, cara mengatasinya supaya tidak kambuh

 

Migraine merupakan sakit kepala yang berdenyut dan biasanya serangan migrain terjadi pada salah satu sisi kepala baik disebelah kiri maupun kanan, tetapi bisa juga terjadi dikedua sisi kepala.

Penyebab sakit kepala migrain, gejala dan tips mengelola pemicu migrain

Sakit kepala migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya hanya terjadi pada salah satu sisi kepala yaitu migrain sebelah kiri atau migrain kanan. Durasi lamanya ada yang singkat hingga lama dan tingkat keparahannya dari yang sedang hingga berat.

Selain itu, migrain juga dapat disertai dengan gejala mual, muntah atau bisa juga sensitif terhadap cahaya maupun suara. Meskipun migrain biasanya menyerang pada salah satu sisi kepala tetapi ada juga yang menyerang di kedua sisi kepala.

Migrain vertigo berbeda dengan vertigo. Migrain vertigo merupakan sakit kepala dengan disertai perasaan tidak nyaman, berputar serta kedutan di kepala, sedangkan vertigo sensasi yang merasakan keadaan sekeliling seperti berputar khususnya yang dipicu karena gerakan kepala.

Meskipun serangan migrain sering terjadi secara tiba tiba, tetapi biasanya akan muncul beberapa tanda apabila serangan migrain itu akan terjadi.

Nah, dari beberapa tanda tersebut tentu saja dapat mengungkapkan pola gejala agar seseorang dapat melakukan cara mencegah migrain serta dapat mengelola migrain dengan baik.

Meskipun, setiap orang akan memiliki pemicu migrain yang tidak sama antara orang yang satu dengan yang lainnya tetapi pada umumnya ada beberapa penyebab sakit kepala migrain yang telah mempengaruhi banyak orang yang hidup dengan migrainnya.

Oleh sebab itu, apabila Anda dapat mengidentifikasikan pemicu migrain yang akan menyerang Anda maka Anda akan selangkah lebih memiliki kemampuan untuk mengelola migrain Anda secara efektif dan menghindari serangan migrain kedepannya.

Berikut tips untuk mengelola beberapa pemicu migrain :

- Stres

Jika seseorang mengalami stres maka stres inilah yang telah menjadi pemicu terbesar dari migrain dengan prosentasenya hampir 70 % orang dengan migrain.

Penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli bahwa antara 50-70 % terdapat kaitan secara signifikan antara stres harian dengan aktivitas migrain harian seseorang.

Oleh sebab itu, saat Anda merasa selalu mengkhawatirkan tentang kapan serangan migrain berikutnya akan terjadi maka bisa jadi mulai terasa seperti siklus yang melelahkan dan tidak pernah ada habisnya.

Bagaimana cara mengatasinya :

Cobalah untuk memulai membuat daftar tentang apa saja yang diketahui menyebabkan stres serta ketegangan yang tidak seharusnya. Oleh sebab itu, mereka harus bekerja untuk dapat mengurangi pemicu ini dalam hidupnya.

Untuk dapat membantu mengelola stres dengan baik maka seseorang dapat melakukan biofeedback seperti terapi relaksasi, meditasi, olahraga, menjaga jadwal tidur yang konsisten.

Nah, strategi strategi ini memang tidak dapat menghilangkan semua stres dalam hidup Anda. Namun demikian, paling tidak telah dapat mengubah respon fisiologis tubuh Anda terhadap stres tersebut sehingga dapat mengurangi kemampuan stres untuk memicu serangan migrain.

- Merubah jadwal tidur yang tidak teratur

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada hubungannya antara migrain dengan tidur. Hal ini, karena dengan tidur dapat memperbaiki dan memperbaharui semua organ tubuh seseorang, termasuk juga otak.

Oleh sebab itu, dengan tidur yang tidak teratur akan sangat mudah sekali terjadi serangan migrain.

Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam masalah tidur adalah bahwa hampir 50 % dari serangan migrain terjadi antara jam 04.00 dan jam 09.00 pagi. Jam jam inilah yang menempatkan seseorang terhadap risiko yang lebih besar untuk menghadapi gangguan tidur.

Bagaimana cara mengatasinya :

Setiap malam sebisa mungkin tidur pada jam yang sama dan usahakan tidur selama 7 sampai 8 jam.

Pada saat akan tidur sebaiknya tidak memasang televisi, menggunakan handphone, membaca maupun mendengarkan musik ketika berada ditempat tidur dan cobalah untuk tidak tidur siang.

- Hormon

Sebagian besar wanita akan mengalami 3 kali lebih sering mengalami migrain dari pada pria, karena 75 % wanita ditemukan mengalami serangan migrain ketika mengalami menstruasi.

