Roseburia, manfaat bakteri baik penghuni usus besar manusia

Roseburia adalah bakteri baik penghasil butirat yang berkoloni menjadi penghuni usus besar manusia yang bermanfaat bagi kesehatan

Penting diketahui cara meningkatkan roseburia untuk kesehatan

Jika berhubungan dengan masalah kesehatan tentu saja kita semua ingin mengetahuinya ya, khususnya tentang apa sebenarnya roseburia ini? Mengapa roseburia bisa bermanfaat bagi kesehatan manusia?

Hal ini penting kita ketahui bersama terlebih dahulu, sebelum artikel ini membahasnya lebih jauh tentang roseburia.

Nah, jika membicarakan masalah usus tentu saja kesehatan usus besar sangat penting kita jaga kesehatannya. Hal ini, karena usus besar sebagai salah satu organ paling akhir dari sistem pencernaan manusia.

Usus besar ini berfungsi untuk membantu mengatur menyerap vitamin dan cairan yang ada di dalam kimus sebelum membentuk feses, untuk membuat antibodi serta dapat mencegah timbulnya infeksi.

Dalam proses penyerapan vitamin ini, akan dibantu oleh bakteri yang terdapat di dalam saluran cerna yaitu bakteri penghuni usus besar yang akan kami bahas berikut ini dan salah satu dari bakteri ini adalah roseburia.

Roseburia merupakan suatu genus bakteri anaerob Gram-positif penghasil butirat yang berada di dalam usus besar manusia.

Bakteri ini diberi nama Roseburia karena untuk menghormati seseorang yang bernama Theodor Rosebury yaitu seorang ahli mikrobiologi Amerika atas kontribusinya yang inofatif di bidang mikrobioma mulut.

Dalam suatu penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli terhadap seekor tikus, bahwa peningkatan roseburia secara berlebihan ternyata akan berhubungan dengan penurunan berat badan dan juga penurunan intoleransi glukosa.

Roseburia yang berada di dalam usus besar manusia ini dapat memberikan berbagai macam manfaat kesehatan bagi manusia jika keberadaannya dalam jumlah yang cukup.

Kondisi usus manusia akan dianggap sehat jika roseboria menyumbang antara 3 sampai 15 persen dari jumlah bakteri yang ada di dalam usus. Oleh sebab itu, keberadaan roseboria ini menjadi sangat penting untuk kesehatan usus seseorang.

Namun demikian, dalam sebuah penelitian terhadap bayi yang baru lahir, telah diperoleh hasil bahwa roseburia ini belum bercokol di dalam mikroba usus bayi yang baru lahir.

Roseburia ini baru akan berkoloni sebagai penghuni di dalam usus bayi yang baru lahir setelah bayi tersebut minum ASI dari ibunya.

Baca juga : Manfaat bayam hijau, menu bayam, untuk Kesehatan tubuh Anda

Mengingat pentingnya fungsi roseburia ini, tentu saja kita ingin mengetahui bagaimana cara meningkatkan roseburia supaya penghuni bakteri roseburia di dalam usus ini dapat mendukung kesehatan usus besar kita.

Bagaimana cara meningkatkan roseburia

Cara meningkatkan roseburia pada usus besar, bisa dilakukan dengan cara modifikasi pola makan khususnya makanan makanan berserat tinggi, seperti buah buahan, sayuran utuh, biji bijian, minyak zaitun, ikan berlemak, polong polongan serta kacang kacangan.

Baca juga : Sayuran berserat tinggi, kale sayuran apa saja manfaatnya

Hal ini, karena kandungan serat yang tinggi dan pati resisten yang tinggi pada makanan yang kita konsumsi tersebut akan menjadi bahan bakar Roseburia dan memiliki manfaat lainnya pada flora dalam mikrobioma manusia.

Selain itu, probiotik dan suplemen makanan juga dapat mendukung pertumbuhan bakteri yang sehat di dalam usus untuk mencegah peradangan serta penyakit sistemik.

Mengkonsumsi probiotik secara oral yang mengandung lactobacillus dan bifidobacterium dapat dipertimbangkan juga. Hal ini, karena kedua macam kandungan probiotik ini dapat membantu mendorong pertumbuhan roseburia didalam usus.

Probiotik merupakan karbohidrat yang dapat difermentasi secara selektif oleh mikroba usus untuk menjadi bahan bakar bakteri sehat dan untuk mendukung organisme menguntungkan dari mikroba, inulin, fruktooligosakarida dan galaktooligosakarida.

Perlu kita ketahui bahwa mikrobioma usus merupakan kelompok unik dari triliunan mikroba yang akan sangat mempengaruhi kesehatan manusia.

Roseburia spp utama

Roseburia spp utama ini termasuk dalam filum Firmicutes, kelas Clostridia, ordo Clostridiales serta famili Lachnospiracease dan genus bakteria roseburia mencakup 5 spesies bakteri baik antara lain R. Usus, R. Inulinivorans, R. Hominis, R, faecis dan R. Cecicola.

Nah, ke lima sepecies ini bersama sama sebagai produsen utama asam lemak rantai pendek (SCFA), asetat, propionat serta butirat.

Butirat ini berfungsi sebagai sumber energi bagi kolonosit dan meningkatkan fungsi penghalang, menjaga pH kolon, memodulasi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan serta mengatur penyerapan saluran cerna.

