Cardiovascular desease, gangguan jantung seperti apakah

 

Cardiovaskular desease, merupakan masalah kondisi jantung yang meliputi antara lain masalah pembuluh darah, masalah struktur dan masalah pembekuan darah

Apakah penyakit kardiovaskular (CVD) ini?

Cardiovascular desease merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama kematian secara global sehingga hal ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Setidaknya, kita harus bisa memahami gangguan jantung seperti apakah, jenis cardiovascular desease ini.

Secara lebih lengkapnya bahwa cardiovascular desease ini adalah suatu penyakit yang melibatkan organ tubuh jantung dan infark miokard yang dikenal dengan sebutan serangan jantung.

Untuk cardiovaskular desease lainnya termasuk didalamnya adalah  stroke, gagal jantung, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung rematik, kardiomiopati, irama jantung abnormal, penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, karditis, aneurisma aorta, penyakit arteri perifer, penyakit tromboemboli dan trombosit vena. (Sumber : Wikepedia)

Menurut catatan, bahwa orang yang meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular ini diperkirakan ada sejumlah 17,9 juta. Hal ini, telah mewakili 32 % dari semua kematian secara global, dimana 85% nya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Kondisi ini, banyak terjadi di negara negara berpenghasilan rendah dan menengah dan telah tercatat lebih dari tiga perempatnya disebabkan oleh penyakit kardiovaskular ini.

Mengapa bisa terjadi demikian? Hal ini, karena di negara negara berpenghasilan rendah, masyarakat yang menderita penyakit kardiovaskular ini, seringkali terlambat terdeteksi.

Hal ini disebabkan, karena mereka terkadang memiliki akses yang lebih sedikit terhadap layanan kesehatan yang bagus sehingga tidak sedikit dari mereka yang meninggal dunia dalam usia yang lebih muda akibat CVD ini.

Pada tahun 2019, telah tercatat sebanyak17 juta kematian yang terjadi pada orang berusia dibawah 70 tahun (disebut dengan kematian dini). Hal ini, disebabkan karena penyakit tidak menular, dimana 38% nya disebabkan oleh CVD.

Namun demikian, untuk penyakit kardiovaskular ini dapat dicegah dengan cara menanggulangi faktor risiko perilaku.

Berikut beberapa contoh faktor risiko perilaku, antara lain dalam pemakaian tembakau, diet tidak sehat dan obesitas (kelebihan berat badan), kurangnya aktivitas fisik serta penggunaan alkohol yang berbahaya.

Selain itu, sangat penting sekali untuk melakukan deteksi terhadap penyakit kardiovaskular sedini mungkin, agar supaya dapat segera diketahui dan tidak terlambat dalam melakukan pengobatannya.

Yuk kita simak, apakah penyakit kardiovaskular ini?

Penyakit kardiovaskular merupakan sekumpulan dari gangguan jantung dan pembuluh darah. 

Penyakit tersebut diantaranya adalah :

- Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner ini merupakan penyakit pembuluh darah yang memasok ke otot jantung

- Penyakit serebrovaskular

Penyakit serebrovaskular ini merupakan penyakit pembuluh darah yang memasok ke otak

- Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer ini merupakan penyakit pembuluh darah yang memasok ke lengan dan kaki

- Penyakit jantung rematik

Penyakit jantung rematik ini merupakan kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik yang disebabkan oleh bakteri streptokokus

- Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan ini merupakan penyakit cacat dari lahir yang mempengaruhi perkembangan normal dan fungsi jantung yang disebabkan oleh malformasi struktur jantung sejak lahir

- Trombosit vena dalam dan emboli paru

Trombosit vena dalam dan emboli paru ini merupakan gumpalan darah di vena kaki yang dapat terlepas dan berpindah ke jantung dan paru paru

Secara umum bahwa penyebab serangan jantung dan stroke adalah karena terjadinya penimbunan lemak pada dinding bagian dalam pembuluh darah yang memasok jantung atau otak.

Penimbunan lemak ini akan menyebabkan penyumbatan dan menghambat atau mencegah darah mengalir ke jantung atau ke otak.

Namun demikian, selain karena penyumbatan stroke juga dapat disebabkan oleh pendarahan dari pembuluh darah di otak atau dari bekuan darah.

