Colon atau usus besar, kenali gejala colon bermasalah

 

Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar merupakan gangguan yang terjadi pada usus yang dapat menimbulkan rasa nyeri diperut, gas, diare serta sembelit

Sindrom iritasi usus besar, seperti apakah gejalanya ?

Sebelum kami membahas tentang apa itu sindrom iritasi usus besar (irritable bowel colon syndrome) atau usus besar yang teriritasi (irritable bowel colon).

Sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa saja yang meliputi alur dari saluran pencernaan manusia dan apa saja yang meliputi colon atau usus besar.

Alur saluran pencernaan memang cukup panjang ya, karena alur ini berawal dari mulut sampai dengan menuju kebagian anus.

Namun demikian, untuk bagian dari colon atau usus besar hanya sepertiganya dari saluran pencernaan itu sendiri, dengan ukuran panjangnya kira kira lebih dari 2 sampai dengan 3 meter.

Sedangkan untuk bagian usus besar, diawali dari caesum, colon ascendes, colon transversum, colon descendens, colon sigmoid dan berakhir di rectum.

Apabila timbul gejala seperti nyeri dibagian perut bawah yang berkepanjangan, kemudian terjadi perubahan pola BAB seperti frekuensinya, susah BAB, keluhan diare atau BAB berdarah maupun perut kembung.

Nah, jika muncul gejala gejala tersebut maka gejala ini perlu diwaspadai karena bisa saja terjadi penyakit yang menakutkan seperti kanker atau tumor ganas.

Selain itu, perlu diperhatikan juga mengenai kondisi konsistensi fases. Jika biasanya BAB fasesnya seperti buah pisang kemudian dalam waktu 2 sampai dengan 3 bulan terakhir BAB dengan fases encer seperti bubur atau berbentuk kelereng atau kecil kecil.

Kondisi ini, kemudian diikuti dengan badan lemas dan malas makan maka kemungkinan telah terjadi masalah didalam saluran cerna Anda.

Namun demikian, jika terjadi keluhan dibagian perut sebelah kiri biasanya karena seseorang telah mengalami tidak dapat BAB selama 1 minggu sehingga perut kembung.

Hal ini, karena dibagian kanan usus merupakan konsistensi feses manusia yang masih lunak atau cair, sedangan dibagian kiri usus merupakan konsistensi feses manusia yang sudah mulai memadat.

Oleh sebab itu, jika diketahui tumor di bagian usus maka gejala yang muncul dan akan dirasakan adalah terdapat sumbatan pada bagian usus sebelah kiri. Apabila usus besar tidak segera diterapi maka akan mengakibatkan komplikasi dan sulit dalam penangannya.

Gejala Sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome symptoms)

Gejala gejala yang muncul akibat iritasi yang terjadi pada saluran pencernaan antara lain akan menimbulkan sakit perut atau kram perut secara berulang, perut kembung, diare atau sembelit. Nah, gejala gejala inilah yang dinamakan sindrome iritasi usus besar.

Biasanya kondisi sindrome iritasi usus besar ini merupakan kondisi jangka panjang yang dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu atau bulan dan bersifat kambuhan serta sering terjadi pada seorang wanita yang berumur dibawah 50 tahun.

Kondisi ini, bisa terjadi jika seseorang mengalami stres, mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu seperti gandum, susu atau produk susu, buah yang asam dan makanan yang mengandung gas.

Namun demikian, kondisi ini bisa juga dipicu oleh terjadinya perubahan hormonal ketika seorang wanita sedang mengalami menstruasi.

Dampak dari sindrom iritasi usus besar ini, biasanya tidak menyebabkan efek berbahaya terhadap kondisi kesehatan fisik seseorang, apalagi sampai dapat mengancam jiwa penderitanya. 

Baca juga :  Kenali tanda kesehatan tubuh kurang sehat, segera atasi

Namun demikian, kondisi diatas dapat menyebabkan ketidak nyamanan penderitanya dan mengganggu aktivitas sehari harinya.

Meskipun belum diketahui, apa yang menyebabkan sindrom iritasi usus besar, tetapi munculnya gejala yang diperkirakan ada hubungannya dengan gangguan di saluran pencernaan.

Antara lain gangguan pergerakan dan kontraksi otot, gangguan pada sistem syaraf, peradangan infeksi serta perubahan keseimbangan bakteri didalam usus inilah yang dapat terjadinya sindrome iritasi usus besar ini.

Gejala lain yang dapat muncul pada penderita irritable bowel syndrome antara lain :

- Sakit perut yang bisa mereda setelah BAB

- Sulit menahan keinginan BAB

- Mual dan muntah

- BAB berlendir

- Sering bersendawa atau kentut, perut berbunyi meskipun tidak lapar

- Cepat merasa lelah

- Nyeri sendi dan nyeri punggung

- Nafsu makan menurun

- Cepat merasa kenyang

- Dibagian dada terasa panas (heartburn)

Jika muncul gejala gejala seperti yang disebutkan ini maka segeralah berkonsultasi ke dokter.