Oleh sebab itu, disebut dengan migrain menstruasi karena migrain ini hanya terjadi selama periode wanita mengalami menstruasi. Hal ini, karena terdapat perubahan kadar estrogen dan progesteron.

Bagaimana cara mengatasinya :

Ada beberapa hal yang dapat menstabilkan hormon, selain perubahan gaya hidup dan pola makan bisa juga dengan menggunakan beberapa metode kontrasepsi. Dengan menstabilkan hormon maka dapat mencegah terjadinya serangan migrain di waktu yang akan datang.

Oleh sebab itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan spesialis sakit kepala dan atau ginekolog sehingga dapat diperoleh rencana perawatan yang tepat bagi Anda.

- Kafein dan alkohol

Ada banyak orang yang mendapatkan gejala migrainnya meningkat setelah mengkonsumsi kafein atau alkohol. Namun demikian, ada sebagian orang lainnya gejala migrainnya akan berhenti dengan minum secangkir kopi.

Bagaimana cara mengatasinya :

Dengan membatasi mengkonsumsi alkohol apabila Anda merasakan gejala serangan migrain setelah meminum alkohol dan segera minum obat sesuai dengan kebutuhan.

- Perubahan cuaca

Cuaca yang sangat panas serta perubahan tekanan barometrik merupakan salah satu pemicu migrain yang tentu saja dapat menyebabkan serangan migrain.

Hal ini, karena kelembaban dan cuaca panas yang tinggi akan mudah menyebabkan dehidrasi bagi seseorang dan juga bisa menjadi pemicu lainnya.

Bagaimana cara mengatasinya :

Jika cuaca memang tidak mendukung keadaan migrain Anda maka sebaiknya Anda tidak melakukan kegiatan di luar rumah melainkan tetaplah tinggal di rumah saja.

Namun demikian, jika memang harus keluar rumah maka lakukanlah di pagi hari sebelum cuaca terlalu panas.

- Diet

Berikut daftar makanan yang dapat menjadi pemicu migrain diantaranya makanan yang mengandung histamin dan MSG, cokelat, keju serta produk susu olahan lainnya, pemanis buatan, kafein, daging yang diawetkan serta makanan apapun yang mengandung asam.

Bagaimana cara mengatasinya :

Apabila Anda sudah mengetahui makanan apa saja yang menjadi pemicu migrain bagi Anda maka sebaiknya menghindari makanan makanan atau bahan yang diketahui sebagai pemicu migrain tersebut.

- Dehidrasi

Hampir dari sepertiga dari penderita migrain mengatakan bahwa dehidrasi telah menjadi pemicu migrain. Bahkan bagi beberapa orang, yang hanya mengalami sedikit dehidrasi saja langsung dapat menjadi penyebab sakit kepala migrain dengan cepat.

Dampak buruk dari dehidrasi ini dapat menyebabkan pusing, kebingungan dan bahkan dapat menjadi kondisi darurat medis.

Bagaimana cara mengatasinya :

Disarankan, apabila pergi keluar rumah sebaiknya selalu membawa botol air minum. Secara umum, rekomendasi untuk minumair putih minimal 2 liter sehari atau kalau Anda merasa haus segeralah minum supaya tidak dehidrasi.

- Cahaya

Banyak juga penderita migrain yang tidak menyukai cahaya alami, terang, lampu neon yang berkedip kedip dan keadaan ini dinamakan dengan Photophobia. Photophobia ini merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis migrain.

Bagaimana cara mengatasinya :

Disarankan Anda menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar rumah dan jika menghadapi cahaya buatan seperti lampu maka duduklah di dekat jendela serta menghindari lampu yang berkedip kedip atau lampu yang menjadi sumber silau.

Menurut penelitian para ahli bahwa lampu hijau merupakan satu satunya cahaya yang telah terbukti tidak menyebabkan semakin parah migrain. Hal ini, karena cahaya hijau atau kaca mata hitam dapat membantu penderita migrain.

- Bau menyengat

Beberapa macam bau dapat mengaktifkan reseptor syaraf tertentu di saluran hidung yang dapat menjadi pemicu migrain. Hal ini, karena osmofobia (keengganan terhadap bau) merupakan gejala umum dari migrain.

Bagaimana cara mengatasinya :

Sebaiknya hindari penggunaan parfum atau bau lainnya yang menyengat seperti bahan kimia atau bensin. Apabila dilingkungan kerja ada yang memakai parfum yang baunya menyengat maka jangan sungkan sungkan untuk memintanya agar tidak menggunakan parfum tersebut.

- Pemakaian obat berlebihan

Jika Anda mengami sakit kepala migrain ringan dan meminum obat akut yang diresepkan oleh dokter lebih dari 10 hari dalam sebulan maka akan dapat menyebabkan lebih banyak serangan migrain.