Apa saja faktor risiko penyebab penyakit kardiovaskular paling relevan

Berikut faktor risiko perilaku yang paling relevan dan cukup penting dari penyakit jantung dan stroke ini, diantaranya :

- Pola makan yang tidak sehat sehingga kita harus mengikuti pola makan sehat jantung

- Kurang melakukan aktivitas fisik

- Pemakaian tembakau dan alkohol yang berbahaya

Nah, akibat dari faktor risiko perilaku ini maka seseorang akan mengalami peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa, peningkatan lipid darah serta kelebihan berat badan atau obesitas.

Oleh sebab itu, yang harus kita lakukan adalah dengan cara menghentikan penggunaan tembakau, mengurangi penggunaan garam dalam makanan, lebih banyak makan buah dan sayuran, melakukan aktivitas fisik secara teratur dan terukur serta menghindari penggunaan alkohol.

Semuanya kegiatan menghindari faktor risiko perilaku tadi, diyakini telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular ini.

Selain itu, kita juga harus dapat menciptakan lingkungan yang kondusif agar supaya lingkungan tersebut dapat memotivasi kita untuk terus mempertahankan dalam melakukan perlikaku sehat.

Namun demikian, ada juga faktor lain yang dapat mendasari penyebab dari penyakit kardiovaskular ini. Faktor lain tersebut, diantaranya adalah kekuatan utama yang mendorong perubahan sosial ekonomi dan budaya, urbanisasi serta penuaan populasi, kemiskinan, stres dan faktor keturunan.

Orang orang dengan kondisi sedang menjalani pengobatan hipertensi, diabetes serta lipid darah tinggi, sangat penting untuk mengurangi risiko cardiovaskular ini untuk mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.

Gejala apa yang sering terjadi dari penyakit kardiovaskular?

Gejala penyakit yang mendasari kondisi pembuluh darah seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun demikian, serangan jantung dan stroke adalah tanda awal dari penyakit yang mendasarinya.

Penyakit kardiovaskuler biasanya ada gejala peringatan seperti :

- Nyeri dada, sesak dada dan ketidak nyamanan dada

- Sesak nafas

- Nyeri, mati rasa, lemas atau dingin pada kaki atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh tersebut menyempit

- Nyeri pada bagan leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung

Gejala serangan jantung dan stroke

Meskipun gejala yang mendasari kondisi dari pembuluh darah tidak menunjukkan gejala, tetapi pada umumnya seseorang yang mengalami serangan jantung dan stroke akan muncul beberapa gejala.

Berikut beberapa gejala serangan jantung secara umum, antara lain meliputi :

- Merasakan sakit atau tidak nyaman dibagian tengah dada

- Merasakan sakit atau tidak nyaman di lengan, bahu kiri, siku, rahang ataupun punggung

- Selain itu, juga mengalami sesak nafas, mual atau muntah, pusing, keringat dingin dan menjadi pucat.

Berikut beberapa gejala stroke secara umum, antara lain meliputi :

- Mati rasa pada wajah, tangan atau kaki terutama pada satu sisi tubuh

- Kebingungan, kesulitan berbicara ataupun kesulitan memahami pembicaraan

- Kesulitan melihat dengan satu atau kedua matanya

- Kesulitan berjalan, pusing atau kehilangan keseimbangan

- Merasakan sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui dan atau

- Pingsan atau tidak sadar diri

Nah, apabila Anda merasakan gejala gejala tersebut diatas berkaitan dengan akan terjadinya serangan jantung atau stroke maka sebaiknya Anda segera mencari perawatan medis supaya dapat segera ditangani dengan baik.

Beberapa penyakit kardiovaskular yang merupakan gangguan jantung dan pembuluh darah. Salah satu yang berbeda adalah penyakit jantung rematik, sehingga mengenai penyakit ini akan kami bahas lebih lanjut ya.

Penyakit jantung rematik seperti apakah penyakit ini?

Penyakit jantung rematik ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada katup jantung dan otot jantung akibat dari peradangan dan jaringan parut yang disebabkan oleh demam rematik.

Demam rematik ini terjadi karena respon tubuh yang tidak normal terhadap infeksi bakteri streptokokus. Pada umumnya dimulai dengan sakit tenggorokan atau tonsilitis pada anak anak.