Selain itu, segeralah kunjungi dokter Anda jika muncul gejala gejala berbahaya seperti berikut :

- Makin sering mengalami muntah

- Sulit menelan

- Berat badan turun tanpa penyebab yang pasti

- Diare di malam hari

- BAB berdarah

- Kulit terlihat pucat

- Sesak nafas dan jantung berdebar debar

- Terdapat benjolan di perut atau perut membengkak

- Sakit perut yang tidak mereda meskipun sudah kentut atau BAB

Diagnosis penyakit sindrom iritasi usus besar

Untuk dapat mendiagnosis sindrom iritasi usus besar ini, biasanya dokter akan menanyakan keluhan yang dialami oleh penderitanya, riwayat kesehatannya, pola makan serta obat obatan yang dikonsumsinya. Setelah itu, dokter akan memeriksa bagian perut dari pasien.

Memang tidak ada pemeriksaan khusus untuk irritable bowel syndrome ini, tetapi dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi perut pasien.

Pemeriksaan pada perut ini, untuk mengetahui apakah terdapat pembesaran pada perut, dengan cara meraba dan menekan perut apakah ada benjolan atau tidak dan ketika ditekan akan merasakan nyeri atau tidak.

Jika diperlukan, untuk menyingkirkan penyebab lainnya maka dokter mungkin akan menyarankan tes seperti berikut :

- Tes darah

Tes darah ini untuk mengetahui apakah pasien terkena penyakit celiac dan anemia dengan melihat kadar elektrolit yang terdapat didalam darah. Selain itu, juga untuk mendeteksi infeksi maupun peradangan hingga munculnya gejala gejala tersebut.

- Tes feses

Tes feses dengan mengambil sampel tinja dan tesini dilakukan untuk mendeteksi jenis bakteri atau parasit yang telah menyebabkan peradangan atau infeksi saluran pencernaan.

- Endoskopi

Pemeriksaan endoskopi ini dilakukan untuk melihat saluran pencernaan apakah terjadi infeksi atau kelainan struktur pada saluran pencernaan tersebut.

Tes intoleransi laktosa

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengalami intolerasi laktosa yang merupakan penyebab yang mendasari terjadinya gejala dan keluhan pasien tersebut.

Sindrom iritasi usus besar dan pengobatannya, memang belum ada obat atau penanganan yang bisa menyembuhkannya. Akan tetapi, dapat dilakukan dengan cara mengatur pola makan dan memberikan obat untuk meredakan keluhan dan mencegah munculnya gejala.

Untuk mengatasi sindrom iritasi usus besar dapat dilakukan dengan cara :

- Modifikasi pola makan

Modifikasi pola makan ini dengan cara menghindari atau mengurangi makanan seperti :

Makanan yang mengandung gas seperti kacang kacangan, kol, brokoli, permen karet, minuman bersoda jika kondisi perut kembung.

Makanan berserat tinggi seperti gandum dan makanan yang mengandung pemanis buatan jika pasien mengalami diare. Namun demikian, untuk pasien yang mengalami sembelit justru meningkatkan konsumsi makanan kaya serat seperti apel, oatmeal, wortel, buah tin.

- Perubahan gaya hidup

Untuk mencegah kambuhnya sindrome iritasi usus besar dan untuk meredakan gejala maka dapat melakukan perubahan gaya hidup yang meliputi :

- Istirahat dan tidur yang cukup

- Makan tepat waktu dengan porsi kecil dan teratur

- Berhenti merokok dan tidak minum minuman beralkohol, berkafein dan bersoda

- Minumair putih yang cukup

- Makan buah dengan porsi yang cukup

- Mengunyah makanan secara pelan pelan dan tidak terburu buru

- Rutin berolahraga seperti jalan sehat, bersepeda, aerobik

- Meditasi atau yoga

- Menjalani psikoterapi termasuk didalamnya terapi perubahan perilaku atau hipnoterapi

Apa saja komplikasi penyakit sindrom iritasi usus besar

Irrritable bowel syndrome ini termasuk kedalam penyakit kronis sehingga dapat meningkatkan timbulnya beberapa komplikasi antara lain :

- Dehidrasi

- Penurunan produktivitas kerja

- Hemoroid (wasir)

- Kekurangan nutrisi

- Gangguan mental antara lain cemas atau depresi

- Penurunan kualitas hidup

Oleh sebab itu, penting sekali untuk perhatikan dan kenali gejala colon bermasalah ini supaya gejala yang timbul dapat segera diatasi dan terhindar dari komplikasi komplikasi yang tidak kita inginkan.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda !

0 komentar