Bagaimana cara mengatasinya :

Yang harus dilakukan adalah berhenti minum obat tertentu dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Karena setiap orang akan memiliki pengalaman dengan migrain dan pemicu migrain yang tidak sama maka sampaikanlah semuanya kepada dokter Anda agar supaya dokter spesialis Anda dapat memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk Anda.

Berikut beberapa cara mengatasi migrain tanpa minum obat

Meskipun konsumsi obat sering dijadikan solusi untuk meredakan sakit kepala migrain tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba cara mengatasi sakit kepala migrain tanpa minum obat ya. Hal ini, karena minum obat hanya menjadi andalan untuk meredakan sakit kepala saja.

Berikut penjelasannya :

- Relaksasi dan tidur

Apabila seseorang mengalami serangan migrain maka akan sensitf terhadap suara dan cahaya. Oleh sebab itu, Anda dapat beristirahat, menghentikan aktivitas dan berada didalam ruangan yang hening, gelap dan ini dapat meringankan gejala migrain tersebut.

Relaksasi dan berusahalah untuk tidur karena dengan tidur maka senyawa kimia yang dihasilkan oleh otak pada saat tidur dapat meringankan rasa sakit. Dengan tidur yang cukup dan teratur pada jam yang sama setiap harinya akan dapat membantu mencegah migrain.

- Kompres dengan air dingin atau air hangat

Cobalah mengkompres dengan air dingin atau air hangat di bagian dahi atau dibelakang leher maka akan dapat mengurangi rasa nyeri ketika serangan migrain terjadi.

- Meditasi atau yoga untuk migrain

Meditasi dengan cara duduk di suatu tempat yang tenang dengan memusatkan pikiran pada pernafasan akan dapat meringankan rasa nyeri akibat migrain.

Selain itu, melakukan yoga untuk migrain dapat mengurangi keparahan migrain dan menurunkan resiko kambuhnya migrain.

- Menghirup aroma lavender

Dengan menghirup aroma minyak lavender selama 15 menit akan dapat mengurangi rasa sakit kepala yang cukup signifikan dan ini sudah dibutikan dalam sebuah penelitian.

- Pijatan

Dengan melakukan pijatan yang lembut pada bagian dahi maka akan dapat melancarkan aliran darah dan membantu relaksasi. Namun demikian, cara ini kurang cocok bagi penderita migrain yang sensitif terhadap sentuhan.

Demikianlah beberapa langkah langkah untuk mengatasi migrain tanpa minum obat yang dapat dicoba bagi penderita migrain.

Gejala migrain apa saja

Berikut penjelasan gejala migrain yang meliputi 4 gejala, antara lain :

- Tahap prodromal

Tahap prodromal ini terjadi 1 atau 2 hari sebelum terjadi serangan sakit kepala. Gejala ini dirasakan meliputi suasana hati yang berubah ubah, keinginan makan makanan tertentu, leher menjadi kaku, sering menguap, konstipasi, sering merasa haus dan sering buang air kecil.

- Aura

Tahapan aura ini terjadi sebelum atau selama migrain, gejala tersebut antara lain gangguan penglihatan, seperti melihatan kilatan cahaya dan pandangan kabur. Selain itu, penderita migrain dapat mengalami gangguan verbal, sensorik dan motorik.

- Sakit kepala

Tahap serangan sakit kepala migrain ini dapat berlangsung selama sekitar 4 sampai dengan 72 jam. Sakit kepala migrain tersebut bisa terjadi pada satu sisi kepala saja atau bisa juga pada kedua sisi kepala.

Kepala akan berdenyut, pandangan kabur, pening atau pusing, mual dan muntah serta sensitif terhadap cahaya, suara, penciuman dan sentuhan.

- Resolusi

Resolusi merupakan tahap akhir dari migrain dan biasanya resolusi terjadi selama 24 jam pasca serangan migrain. Gejala ini antara lain suasana hati, sakit kepala ringan, kelelahan dan sensitif terhadap cahaya dan suara.

Setelah gejala keempat tahap ini maka penderita akan merasakan gejala gejala lainnya seperti berkeringat, merasa sangat panas atau sangat dingin, sakit perut, diare dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, gejala migrain bisa saja menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius seperti stroke iskemik yaitu risiko terserang stroke pada penderita migrain yang mempunyai riwayat hipertensi atau penyakit jantung dan pembuluh darah.

Demikian pembahasan kami tentang pemicu migrain, penyebab sakit kepala migrain, gejala migrain apa saja dan tips untuk mengelola migrain. Hal ini, supaya Anda dapat mengatasi migrain dan mencegah migrain kambuh kembali.

Semoga bermanfaat !!

0 komentar