Demam rematik ini sering menyerang anak anak di negara berkembang dimana banyak kemiskinan di mana mana. Secara global, diperkirakan sekitar 2 % kematian akibat penyakit kardiovaskular yang berhubungan dengan penyakit jantung rematik ini.

Seperti apakah gejala penyakit jantung rematik ini?

Untuk gejala penyakit jantung rematik ini, biasanya sesak nafas, kelelahan, detak jantung tidak teratur, nyeri dada dan pingsan. Sedangkan untuk demam rematik mempunyai gejala seperti demam, nyeri dan pembengkakan pada persendian, mual, kram perut dan muntah.

Lalu, apakah penyakit kardiovaskular ini dapat diminimalkan?

Untuk dapat mengurangi jumlah penderita penyakit kardiovaskular ini hendaknya penyakit kardiovaskular ini dimasukkan kedalam paket jaminan kesehatan universal.

Meskipun pada sejumlah negara negara besar menyatakan bahwa sistem kesehatan ini membutuhkan investasi serta orientasi yang cukup terasa untuk mengelola CVD secara efektif.

Namun, terbukti dari 18 negara yang menunjukkan bahwa program hipertensi dapat dilaksanakan secara efisien dan hemat biaya pada tingkat perawatan primer. Hasil akhirnya, akan menghasilkan penurunan penyakit jantung koroner dan stroke.

Pasien penyakit kardiovaskular harus memiliki akses pada teknologi serta obat obatan yang tepat. Obat obatan dasar untuk penderita penyakit kardiovaskular yang harus ada diantaranya adalah aspirin, beta-blocker, penghambat enzim pengubah angiotensin dan statin.

Namun demikian, untuk mengobati CVD ini terkadang memang harus melakukan tidakan operasi bedah, termasuk diantaranya :

- Bypass arteri koroner

- Ngioplasti balon (perangkat kecil seperti balon dimasukkan melalui arteri untuk membuka penyumbatan)

- Perbaikan dan penggantian katup

- Transplantasi jantung

- Operasi jantung buatan

WHO sendiri mempunyai rencana yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kematian dini akibat PTM sebesar 25% pada tahun 2025 yaitu dengan melakukan aksi global dengan 9 target.

2 dari 9 target WHO tersebut adalah berfokus secara langsung terhadap pencegahan dan pengendalian CVD. (Sumber : World Health Organization).

Pada dasarnya angina dengan serangan jantung berbeda ya. Seseorang yang terkena angina akan merasakan nyeri dada yang disebabkan oleh terbatasnya aliran darah yang menuju ke otot jantung.

Sedangkan seseorang yang mengalami serangan jantung terjadi akibat aliran darah yang menuju ke jantung tiba tiba tersumbat. Beda halnya dengan gagal jantung, dimana jantung tidak dapat memompa dara ke seluruh tubuh dengan benar.

Apakah penyakit kardiovankular ini dapat disembuhkan? Penyakit jantung koroner ini tidak dapat disembuhkan.

Namun demikian, dengan melakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup dengan gaya hidup yang sehat maka dapat mengelola dan mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung.

Bagaimana penyakit kardiovaskular didiagnosis ?

Ada beberapa tes medis yang secara umum dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kardiovaskular ini diantaranya :

- Pemeriksaan darah untuk mengukur zat dalam darah yang menunjukkan kesehatan kardiovaskular seperti kolesterol dan protein tertentu.

- Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) merekam aktivitas listrik di jantung Anda.

Apa penyebab utama penyakit pembuluh darah ini ?

Secara umum penyebab dari penyakit pembuluh darah ini adalah aterosklerosis, dimana terjadi penumpukan zat lemak yang dinamakan plak.

Dimana plak ini berada didalam arteri sehinga menyebabkan arteri menyempit dan akan menghambat atau menghalangi aliran darah.

Jika plak ini berada didalam arteri sehingga menghambat aliran darah yang memasok  ke otot jantung (atherosclerotic cardiovascular disease) sehingga dinamakan penyakit jantung koroner.

Makanan apa saja yang bagus untuk jantung diantaranya adalah :

- Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung dan sawi karena kaya kandungan vitamin, mineral dan atioksidannya

- Biji bijian utuh, buah bery, buah alpukat, ikan berlemak atau minyak ikan, kenari, kacang polong, coklat hitam

Beberapa faktor risiko terkait dengan CVD, diantaranya adalah :

- Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko terpenting terhadap CVD. Jika tekanan darah terlalu tinggi maka dapat merusak pembuluh darah.