Ducan bersama dengan teman temannya mengisolasi strain bakteri anaerobik, Gram-positif, yang berbentuk batang agak melengkung serta bakteri flagela dari sampel tinja manusia.

Selanjutnya ditemukan kemiripan antara R. Cecicola dengan cluster XIVa dari Clostridium subphylum pada analisis filogenetik. Oleh sebab itu, diberi nama Roseburia usus.

Roseburia dalam mikrobioma usus berperan mempengaruhi motilitas kolon, mendukung kekebalan serta menekan peradangan sehingga tingkat kesehatan roseburia spp didalam usus berperan penting dalam kesehatan usus seseorang.

Oleh sebab itu, fungsi pencernaan, usus yang sehat berperan penting untuk kesehatan imunologi, metabolisme serta neurologis.

Apabila roseburia tidak seimbang pada mikrobioma usus maka tidak akan mendiagnosis penyakit tetapi akan dapat berkorelasi dengan peningkatan risiko penyakit tertentu.

Namun demikian, jumlah komposisi mikroba akan berbeda antara seseorang yang memiliki masalah kondisi kesehatan tertentu maupun yang tidak memiliki masalah kesehatan tertentu atau seseorang yang sehat.

Oleh sebab itu, temuan roseburia spp dalam mikrobioma usus ini juga harus dilihat mengenai riwayat kesehatan yang lengkap dari pasien, gaya hidupnya serta gejala yang timbul untuk menentukan tentang risiko kesehatan tersebut.

Namun demikian, kondisi tingkat roseburia spp yang rendah dapat dihubungkan dengan penyakit pencernaan, metabolisme dan neurologis. Penyakit pencernaan ini antara lain penyakit radang usus besar dan kanker usus besar.

Motilitas usus yang melambat dan penurunan melatonin akibat disbiotik roseburia ini akan dapat menyebabkan sembelit dan gejala sindrom iritasi usus besar lainnya.

Penurunan kadar roseburia

Penurunan kadar roseburia bisa terjadi pada seseorang yang kelebihan berat badan serta seorang penderita diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan kondisi orang yang sehat.

Selain itu, peningkatan peradangan, metabolisme energi yang tidak efisien serta permeabilitas yang berhubungan dengan pola disbiotik roseburia juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak nonalkohol, aterosklerosis serta penyakit ginjal kronis.

Roseburia yang memiliki sifat anti-inflamasi ini berperan protektif dalam sistem syaraf dan terbukti mengurangi peradangan syaraf. Oleh sebab itu, tingginya jumlah feses roseburia juga dapat dihubungkan dengan rendahnya risiko terkena penyakit parkinson.

Penyebab rendahnya tingkat roseburia spp

Penyebab rendahnya tingkat roseburia ini dapat terjadi karena kondisi proses penuaan normal seseorang serta faktor lainnya yang berkonstribusi terhadap disbiosis roseburia.

Selain itu, pemakaian antibiotik dan infeksi influenza dapat menyebabkan penurunan roseburia spp.

Mengkonsumsi protein hewani yang tinggi dan kebiasaan pola makan bebas gluten meskipun dalam jangka pendek telah terbukti dapat menurunkan kadar roseburia dalam mikrobioma usus.

Penyebab tingginya kadar roseburia spp

Area yang terdapat didalam usus dengan pH lebih tinggi akan mengurangi kadar roseburia sedangkan area yang terdapat didalam usus dengan pH lebih rendah akan mendorong pertumbuhan roseburia.

Oleh sebab itu, fermentasi karbohidrat makanan dan produksi butirat di usus akan sangat berguna untuk menjaga area didalam usus yang asam yaitu dengan cara menerapkan pola makan mediterania yang berhubungan dengan tingginya kadar roseburia spp di usus.

Lalu, bagaimana cara menguji tingkat roseburia spp

Tingkat pertumbuhan roseburia spp  di dalam mikrobioma usus dapat diketahui dengan melakukan tes feses menggunakan teknologi PCR.

Teknologi  PCR ini terdapat 2 pilihan pengujian tinja populer dan mengukur SCFA tinja yang menunjukkan fungsi roseburia di dalam usus yaitu dengan GI-MAP oleh Diagnostic Solutions dan GI Effects oleh Genova Diagnostics.

5 spesies bakteri roseburia  yang disebutkan diatas tadi merupakan bagian dari mikrobioma usus yang normal dan sehat.

Oleh sebab itu, Jika pertumbuhan bakteri tersebut berkurang maka akan berdampak pada berkurangnya produksi butirat serta efek hilir yang dapat meningkatkan peradangan, metabolisme melambat serta fungsi kekebalan tubuh menjadi tidak bagus.

Selain itu, penyakit pada saluran pencernaan, kesehatan metabolisme serta sistem syaraf akan sangat berkorelasi terhadap berkurangnya koloni roseburia dalam mikrobioma usus.

Mikrobioma usus merupakan kumpulan unik dari mikroba yang berjumlah triliunan dan sangat mempengaruhi dan mendukung kesehatan manusia dan umur panjang.

Referensi :

National Institutes of Health tentang organisme yang menguntungkan dari penemuan Genus dan Spesies

 

0 komentar