- Merokok

Tembakau merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan untuk CVD ini karena zat berbahaya yang terdapat didalam tembakau dapat merusak dan mempersempit pembuluh darah.

- Kolesterol tinggi

Kolesterol merupakan zat lemak yang terdapat didalam darah, apabila kolesterol Anda tinggi maka akan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini, akan meningkatkan risioko terjadinya pembekuan darah.

- Diabetes

Penderita diabetes, apabila kadar gula darahnya tinggi maka akan merusak pembuluh darah sehinga akan membuat pembuluh darah cenderung menyempit.

- Kurang aktivitas

Dengan berolah raga secara teratur maka akan dapat membantu kesehatan jantung, namun jika tidak berolah raga secara teratur maka kemungkinan akan memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi serta bisa saja mengalami kelebihan berat badan.

Kondisi tubuh tidak sehat dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dak kelebihan berta badan seperti inilah yang menjadi faktor risiko dari CVD.

- Kelebihan berat badan atau obesitas

Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas inilah yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan tekanan darah tinggi, dimana kedua unsur ini yang menjadi faktor risiko CVD.

- Riwayat keluarga CVD

Apabila Anda mempunyai riwayat keluarga CVD maka risiko Anda juga akan meningkat terhadap CVD ini.

Anda akan dianggap mempunyai riwayat keluarga CVD apabila :

Untuk jenis kelamin laki laki, jika Anda didiagnosis menderita CVD sebelum berusia 55 tahun

Untuk jenis kelamin perempuan, jika Anda didiagnosis menderita CVD sebelum berusia 65 tahun

- Latar belakang etnis

Di negara Inggris, orang orang dengan latar belakang Asia Selatan dan Afrika Hitam atau Karibia Afrika maka akan mempunyai peningkatan risiko terkena CVD.

Hal ini, karena orang orang dari latar belakang ini banyak memiliki faktor risiko untuk terkena CVD, karena kebanyakan memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes tipe 2.

Bagaimana cara mencegah CVD

Cara mencegah CVD ini, kita harus mempunyai pola gaya hidup sehat supaya dapat menurunkan risiko CVD ini.

Selain itu untuk mencegah CVD ini, Anda dapat :

- Berhenti merokok

- Melakukan diet seimbang

Dengan melakukan diet yang seimbang diperlukan untuk mendapatkan jantung yang sehat

Lalu diet apa saja yang dimaksud dengan diet seimbang?

- Mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh yaitu dengan cara memasukkan sumber lemak jenuh yang lebih sehat seperti ikan berminyak, kacang kacangan, biji bijian, minyak zaitun. Menghindari lemak tidak sehat seperti potongan daging berlemak, lemak babi, krim, kue dan biskuit.

- Mengkonsumsi kadar garam rendah, setiap harinya mengkonsumsi garam kurang dari 6 gram atu setara dengan 1 sendok teh sehari.

- Mengkonsumsi kadar gula rendah

- Mengkonsumsi banyak serat dan makanan gandum

- Mengkonsumsi banyak buah dan sayur sayuran, minimal 5 porsi buah dan sayuran seharinya

Melakukan olahraga secara teratur

Sebaiknya, untuk orang dewasa disarankan melakukan olahraga selama 150 menit aktivitas sedang dalam satu minggunya, diantaranya bisa berolahraga bersepeda maupun jalan cepat.

Atau Anda dapat melakukan olahraga dengan mengawali sesuai dengan rasa nyaman Anda, kemudian secara berangsur angsur meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas seiring dengan kebugaran Anda yang meningkat.

Pertahankan berat badan yang sehat

Jika seseorang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas maka mereka dapat mengkombinasikan antara diet sehat dengan olahraga teratur supaya dapat menurunkan berat badan.

Kurangi minum alkohol

Jika Anda seorang yang mempunyai kebiasaan minum alkohol maka cobalah untuk menguranginya supaya tidak melebihi batas yang disarankan atau bahkan bisa menghentikan kebiasaan ini.

Semoga bermanfaat !!

0 komentar